Pro dan Kontra Diet Mayo
Diet mayo memang menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Banyak yang berpendapat bahwa menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu yang singkat mungkin tidak sehat untuk tubuh. Pendapat ini tidak salah, karena sebenarnya penurunan berat badan yang terlalu cepat dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Menurut Prof. DR. Hardinsyah, MS, seorang ahli gizi Ibu dan Anak dari Institut Pertanian Bogor (IPB), penurunan berat badan maksimal yang sehat dalam dua minggu hanya sekitar 5%.
Dalam artikel yang pernah ditulis oleh Thatha, dijelaskan bahwa Prof. Hardinsyah belum dapat mengklaim apakah diet mayo aman atau tidak untuk metabolisme tubuh manusia. Penelitian tentang diet mayo masih terbatas dan belum ada lembaga atau perkumpulan independen yang melakukan penelitian klinis yang mendukung diet ini. Oleh karena itu, sebelum mencoba diet mayo, sangat penting untuk melakukan riset dan konsultasi dengan ahli gizi terlebih dahulu. Jangan tergiur dengan janji-janji penurunan berat badan yang cepat, karena setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda.
Menurunkan Berat Badan untuk Kehamilan
Saat ini, saya sedang berusaha untuk hamil lagi. Sebagai langkah awal, menurunkan berat badan menjadi hal yang perlu saya lakukan. Saat hamil, tubuh kita dituntut untuk lebih sehat, dan memiliki berat badan yang ideal dapat membantu menjaga kesehatan ibu dan janin. Sebelum memulai diet mayo, saya harus mempersiapkan diri dengan baik. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang lebih baik.
Menentukan Waktu yang Tepat
Setelah melakukan riset mengenai diet mayo, mengetahui risiko yang bisa dihadapi, dan memahami kondisi tubuh, langkah pertama yang harus saya lakukan adalah menentukan kapan waktu yang tepat untuk memulai diet ini. Mengingat pekerjaan saya yang sering kali mengharuskan saya untuk berada di luar kantor, seperti menghadiri acara jumpa pers di berbagai tempat, saya perlu memikirkan dengan matang kapan waktu yang tepat untuk memulai diet mayo. Mengikuti diet mayo berarti saya harus menghindari makanan yang kaya rasa, seperti nasi padang atau sop kaki kambing tiga saudara. Hal ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi saya, yang juga termasuk pecinta garam. Diet mayo melarang asupan garam, sehingga makanan menjadi hambar dan sulit dinikmati.
Menyiapkan Menu
Setelah membulatkan niat untuk mencoba diet mayo, saya perlu merencanakan menu yang akan saya konsumsi. Ada dua pilihan yang bisa saya pilih, yaitu membuat menu sendiri atau menggunakan jasa katering sehat. Saat ini, sudah banyak katering sehat yang mendukung diet mayo. Salah satunya adalah Blekros Diet yang dimiliki oleh Vita Siregar. Selama menjalani diet mayo, kita harus menghindari makanan yang mengandung garam, nasi, air es, dan cemilan. Sebagai penggantinya, kita harus mengonsumsi sayur dan buah-buahan, serta makanan yang mengandung protein, seperti ayam, daging sapi, ikan, dan telur.
Menjaga Konsistensi
Konsistensi sangat penting dalam menjalani diet mayo. Selama 13 hari diet, kita harus konsisten dengan menu yang telah direncanakan. Tidak boleh ada kesalahan atau mencoba-coba untuk memanjakan lidah dengan makanan yang tidak diperbolehkan. Satu kali kesalahan bisa membuat kita tergoda untuk melanggar aturan diet mayo secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk tetap disiplin dan tidak menggoda diri sendiri dengan makanan yang tidak sehat.
Menghindari makanan bersama teman-teman juga merupakan salah satu cara untuk menjaga konsistensi dalam menjalani diet mayo. Terkadang, melihat orang lain makan makanan yang enak bisa membuat kita tergoda untuk melanggar aturan diet. Makan malam juga harus dilakukan pada jam yang sama setiap harinya, dan terakhir jam 7 malam.
Mengonsumsi Air Putih yang Banyak
Salah satu aturan penting dalam diet mayo adalah mengonsumsi air putih dalam jumlah yang banyak. Karena diet ini menghindari garam, tubuh akan lebih cepat kehilangan cairan. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih minimal 8 gelas sehari. Meskipun sering buang air kecil adalah hal yang wajar saat menjalani diet mayo, kita harus tetap menghindari dehidrasi dengan minum air putih yang cukup.
Membuat Diet Mayo Menjadi Lifestyle
Setelah berhasil menjalani diet mayo selama 13 hari, tentu kita ingin berat badan yang telah turun tetap stabil. Untuk mencapai hal ini, kita perlu mengubah pola hidup kita secara keseluruhan. Pola makan dan olahraga yang sehat harus menjadi bagian dari gaya hidup kita. Tidak sedikit orang yang berhasil menjalani diet mayo dan merasakan banyak perubahan dalam gaya hidup mereka. Mereka menjadi lebih selektif dalam memilih makanan dan lebih rajin berolahraga.
Dalam kesimpulan, diet mayo memang bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan secara cepat. Namun, penting untuk melakukan riset dan konsultasi dengan ahli gizi sebelum mencoba diet ini. Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda, sehingga hasil dari diet mayo juga akan berbeda-beda. Selain itu, menjaga konsistensi, mengonsumsi air putih yang banyak, dan membuat diet mayo menjadi bagian dari gaya hidup adalah kunci keberhasilan dalam menjalani diet ini. Jadi, siapa yang ingin mencoba diet mayo?
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com