4 Tips Optimalkan Tinggi Badan Anak untuk Cegah Stunting
Mengoptimalkan tinggi badan anak harus dilakukan sejak dini hingga masa pubertas untuk menghindari stunting dan gangguan pertumbuhan lainnya. Tinggi badan anak merupakan indikator penting untuk menentukan status gizinya. Tinggi badan yang tidak ideal dapat mengindikasikan masalah gizi pada anak, baik itu kekurangan gizi, gizi tercukupi, kelebihan gizi, atau bahkan gizi buruk. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan.
Tinggi badan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor genetik, asupan nutrisi, dan lingkungan sekitar. Ketika semua faktor ini terpenuhi dan seimbang, tinggi badan anak akan lebih optimal. Namun, masih banyak orang tua yang belum menyadari bahwa tinggi badan anak berkaitan erat dengan status gizinya. Akibatnya, banyak anak yang tumbuh dengan tinggi badan yang kurang ideal dan berisiko mengalami stunting.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh anak yang lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Selain masalah pada tinggi badan, anak yang mengalami stunting juga rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan yang di bawah rata-rata, serta mengalami penurunan produktivitas. Menurut laman resmi p2ptm.kemkes.go.id, stunting disebabkan oleh rendahnya asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan anak, yaitu periode sejak janin hingga anak berusia dua tahun.
Selain rendahnya asupan gizi, stunting juga dapat disebabkan oleh kurangnya kebersihan lingkungan, faktor ekonomi, buruknya fasilitas sanitasi, dan minimnya akses air bersih. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak sejak dalam kandungan, selama masa menyusui, saat anak mulai mengonsumsi MPASI (Makanan Pendamping ASI), dan saat anak mulai mengonsumsi makanan padat seiring dengan pertambahan usianya.
Untuk mengoptimalkan tinggi badan anak, terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan oleh para orang tua, antara lain:
1. Penuhi makanan dengan nutrisi yang tinggi
Asupan nutrisi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Saat anak mulai dikenalkan dengan berbagai jenis makanan saat MPASI, orang tua perlu memberikan makanan dengan zat gizi yang seimbang, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Protein merupakan zat gizi yang paling penting untuk pertumbuhan anak. Sumber protein dapat diperoleh dari makanan hewani dan nabati. Makanan hewani yang mengandung protein antara lain susu, telur, ikan, daging merah, dan daging putih. Sedangkan makanan nabati yang mengandung protein antara lain kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.
2. Berikan susu yang bernutrisi
Memberikan susu yang bernutrisi juga penting untuk mengoptimalkan tinggi badan anak. Pemberian susu dapat dimulai sejak periode menyusui dan dilanjutkan dengan konsumsi susu bubuk pertumbuhan yang tepat. Susu merupakan salah satu sumber protein hewani yang penting untuk pertumbuhan anak. Oleh karena itu, asupan susu yang cukup dapat membantu anak mencapai tinggi badan yang ideal.
3. Pastikan anak tidur yang cukup
Kualitas tidur juga berpengaruh terhadap tinggi badan anak. Hormon pertumbuhan akan bekerja lebih maksimal saat anak tidur. Anak usia 1-2 tahun membutuhkan waktu tidur selama 11-14 jam, sedangkan anak usia 2-5 tahun membutuhkan waktu tidur selama 10-13 jam. Oleh karena itu, pastikan anak memiliki waktu tidur yang cukup agar pertumbuhannya optimal.
4. Ajak anak berolahraga secara rutin
Olahraga sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan tinggi badan anak. Membiasakan anak bergerak aktif dan berolahraga dapat membantu meningkatkan tinggi badan anak. Beberapa jenis olahraga yang dapat dilakukan adalah berenang, bermain basket, melompat tali, dan senam. Sesuaikan jenis olahraga dengan usia dan kemampuan anak.
Selain tips di atas, penting juga bagi para orang tua untuk membawa anak ke posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya secara rutin guna memantau tumbuh kembang anak. Jika tinggi badan anak mengalami gangguan atau tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI, segeralah konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dalam mengoptimalkan tinggi badan anak, perlu diingat bahwa hal ini harus dilakukan sejak usia dini hingga anak memasuki masa pubertas. Tinggi badan anak akan mencapai puncaknya pada akhir masa pubertas. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk memberikan perhatian khusus terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat mencegah stunting dan gangguan pertumbuhan lainnya.
Dengan menerapkan tips dan melakukan langkah-langkah yang tepat, diharapkan anak dapat tumbuh dengan tinggi badan yang ideal dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Penting bagi para orang tua untuk terus memantau pertumbuhan anak dan memberikan asupan nutrisi yang cukup agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para orang tua dalam mengoptimalkan tinggi badan anak mereka.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com