Berapa Kadar Bilirubin Normal pada Bayi?
Kadar bilirubin normal pada bayi sangat penting untuk dipantau agar dapat mencegah risiko kesehatan yang tidak baik dalam kehidupan si Kecil. Kadar bilirubin merupakan salah satu parameter penting dalam mengukur kesehatan bayi, terutama dalam mencegah terjadinya penyakit kuning atau jaundice pada bayi yang baru lahir.
Jaundice adalah kondisi di mana kulit bayi mengalami perubahan warna menjadi kuning karena adanya peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Bilirubin sendiri adalah pigmen kuning yang terbentuk ketika sel darah merah yang sudah tua dipecah oleh hati. Namun, hati bayi yang baru lahir belum sepenuhnya matang sehingga tidak dapat mengatasi jumlah bilirubin yang berlebihan dengan efisien.
Biasanya, kadar bilirubin pada bayi baru lahir akan mencapai puncaknya pada hari kedua atau ketiga setelah kelahiran. Setelah itu, kadar bilirubin akan mulai menurun secara bertahap. Namun, jika kadar bilirubin terus meningkat atau tidak kunjung turun, maka bayi perlu mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif.
Untuk mengetahui apakah kadar bilirubin bayi normal atau tidak, diperlukan pemeriksaan laboratorium dengan mengambil sampel darah bayi. Berdasarkan American Pregnancy Association, berikut adalah rentang kadar bilirubin normal pada bayi:
1. Kadar bilirubin di atas 10 mg/dL pada bayi yang usianya kurang dari 24 jam.
2. Kadar bilirubin di atas 15 mg/dL pada bayi yang usianya antara 24-48 jam.
3. Kadar bilirubin di atas 18 mg/dL pada bayi yang usianya antara 49-72 jam.
4. Kadar bilirubin di atas 20 mg/dL pada bayi yang usianya lebih dari 72 jam.
Namun, perlu diingat bahwa rentang kadar bilirubin normal pada bayi bisa bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan bayi pasca lahir. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu berkonsultasi dengan dokter anak atau bidan untuk mengetahui apakah kadar bilirubin bayi dalam rentang normal atau tidak.
Penyebab Kadar Bilirubin Tidak Normal pada Bayi
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kadar bilirubin bayi menjadi tidak normal, antara lain:
1. Bayi lahir prematur
Bayi yang lahir prematur memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kadar bilirubin yang tidak normal. Hal ini disebabkan karena organ hati bayi yang lahir prematur belum sepenuhnya matang dan belum dapat mengeluarkan bilirubin dengan efisien. Oleh karena itu, bayi yang lahir prematur perlu mendapatkan perawatan lebih intensif untuk mengontrol kadar bilirubinnya.
2. Kurangnya asupan ASI
Asupan ASI yang cukup dan berkualitas sangat penting dalam menjaga kadar bilirubin bayi tetap dalam rentang normal. ASI mengandung senyawa yang dapat membantu mengeluarkan bilirubin dari tubuh bayi melalui feses dan urine. Jika bayi tidak mendapatkan cukup ASI, maka risiko kadar bilirubin yang tinggi akan meningkat.
3. Perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi
Jika ibu dan bayi memiliki golongan darah yang berbeda, maka bayi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kadar bilirubin yang tidak normal. Hal ini terjadi karena adanya reaksi antara antibodi dalam tubuh ibu dengan sel darah merah bayi yang berbeda golongan darahnya. Reaksi ini dapat menyebabkan peningkatan produksi bilirubin dalam tubuh bayi.
4. Infeksi atau penyakit lain pada bayi
Infeksi atau penyakit lain pada bayi juga dapat memengaruhi kadar bilirubin bayi menjadi tidak normal. Infeksi dapat meningkatkan produksi bilirubin dalam tubuh bayi, sehingga kadar bilirubinnya naik. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan bayi dan segera mengonsultasikannya ke dokter jika ada tanda-tanda infeksi atau penyakit lain.
Tanda-tanda Bayi Belum Mencapai Kadar Bilirubin Normal
Ada beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa bayi belum mencapai kadar bilirubin normal, antara lain:
1. Kulit bayi berwarna kuning
Salah satu tanda yang paling umum dari kadar bilirubin yang tidak normal pada bayi adalah perubahan warna kulit menjadi kuning. Warna kuning biasanya dimulai pada wajah bayi dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti dada, perut, kaki, dan telapak kaki.
2. Urin bayi berwarna gelap
Bayi yang memiliki kadar bilirubin yang tinggi cenderung memiliki urin yang berwarna gelap. Hal ini disebabkan karena bilirubin yang terbentuk dalam tubuh bayi dikeluarkan melalui urine. Oleh karena itu, jika urin bayi berwarna gelap, maka ada kemungkinan kadar bilirubin bayi tidak normal.
3. Kotoran bayi berwarna pucat
Kotoran bayi yang normal seharusnya berwarna kuning atau oranye. Namun, jika kotoran bayi berwarna pucat atau tidak kuning seperti biasanya, maka ada kemungkinan kadar bilirubin bayi tidak normal.
Cara Membantu Bayi Mencapai Kadar Bilirubin Normal
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membantu bayi mencapai kadar bilirubin normal, antara lain:
1. Pemberian ASI yang cukup dan berkualitas
Pemberian ASI pada bayi sangat penting untuk membantu mengeluarkan bilirubin dari tubuh bayi melalui feses dan urine. Orang tua perlu memastikan bahwa bayi mendapatkan ASI yang cukup dan berkualitas dengan melakukan pemberian ASI secara rutin dan memastikan bayi benar-benar kosong setiap kali menyusui.
2. Menjemur bayi di bawah sinar matahari
Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi hari dapat membantu mengurangi kadar bilirubin dalam tubuh bayi. Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet B (UVB) yang dapat membantu mengubah bilirubin menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan melalui urine dan feses.
3. Terapi sinar (fototerapi)
Fototerapi merupakan salah satu metode pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi kadar bilirubin yang tinggi pada bayi. Metode ini melibatkan penggunaan sinar biru atau hijau yang dipancarkan pada tubuh bayi. Sinar ini dapat membantu mengubah bilirubin menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan melalui urine dan feses.
4. Transfusi imunoglobulin
Jika bayi mengalami kadar bilirubin yang sangat tinggi atau tidak merespons dengan baik terhadap terapi fototerapi, maka mungkin diperlukan transfusi imunoglobulin. Transfusi imunoglobulin bertujuan untuk mengurangi jumlah antibodi dalam tubuh bayi yang dapat menyebabkan peningkatan produksi bilirubin.
5. Transfusi penggantian darah
Jika semua metode pengobatan lainnya tidak efektif, maka mungkin diperlukan transfusi penggantian darah. Transfusi ini dilakukan dengan mengambil sebagian kecil darah dari tubuh bayi dan menggantinya dengan darah donor. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah bilirubin dalam tubuh bayi dan membantu bayi mencapai kadar bilirubin normal.
Kesimpulan
Kadar bilirubin normal pada bayi sangat penting untuk dipantau agar dapat mencegah risiko kesehatan yang tidak baik. Kadar bilirubin yang tidak normal dapat mengindikasikan adanya masalah pada organ hati bayi. Orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda kadar bilirubin yang tidak normal, seperti perubahan warna kulit bayi menjadi kuning, urin bayi yang berwarna gelap, dan kotoran bayi yang berwarna pucat. Jika bayi belum mencapai kadar bilirubin normal, maka perlu dilakukan langkah-langkah seperti pemberian ASI yang cukup, menjemur bayi di bawah sinar matahari, terapi sinar, transfusi imunoglobulin, atau transfusi penggantian darah. Selalu konsultasikan kondisi bayi dengan dokter anak atau bidan untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com