Ballroom Dancing: Mengungkap Mitos dan Fakta
Pendahuluan
Dalam benak kita, mungkin saat mendengar kata “dansa” langsung terbayang legenda dansa Indonesia, HIM Damsyik. Kemudian, gambaran oma-oma dan opa yang saling melenggok di lantai dansa pun muncul. Namun, tahukah kita bahwa Ballroom Dancing sebenarnya tidak hanya didominasi oleh kalangan manula? Di Jakarta sendiri, banyak kaum muda yang juga tertarik untuk bergabung dalam kegiatan ini. Sayangnya, kegiatan yang sebenarnya seru ini masih dianggap “mahal” dan “eksklusif” oleh sebagian besar orang. Namun, apakah benar Ballroom Dancing mahal dan eksklusif? Mari kita kupas lebih dalam mengenai hal ini.
Modal Dasar dan Biaya Kursus
Pada tahun 2008 dan 2009, saya dan suami aktif belajar Ballroom Dancing. Kami menemukan bahwa modal dasar untuk memulai belajar memang tergolong mahal. Sepatu khusus untuk dansa saat itu dijual dengan harga antara 750 ribu hingga 2 juta rupiah, tergantung pada merk dan modelnya. Selain itu, biaya kursusnya sekitar 500 ribu rupiah untuk 4 kali pertemuan dalam sebulan, dengan durasi satu jam per pertemuan. Namun, perlu diketahui bahwa biaya ini berlaku untuk jumlah peserta kurang dari 4 orang. Jika jumlah peserta lebih banyak, tentunya biaya dapat dinegosiasikan.
Jika kita menghitung-hitung total biaya tersebut, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan biaya yang dikeluarkan untuk membeli gear olahraga lari yang sedang hits saat ini. Selain itu, ada mitos yang menyebutkan bahwa kita harus mendaftar bersama pasangan. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Dalam kelas dansa, banyak yang belum tahu bahwa kita tidak perlu memiliki pasangan untuk ikut bergabung. Pada awalnya, kita hanya akan belajar step-step dasar. Jadi, tidak perlu khawatir jika pasangan kita tidak tertarik untuk ikut bergabung.
Apa saja yang Diajarkan dalam Kelas Dansa?
Dalam kelas dansa, kita akan diajarkan berbagai jenis langkah dansa. Pada awalnya, guru akan berdiri di depan kelas dan mendemonstrasikan langkah-langkah serta hitungannya. Kemudian, kita sebagai murid akan diminta untuk mengikuti gerakan tersebut secara mandiri. Setelah itu, guru akan mendatangi murid satu per satu dan memberikan koreksi jika ada gerakan yang salah. Meskipun kita mungkin merasa menguasai irama, seringkali terjadi kesalahan ketukan pada tahap awal. Oleh karena itu, penting untuk terus berlatih agar kesalahan tersebut tidak terulang saat kita berdansa dengan pasangan.
Salah satu dasar dari Ballroom Dancing yang diajarkan kepada pemula adalah cha cha cha, sebuah jenis dansa Latin yang termasuk dalam standar kompetisi Ballroom internasional. Selain itu, guru juga akan berdansa dengan murid-muridnya satu per satu. Pada saat ini, kita mungkin merasa sangat jago karena dansa memang terlihat begitu mudah. Namun, jika kita berdansa dengan guru, kesalahan dalam gerakan langsung terungkap.
Jika kita datang bersama pasangan, guru akan langsung meminta kita untuk berdansa bersama pasangan setelah kita menguasai langkah dasar. Perlu diketahui bahwa langkah dalam berdansa untuk pria sedikit berbeda dengan wanita, karena pria bertugas sebagai pemimpin. Inilah yang membuat Ballroom Dancing menarik, karena dalam dansa ini terdapat hubungan percintaan yang terjalin. Meskipun pria memimpin, wanita juga harus mendukungnya. Bagi wanita yang memiliki sifat kontrol yang tinggi, ini bisa menjadi tantangan tersendiri karena kita diajarkan untuk pasrah dan membiarkan diri kita dipimpin oleh pasangan. Bagi pria yang biasanya “malas mikir” dan selalu menyerahkan segalanya pada istri, Ballroom Dancing juga merupakan latihan yang bagus untuk mengambil keputusan dan memimpin dengan baik. Efeknya tentu saja tidak hanya terasa di lantai dansa, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, jangan ragu untuk mencoba sendiri dan rasakan manfaatnya.
Manfaat dari Ballroom Dancing
Ballroom Dancing tidak hanya memberikan kesenangan dan kepuasan dalam berdansa, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Beberapa manfaat yang dapat kita dapatkan dari Ballroom Dancing antara lain:
1. Membakar Lemak: Meskipun gerakannya terkesan lambat, Ballroom Dancing dapat membakar lemak dengan efektif. Terutama saat kita sudah masuk ke dalam jenis dansa yang lebih energik seperti jive atau salsa.
2. Membetulkan Postur: Untuk berdansa dengan baik dan benar, diperlukan postur tubuh yang benar juga. Berdiri di atas sepatu dansa dengan hak minimal 5 cm bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi saat kita harus bergerak secara dinamis.
3. Mencegah Pikun: Menurut guru dansa saya, para pedansa cenderung memiliki koordinasi otak dan gerak tubuh yang baik. Hal ini membuat mereka jauh dari risiko pikun saat tua nanti. Ketika kita mempelajari gerakan dalam dansa, bukan hanya otak kita yang belajar, tetapi seluruh tubuh juga ikut “mengingat” gerakan tersebut. Jadi, dengan bergabung dalam Ballroom Dancing, kita juga dapat menjaga kesehatan otak kita.
4. Menjaga Romantisme: Guru dansa saya juga menyebutkan bahwa Ballroom Dancing dapat menjaga romantisme dalam hubungan. Terutama bagi para pasangan yang sibuk dengan pekerjaan dan anak-anak, berdansa dapat dijadikan sebagai alternatif quality time yang “anti mainstream”. Ketika kita sudah mahir seperti pasangan profesional Slavik dan Karina, pasti kita akan terus merasa ingin berdansa.
Persiapan dan Perlengkapan untuk Kelas Dansa
Sebelum kita memulai kelas dansa, ada beberapa persiapan dan perlengkapan yang perlu kita siapkan, antara lain:
1. Sepatu Dansa: Sepatu dansa memiliki perbedaan dengan sepatu hak tinggi biasa. Sepatu ini lebih lentur dan nyaman dipakai. Solnya dilapisi dengan bahan suede yang mencegah terpeleset. Untuk pria, sepatu dansa biasanya berbentuk pantofel bertali dengan hak 1 atau 2 cm. Lapisan suede pada sepatu dansa pria juga bertujuan agar tidak licin. Lapisan suede ini perlu disisir setiap 3 bulan agar bulu-bulu suede yang sudah licin bisa berfungsi seperti semula.
2. Pakaian yang Nyaman: Untuk latihan dansa, kita dapat memakai kaos dengan bahan yang sejuk. Awalnya, saya lebih suka menggunakan celana pendek, namun seiring berjalannya waktu, saya lebih memilih menggunakan rok lebar selutut atau sedikit di bawah lutut. Selain nyaman, saat kita berdansa, rok tersebut akan turut melambai indah. Itu terlihat keren, bukan?
3. Handuk Kecil dan Kaus Cadangan: Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Ballroom Dancing adalah bentuk alternatif olahraga. Kompetisinya pun disebut Dance Sport. Oleh karena itu, keringat yang dihasilkan saat berdansa bisa mengganggu. Oleh karena itu, selalu siapkan handuk kecil dalam tas dan bawa juga kaus cadangan jika sudah terlalu berkeringat.
4. Air Minum: Seperti olahraga lainnya, penting untuk membawa air minum ke dalam kelas dansa. Kita tidak ingin dehidrasi dan pingsan, bukan?
Sekolah Dansa di Jakarta
Jika kita mulai tertarik untuk bergabung dalam kelas dansa, kita dapat mencari sekolah dansa yang terdekat dengan tempat tinggal atau kantor kita. Berikut beberapa sekolah dansa yang dapat dihubungi:
1. International Dancing School: Pimpinan SOENARKO JOSODIHARDJO. Alamat: Jl. Kartini Raya 56H, Jakarta Pusat 10750, Indonesia. Telepon: 21-6292683, 6385-7155. Email: [email protected]. Cocok untuk para penari serius yang ingin berkompetisi. Hanya menerima les privat.
2. Erwan & Yulia Dancing School: Pimpinan Erwan Phanjaya. Alamat: Muara Karang, Pluit, Jakarta Utara. Telepon: 021-9210423. Terkenal di kalangan pasangan serius yang ingin berkompetisi. Salah satu studio dansa terbaik di Indonesia. Hanya menerima les privat.
3. Melati Dancing School: Pimpinan Ibu Chen Sunaryati, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Telepon: 021-3140755. Sekolah dansa tertua di Jakarta.
4. Sanggar Anips: Alamat: Jl. Pakubuwono VI/18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telepon: 721.1191, HP: 9816 181 8394. Kelas baru akan diadakan jika terkumpul minimal 4 orang (khusus grup).
5. ABAI: Safiel Dance Club: Alamat: Jl. Karanganyar Utara Raya No.3, Jakarta Pusat. Telepon: 629.4201, HP: 08129018436. Cocok untuk penari serius dan peserta kompetisi.
6. Taurus Dance School: Pimpinan Tommy. Alamat: Jalan Kawi 85, Jakarta. Telepon: 08188.03484.
7. Tom Jones & San Dancing School: Alamat: Jl. Mangga Besar I/51, Jakarta Barat. Telepon: 021-6293755, Fax: 021-6261471. Email: [email protected].
8. HIM Damsyik Dancing School: Alamat: Jl. Kwini No.9 Blok AS_Cinere, Sawangan, Jakarta 16514. Telepon: (021)7544888, HP: 0818.110780.
9. Denny K. Gurmawan Dancing School: International Dance Teacher Association (IDTA). Fokus pada Modern & Latin, Salsa. Distributor: D&K dance shoes. Alamat: Kelapa Gading, Telepon: 4585557, HP: 0816884855. Mayoritas untuk penari serius.
10. Acu Dance School: Alamat: Jl. Hayam Wuruk 100G, Jakarta. Telepon: 6597758.
11. Dancing for Sport: Alamat: Jl. Gading Kirana Raya BI H-13/22, Jakarta. Telepon: 4534727.
12. MS Studio: Alamat: Jl. Cipaku, Kebayoran Baru. Telepon: 7225149 (sanggar), 7236816 (Ibu Maya).
13. Mr. Yong DanceSport Center: Alamat: Jl. KH. Mas Mansyur, Gang Liko No.3 (d/h Jl. Karet Tengsin Jakarta Pusat). Telepon: 081410343525 (Desi). Menerima les privat, kelompok, dan kelas terbuka. Cocok untuk penari serius.
Kesimpulan
Ballroom Dancing, meskipun masih dianggap mahal dan eksklusif oleh sebagian orang, sebenarnya dapat dinikmati oleh semua kalangan, termasuk kaum muda. Modal dasar dan biaya kursusnya tidak jauh berbeda dengan gear olahraga lari yang sedang hits saat ini. Selain itu, kita tidak perlu khawatir jika tidak memiliki pasangan, karena dalam kelas dansa kita dapat belajar sendiri terlebih dahulu sebelum berdansa dengan pasangan. Ballroom Dancing juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, seperti membakar lemak, membetulkan postur, mencegah pikun, dan menjaga romantisisme dalam hubungan. Sebelum kita bergabung dalam kelas dansa, kita perlu menyiapkan sepatu dansa, pakaian yang nyaman, handuk kecil, kaus cadangan, dan air minum. Jika tertarik untuk bergabung dalam kelas dansa, kita dapat mencari sekolah dansa terdekat dengan tempat tinggal atau kantor kita. Ada banyak sekolah dansa di Jakarta yang dapat dihubungi. Jadi, jangan ragu untuk mencoba Ballroom Dancing dan rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Selamat menari!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com