I. Pendahuluan
Menyusui adalah salah satu tahap penting dalam kehidupan seorang ibu setelah melahirkan. Selain memberikan nutrisi yang optimal bagi bayi, menyusui juga memiliki manfaat kesehatan bagi ibu itu sendiri. Namun, seringkali ada anggapan yang salah bahwa ibu yang sedang menyusui rentan mengalami kekurangan kalsium, sehingga mengakibatkan kerapuhan tulang dan gigi. Dalam artikel ini, kita akan membahas mitos dan fakta mengenai kekurangan kalsium pada ibu menyusui serta bagaimana cara memenuhi kebutuhan kalsium dengan tepat.
II. Mitos dan Fakta Seputar Kekurangan Kalsium pada Bunda Menyusui
a. Mitos: Bunda menyusui rentan mengalami keropos tulang dan gigi
Fakta: Memang benar bahwa ibu menyusui dapat mengalami kehilangan massa tulang sekitar 3-7 persen selama menyusui. Hal ini terjadi karena kebutuhan kalsium bayi yang sangat besar sehingga tubuh ibu mengambil kalsium dari tulang dan giginya. Namun, hal ini tidak berarti bahwa semua ibu menyusui akan mengalami keropos tulang dan gigi. Kekurangan kalsium yang cukup parah baru akan menyebabkan osteoporosis.
b. Mitos: Menyusui dapat menyebabkan gigi keropos
Fakta: Menyusui tidak secara langsung menyebabkan gigi keropos. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko gigi keropos pada ibu menyusui, seperti perubahan hormon selama kehamilan dan menyusui, kebiasaan makan yang tidak sehat, serta kurangnya perawatan gigi yang baik. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan rajin menyikat gigi, menggunakan benang gigi, dan mengunjungi dokter gigi secara teratur.
c. Mitos: Bunda menyusui tidak boleh mengonsumsi susu
Fakta: Sebenarnya, ibu menyusui sangat disarankan untuk mengonsumsi susu karena susu merupakan sumber kalsium yang baik. Namun, ada beberapa ibu yang mungkin memiliki alergi atau intoleransi terhadap laktosa dalam susu sapi. Untuk itu, ada alternatif susu non-susu yang mengandung kalsium, seperti susu kedelai, susu almond, atau susu kelapa.
III. Pentingnya Kalsium bagi Bunda Menyusui
Kalsium merupakan mineral yang penting bagi kesehatan tulang dan gigi, serta berperan dalam menjaga kesehatan jantung, otot, dan sistem saraf. Selama menyusui, ibu membutuhkan tambahan kalsium untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sedang tumbuh dan berkembang. Jika ibu tidak mendapatkan cukup kalsium melalui makanan, tubuh ibu akan mengambil kalsium dari cadangan tulang dan gigi ibu, yang pada akhirnya dapat menyebabkan keropos tulang.
IV. Cara Memenuhi Kebutuhan Kalsium saat Menyusui
a. Konsumsi makanan tinggi kalsium
Salah satu cara paling mudah untuk memenuhi kebutuhan kalsium saat menyusui adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium. Beberapa contoh makanan yang tinggi kalsium antara lain susu, yoghurt, keju, ikan seperti ikan salmon atau ikan teri, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau seperti brokoli dan bayam, dan makanan yang diperkaya kalsium seperti sereal, roti, dan oatmeal.
b. Konsumsi makanan tinggi vitamin D
Kalsium tidak dapat diserap dengan baik tanpa adanya vitamin D. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin D, seperti ikan salmon, ikan tuna, telur, dan minyak ikan. Selain itu, berjemurlah di bawah sinar matahari pagi selama 15-30 menit setiap hari untuk membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami.
c. Menghindari makanan dan minuman yang menghambat penyerapan kalsium
Beberapa makanan dan minuman dapat menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh, seperti makanan tinggi oksalat (misalnya bayam) dan makanan atau minuman yang mengandung kafein. Hindarilah konsumsi kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya dalam jumlah yang berlebihan.
d. Mengonsumsi suplemen kalsium
Jika ibu menyusui tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium melalui makanan, dokter dapat merekomendasikan suplemen kalsium. Namun, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen kalsium, karena dosis dan jenis suplemen yang tepat akan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh ibu.
V. Kesimpulan
Bunda menyusui memang rentan mengalami kekurangan kalsium, namun bukan berarti semua ibu menyusui akan mengalami keropos tulang dan gigi. Dengan memenuhi kebutuhan kalsium melalui makanan sehari-hari, mengonsumsi makanan tinggi vitamin D, menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta menghindari makanan dan minuman yang menghambat penyerapan kalsium, ibu menyusui dapat menjaga kesehatan tulang dan gigi mereka. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik mengenai kebutuhan kalsium ibu menyusui.
VI. Daftar Pustaka
1. “Breastfeeding and bone health”. Healthline. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2021 dari https://www.healthline.com/health/breastfeeding-and-bone-health
2. “Calcium and breastfeeding”. Australian Breastfeeding Association. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2021 dari https://www.breastfeeding.asn.au/bfinfo/calcium-and-breastfeeding
3. “Calcium and your bones”. National Osteoporosis Foundation. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2021 dari https://www.nof.org/patients/treatment/calciumvitamin-d/a-guide-to-calcium-rich-foods/
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ibu menyusui memang membutuhkan tambahan kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi mereka. Namun, dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D, serta menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik, ibu menyusui dapat mengurangi risiko keropos tulang dan gigi. Jadi, mari kita jaga kesehatan tulang dan gigi kita dengan memenuhi kebutuhan kalsium kita saat menyusui.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com