5 Tips Meningkatkan Sistem Imun Anak Saat Puasa
Saat puasa, sistem imun anak harus lebih ditingkatkan supaya ia tidak mudah jatuh sakit. Ikuti 5 tipsnya berikut ini!
Puasa adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT, puasa juga memiliki manfaat kesehatan yang sangat baik, terutama untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Namun, bagi anak-anak yang sedang belajar puasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar sistem imun mereka tetap terjaga dengan baik. Berikut ini adalah 5 tips untuk meningkatkan sistem imun anak saat puasa.
1. Selalu Penuhi Nutrisinya
Walaupun sedang berpuasa, kebutuhan nutrisi anak tetap harus terpenuhi. Cukupi nutrisi anak dengan menghidangkan makanan bergizi tinggi saat sahur dan berbuka ya, Bu. Hidangan sahur dan berbuka anak haruslah selalu mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Selain itu, berikan juga nutrisi yang ampuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Diantaranya ada vitamin A,C, E, seng, omega 3, dan prebiotik. Nutrisi-nutrisi tersebut bisa Bunda dapatkan dari beberapa jenis buah dan sayuran (jeruk, jambu biji, pepaya, tomat, brokoli, bayam), telur, daging ayam, daging sapi, ikan, dan kacang-kacangan.
2. Cukup Minum Air Putih
Puasa dapat membuat tubuh anak rentan mengalami dehidrasi karena kekurangan cairan. Sebagai dampaknya, ia bisa merasa lemas, kulit kering, dan pusing. Pada kondisi yang lebih parah, dehidrasi bisa menyebabkan suhu tubuh meningkat, hilang kesadaran, mudah emosi, dan mata terlihat cekung. Bila sudah begitu, anak bisa saja jatuh sakit.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, pastikan Bunda selalu memantau anak untuk minum air putih dengan cukup. Anak-anak berusia 4-8 tahun akan membutuhkan setidaknya 1,7 liter air atau sekitar 5 gelas per hari. Saat puasa, kebutuhan cairan ini bisa dipenuhi dengan pembagian 2-2-1, yaitu dua gelas saat sahur, dua gelas saat berbuka, dan satu gelas sebelum tidur.
3. Istirahat Cukup
Istirahat dengan cukup juga merupakan kunci untuk bisa meningkatkan sistem imun anak. Tidur dibutuhkan untuk mengembalikan energi yang sudah terpakai serta untuk memperlancar metabolisme tubuh. Untuk itu, anak haruslah beristirahat cukup di saat ia sedang berpuasa.
Dikarenakan pada tengah malam ia harus bangun untuk sahur, maka sebaiknya Bunda perlu mengatur jam tidur anak. Solusinya adalah dengan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari. Anak juga sebaiknya tidur siang selama kurang lebih 1-1,5 jam. Hindarilah tidur siang di sore hari, karena bisa mengganggu jam tidur anak di malam hari.
4. Rutin Berolahraga
Puasa bukanlah penghalang untuk tetap berolahraga, termasuk bagi anak-anak. Ajak anak untuk berolahraga menjelang atau setelah berbuka puasa. Tak perlu lama-lama, cukup sekitar 30 menit saja setiap hari berolahraga ringan, maka daya tahan tubuh anak akan menjadi lebih kuat dan tidak mudah jatuh sakit.
Tak hanya itu, olahraga juga bisa membantu agar tidur anak bisa lebih nyenyak yang otomatis akan berdampak positif pada sistem imun anak. Contoh olahraga yang bisa dilakukan saat puasa antara lain berjalan kaki, bersepeda, yoga, dan renang.
5. Madu Sebagai Suplemen Alami
Jika Bunda merasa anak membutuhkan suplemen tambahan untuk daya tahan tubuhnya, sah-sah saja untuk memberikannya, Bu. Namun sebaiknya pilihlah suplemen yang bersifat alami yang tidak mengandung zat kimia dan pengawet sehingga lebih baik untuk kesehatan anak. Suplemen alami tersebut tak lain adalah madu.
Madu adalah salah satu sumber protein yang dapat menjaga stamina tubuh apabila rutin dikonsumsi setiap hari. Menurut penelitian, madu juga mengandung zat antibiotik yang ampuh menangkal serangan berbagai patogen yang menyebabkan penyakit. Untuk anak, takaran madu adalah sebanyak dua sendok makan sebanyak dua kali sehari dan sebaiknya diberikan 2-3 jam sebelum makan besar agar dapat terserap secara sempurna sebelum anak makan.
Puasa Dapat Meningkatkan Sistem Imun
Tahukah Bunda kalau puasa ternyata puasa justru dapat meningkatkan sistem imun? Penelitian yang dilakukan di University of Southern California menyebutkan bahwa rasa lapar dapat memicu sel-sel induk di dalam tubuh untuk menghasilkan leukosit yang berfungsi untuk melawan infeksi. Puasa juga disebut sebagai “pembalik saklar regeneratif” yang akan mendorong sel induk untuk memproduksi leukosit baru. Hal inilah yang kemudian mendasari adanya regenerasi semua sistem imun tubuh. Sel-sel yang telah tua, rusak, ataupun tidak efisien selama berpuasa akan tergantikan dengan sel-sel yang baru.
Kesehatan anak tentunya menjadi prioritas utama bagi setiap orang tua. Namun mengajari anak untuk belajar puasa juga perlu diterapkan agar anak dapat memahami pentingnya berpuasa. Agar kesehatan anak tetap terjaga saat puasa, pastikan Bunda mengikuti tips meningkatkan sistem imun di atas, ya. Selamat mencoba, Bu. Semoga buah hati dapat menjalani ibadah puasa dengan lancar.
Sumber:
Hellosehat
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com