Yuk, Perhatikan Tekstur MPASI Sesuai Usia Anak
Pada saat bayi memasuki usia 6 bulan, ibu pasti sudah menyiapkan berbagai hal untuk menyajikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat. Mulai dari bahan-bahan, rasa, jenis, porsi, hingga tekstur MPASI harus diperhatikan dengan baik. Tahap tekstur MPASI setiap usia itu berbeda-beda, dan ini perlu diketahui oleh ibu agar dapat memberikan makanan yang sesuai dengan usia anak.
Memilih tekstur MPASI yang tepat sangat penting untuk memastikan anak dapat mencerna makanan dengan baik dan tidak mengalami kesulitan saat makan. Pada usia 6 bulan, biasanya pemberian tekstur MPASI diawali dengan puree atau bubur halus. Puree ini dibuat dengan menghaluskan makanan menggunakan blender atau food processor sehingga memiliki tekstur yang lembut dan mudah dikonsumsi oleh bayi.
Pada usia 7-8 bulan, tekstur MPASI dapat ditingkatkan sedikit lebih kasar. Bunda bisa memberikan tekstur MPASI dalam bentuk puree kental atau makanan yang dilumatkan (mashed). Pada usia 9-12 bulan, tekstur MPASI bisa diberikan dalam bentuk makanan yang dicincang halus (minced) atau dicincang kasar (chopped).
Saat anak memasuki usia 12-24 bulan, biasanya anak sudah bisa mengonsumsi makanan yang dikonsumsi oleh keluarga. Namun, tekstur makanan masih perlu disesuaikan dengan kemampuan mengunyah anak yang belum sempurna. Bunda bisa memberikan tekstur MPASI yang lebih kasar, seperti finger food atau makanan yang sudah dicincang.
Selain memperhatikan tekstur MPASI yang sesuai dengan usia anak, ibu juga perlu mencampurkan MPASI dengan ASI. Hal ini dapat membantu anak dalam proses adaptasi terhadap makanan padat. Dengan mencampurkan ASI, tekstur makanan menjadi lebih lembut dan mudah ditelan.
Pada hari pertama pengenalan MPASI, ibu dapat memberikan makanan alpukat yang diambil daging kuningnya saja, kemudian dihancurkan dan disaring. Selanjutnya, campurkan dengan ASI sebanyak 2 sendok makan. Bunda perlu memperhatikan apakah anak menikmati makanan tersebut atau tidak.
Pada tahap awal pemberian MPASI, ibu bisa memberikan puree atau makanan yang dihaluskan dari makanan yang tidak memiliki rasa yang kuat. Misalnya, kentang dan jagung manis atau buah-buahan seperti alpukat dan apel. Selain itu, ibu juga dapat memberikan finger food kepada anak. Finger food ini dapat memperkenalkan anak dengan tekstur makanan yang lebih kasar dan membantu melatih kemampuan motoriknya.
Selain itu, ibu juga dapat menerapkan metode Baby-led weaning. Metode ini membiarkan anak makan dengan tangannya sendiri. Bunda bisa memberikan makanan yang mudah dipegang dan digenggam oleh anak, seperti potongan buah atau sayuran yang lembut. Hal ini dapat melatih kemampuan anak dalam menggenggam makanan dan mengenali tekstur makanan yang berbeda.
Selama memberikan MPASI, ibu juga perlu mengajak anak untuk mencoba tekstur makanan yang berbeda secara perlahan. Misalnya, minggu ini ibu memberikan puree tunggal, minggu berikutnya ibu memberikan puree dengan campuran sayur dan daging yang dihaluskan. Hal ini dapat membantu anak untuk terbiasa dengan berbagai tekstur makanan dan mengembangkan selera makan yang baik.
Dengan memperhatikan dan memilih tekstur MPASI yang sesuai dengan usia anak, ibu dapat membantu anak dalam proses penerimaan dan pencernaan makanan. Selain itu, dengan memberikan variasi tekstur makanan, anak juga dapat belajar mengenali rasa dan tekstur makanan yang berbeda-beda. Hal ini dapat membantu mencegah anak menjadi picky eater atau anak yang pemilih dalam makanan.
Selamat mencoba tips ini dengan si Kecil!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com