13 Penyebab Air Ketuban Merembes yang Perlu Diwaspadai



Penyebab Air Ketuban Merembes

1. Trauma atau cedera pada perut
Salah satu penyebab air ketuban merembes adalah adanya trauma atau cedera pada perut wanita hamil. Trauma ini bisa disebabkan oleh kecelakaan atau benturan keras pada perut yang mengakibatkan robeknya selaput ketuban. Misalnya, jika ibu hamil jatuh atau terkena benturan pada perutnya, maka ada kemungkinan selaput ketuban akan robek dan air ketuban akan merembes.

2. Infeksi pada rahim atau vagina
Infeksi pada rahim atau vagina juga dapat menjadi penyebab air ketuban merembes. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan pada selaput ketuban dan membuatnya menjadi lebih rentan untuk robek. Infeksi yang umum terjadi pada rahim dan vagina adalah infeksi bakteri, seperti infeksi streptococcus atau infeksi jamur.

3. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini adalah kondisi ketika air ketuban pecah sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Hal ini dapat terjadi secara spontan atau disebabkan oleh faktor tertentu, seperti infeksi atau tekanan pada perut. Ketuban pecah dini dapat menyebabkan air ketuban merembes dan meningkatkan risiko infeksi pada janin.

4. Polihidramnion atau produksi air ketuban berlebihan
Polihidramnion adalah kondisi di mana produksi air ketuban oleh plasenta berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada selaput ketuban dan membuatnya rentan pecah atau merembes. Polihidramnion dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti diabetes gestasional atau kelainan pada janin.

5. Oligohidramnion atau kekurangan air ketuban
Sebaliknya, oligohidramnion adalah kondisi di mana produksi air ketuban oleh plasenta kurang dari normal. Kekurangan air ketuban dapat membuat selaput ketuban menjadi kurang fleksibel dan lebih rentan pecah atau merembes. Oligohidramnion dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kehamilan ganda atau masalah pada plasenta.

6. Perdarahan pada vagina
Perdarahan pada vagina juga dapat menjadi penyebab air ketuban merembes. Perdarahan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti plasenta previa atau plasenta letak rendah, robeknya pembuluh darah di dalam rahim, atau masalah pada leher rahim. Perdarahan ini dapat menyebabkan selaput ketuban menjadi lemah dan rentan pecah atau merembes.

Baca Juga:  5 Jenis Alergi pada Bayi dan Cara Mengatasinya

7. Kondisi kesehatan ibu yang buruk
Kondisi kesehatan ibu yang buruk juga dapat menjadi faktor risiko untuk air ketuban merembes. Misalnya, ibu yang menderita diabetes gestasional atau hipertensi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami ketuban pecah dini. Selain itu, ibu yang merokok atau mengkonsumsi obat terlarang juga berisiko mengalami ketuban pecah dini.

8. Riwayat ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya
Jika ibu pernah mengalami ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya, maka risiko untuk mengalami hal yang sama pada kehamilan berikutnya juga meningkat. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi kesehatan ibu yang serupa pada setiap kehamilan.

9. Kehamilan ganda
Kehamilan ganda juga dapat meningkatkan risiko air ketuban merembes. Pada kehamilan ganda, volume air ketuban yang diproduksi oleh plasenta lebih besar dan tekanan pada selaput ketuban juga lebih tinggi. Hal ini membuat selaput ketuban menjadi lebih rentan pecah atau merembes.

10. Jarak kehamilan yang terlalu dekat
Jika ibu hamil terlalu cepat hamil setelah melahirkan sebelumnya, maka risiko untuk mengalami ketuban pecah dini juga meningkat. Tubuh ibu belum sepenuhnya pulih setelah melahirkan dan selaput ketuban juga belum memiliki waktu yang cukup untuk meregenerasi diri. Hal ini membuat selaput ketuban menjadi lebih rentan pecah atau merembes.

11. Riwayat operasi atau biopsi pada mulut rahim
Jika ibu pernah menjalani operasi atau biopsi pada mulut rahim, maka risiko untuk mengalami ketuban pecah dini juga meningkat. Operasi atau biopsi dapat menyebabkan kerusakan pada selaput ketuban dan membuatnya lebih rentan pecah atau merembes.

12. Kekurangan gizi dan berat badan yang kurang
Kekurangan gizi dan berat badan yang kurang juga dapat menjadi faktor risiko untuk air ketuban merembes. Kekurangan gizi dapat menyebabkan selaput ketuban menjadi lemah dan rentan pecah atau merembes. Selain itu, berat badan yang kurang juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh ibu hamil dan meningkatkan risiko ketuban pecah dini.

Baca Juga:  When 2 (Not Always) Become One

13. Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksual, seperti gonore atau klamidia, juga dapat menjadi penyebab air ketuban merembes. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan pada selaput ketuban dan membuatnya lebih rentan pecah atau merembes.

Cara Mencegah Air Ketuban Merembes

1. Menjaga kebersihan dan kesehatan area genital
Salah satu cara terbaik untuk mencegah air ketuban merembes adalah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan area genital. Pastikan untuk selalu membersihkan area genital dengan air hangat dan sabun yang lembut. Hindari penggunaan produk pembersih yang mengandung bahan kimia keras, karena dapat mengganggu keseimbangan flora bakteri di area genital.

2. Menghindari trauma atau cedera pada perut
Untuk mencegah air ketuban merembes akibat trauma atau cedera pada perut, hindari kegiatan yang berpotensi menyebabkan benturan atau trauma pada perut, seperti olahraga berisiko tinggi atau kecelakaan. Jika melakukan aktivitas yang berpotensi berbahaya, pastikan untuk menggunakan perlengkapan pelindung yang sesuai.

3. Menghindari infeksi pada rahim atau vagina
Infeksi pada rahim atau vagina dapat meningkatkan risiko air ketuban merembes. Oleh karena itu, penting untuk menghindari infeksi dengan menjaga kebersihan area genital, menggunakan kondom saat berhubungan seks, dan menghindari praktik seks tanpa pengaman dengan pasangan yang memiliki riwayat infeksi menular seksual.

4. Mengontrol kondisi kesehatan ibu
Kondisi kesehatan ibu memainkan peran penting dalam mencegah air ketuban merembes. Pastikan untuk menjaga kondisi kesehatan dengan mengikuti pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok atau mengkonsumsi obat terlarang. Jika memiliki kondisi kesehatan yang membutuhkan pengawasan khusus, seperti diabetes gestasional atau hipertensi, pastikan untuk mengikuti pengobatan dan pemeriksaan rutin dengan dokter.

5. Menghindari kehamilan terlalu dekat
Jarak kehamilan yang terlalu dekat dapat meningkatkan risiko air ketuban merembes. Beri tubuh waktu yang cukup untuk pulih setelah melahirkan sebelum hamil kembali. Konsultasikan dengan dokter mengenai waktu yang tepat untuk hamil kembali setelah melahirkan.

6. Mengonsumsi makanan bergizi dan susu ibu hamil
Mengonsumsi makanan bergizi dan susu ibu hamil yang mengandung tinggi DHA, 9 Asam Amino Esensial, dan 9 nutrisi penting lainnya dapat membantu menjaga kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang janin. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein berkualitas. Jika diperlukan, konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi makanan yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil.

Baca Juga:  Cara Seru Memperkenalkan Suara Hewan

7. Rajin melakukan pemeriksaan kehamilan
Rajin melakukan pemeriksaan kehamilan juga penting dalam mencegah air ketuban merembes. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, dokter dapat mendeteksi adanya masalah atau risiko yang dapat menyebabkan air ketuban merembes dan mengambil tindakan yang diperlukan. Jika memiliki keluhan atau gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

8. Menghindari paparan zat berbahaya
Paparan zat berbahaya, seperti bahan kimia beracun atau radiasi, dapat meningkatkan risiko air ketuban merembes. Hindari paparan zat berbahaya dengan menggunakan masker dan sarung tangan saat bekerja dengan bahan kimia, menghindari radiasi yang tidak perlu, dan mengikuti langkah-langkah keselamatan yang direkomendasikan.

9. Mengelola stres dengan baik
Stres dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik selama kehamilan. Lakukan aktivitas yang dapat membantu mengurangi stres, seperti meditasi, yoga, atau berbicara dengan orang yang dapat dipercaya. Jika mengalami stres yang berlebihan, konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan mental untuk mendapatkan dukungan dan bantuan yang diperlukan.

Dengan menjaga kesehatan dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko air ketuban merembes dapat dikurangi. Penting untuk selalu memperhatikan tanda-tanda yang mencurigakan dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang tidak normal.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com