Kenali Keterlambatan Bicara dan Berbahasa pada Anak
Bicara dan bahasa adalah dua hal yang serupa tapi tak sama. Bicara adalah suara yang kita keluarkan dari mulut, sedangkan bahasa lebih berkaitan dengan arti kata dibandingkan dengan suara yang dikeluarkan. Berbahasa merupakan salah satu ukuran kecerdasan, oleh karena itu keterlambatan berbahasa dampaknya lebih serius dibandingkan keterlambatan berbicara.
Seorang anak dikatakan memiliki keterlambatan berbahasa bila perkembangannya memiliki urutan yang sesuai, namun tingkat kemampuannya lebih lambat. Berbicara dan perkembangan berbahasa adalah masalah perkembangan paling umum. Keterlambatan kemampuan ini kemungkinan menggambarkan adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan normal dan mempengaruhi sekira 10% anak-anak masa pra-sekolah.
Normalkah perkembangannya?
Agar Bunda dapat mengenali perkembangan anak, berikut ini adalah tahap perkembangan bicara dan berbahasa anak usia 1-3 tahun.
12 Bulan
Mengucapkan 1-2 kata; mengenali namanya; dapat menirukan kata yang dikenalinya dan mengerti perintah sederhana.
18 Bulan
Dapat mengucapkan 5-20 kata, termasuk nama.
Kisaran usia 1-2 tahun
Dapat mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri dari 2 kata, perbendaharaan kata-katanya bertambah; melambaikan tangan saat mengucapkan selamat tinggal; menirukan suara hewan yang dikenal; menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan keinginannya, seperti ’apa’ untuk bertanya dan mengerti kata ‘tidak’
Kisaran usia 2-3 tahun
Dapat mengenali dan menyebutkan bagian dari tubuh; menyebutkan dirinya sebagai ‘saya’ atau ‘aku’; mengombinasikan kata-kata dan memiliki sekitar 450 kata dalam perbendaharaan kata-kata yang diucapkan; mengucapkan kalimat sederhana; dapat mencocokkan 3-4 warna, mengetahui apa yang disebut ‘besar’ dan ‘kecil’; menyukai cerita yang dibacakan atau dapat menceritakan kembali.
Jika tahap perkembangan si Kecil tidak sesuai dengan usianya, hal pertama yang bunda dapat lakukan adalah memastikan pendengaran si Kecil tidak ada gangguan dan konsultasikan lebih lanjut pada dokter anak tumbuh kembang.
Apakah si Kecil memiliki gangguan berbahasa atau hanya terlambat bicara (late bloomer)?
Untuk mengetahui dan membedakannya, bunda perlu memeriksakan dan berkonsultasi dengan dokter anak lebih lanjut agar mendapat pertolongan lebih awal dan kemajuan perkembangan si Kecil pun akan lebih baik. Banyak orang berpendapat penanganan gangguan berbicara dan berbahasa tidak dapat dimulai hingga anak mulai bicara. Hal ini tidak benar. Terapi bicara dapat dimulai seawal mungkin, dan peneliti menemukan anak-anak telah mengenal ‘bahasa’ sebelum ia dapat mengucapkan kata pertamanya.
Apa yang dapat dilakukan orang tua?
• Dengarkan si Kecil. Saat si Kecil bicara pada Bunda, tataplah wajahnya dan berikan perhatian padanya.
• Ajak si Kecil bicara mengenai kegiatannya hari ini dan apa yang didengar dan dirasakan, misalnya mengutarakan rasa gembiranya setelah bermain bersama kawan sebaya.
• Ajak si Kecil mengulang cerita yang bunda bacakan. Bacakan buku cerita yang sesuai dengan usianya.
• Jangan memaksa si Kecil untuk bicara.
• Bernyanyilah dan ajarkan lagu-lagu baru, agar dapat mempelajari kata-kata baru dan berlatih menggunakan memori, kemampuan mendengar dan mengekspresikannya lewat kata-kata.
• Bantulah si Kecil melengkapi kata-kata yang diucapkannya. Misalnya saat ia mengucapkan, ”Duduk!”, maka Bunda dapat melengkapinya menjadi, ”Mau duduk bersama Bunda, Nak?”
• Ajaklah si Kecil mengobrol, katakan apa yang sedang Anda lakukan dan ia lakukan.
• Rencanakan piknik bersama keluarga, sehingga si Kecil mendapatkan pengalaman baru, seperti segaka kegaiatan yang dapat dilakukan selama piknik.
• Perlihatkan foto-foto keluarga dan bicarakan mengenai mereka.
• Jawablah setiap kali si Kecil berbicara, karena hal ini dapat merupakan ’hadiah’ untuk si Kecil karena merasa diperhatikan dan dicintai.
• Tanyalah pada si Kecil mengenai berbagai hal.
• Gunakan intonasi saat Anda mengucapkan kalimat yang panjang.
• Lebih baik bunda mengabaikan tata bahasa si Kecil yang salah dan tidak menegurnya, namun berikan contoh berbicara yang baik dan benar.
• Ikuti kemauan si Kecil, dan fokuslah padanya.
• Ada baiknya si Kecil dapat bermain bersama dengan anak-anak sebaya yang telah dapat berbicara lebih baik untuk dapat membantu kemampuan berbicaranya.
Dengan melakukan hal-hal di atas, diharapkan si Kecil dapat mengembangkan kemampuan bicara dan berbahasanya dengan baik. Namun, jika setelah melakukan upaya tersebut si Kecil masih mengalami keterlambatan berbahasa yang signifikan, sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Keterlambatan berbahasa pada anak memang bisa menjadi masalah serius dan dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan sosial-emosionalnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan perkembangan berbahasa anak dan melakukan tindakan yang tepat jika diperlukan. Dengan melakukan upaya-upaya yang telah disebutkan di atas, diharapkan si Kecil dapat mengembangkan kemampuan berbahasanya dengan baik dan mengikuti perkembangan yang normal. Tetaplah memberikan dukungan dan perhatian pada si Kecil dalam proses belajar berbicara dan berbahasa, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika diperlukan.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com