3 Alasan Minyak Rambut Bayi Tidak Dianjurkan untuk Si Kecil!

Perlukah Menggunakan Minyak Rambut Bayi?

Penggunaan minyak rambut bayi yang dijual di pasaran sebenarnya tidak direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Akademi Kedokteran Anak Amerika (AAP). Sebab, produk minyak rambut bayi sebenarnya tidak cukup efektif 100% dalam mencegah kerontokan, mempercepat pertumbuhan rambut, dan cradle cap pada bayi.

Bunda bisa mengetahui fakta di balik alasan IDAI dan AAP terkait penggunaan produk minyak rambut bayi berikut ini:

Minyak rambut bayi belum tentu dapat mencegah kerontokan

Kerontokan rambut dapat dialami oleh siapa saja, tak terkecuali bayi. Namun, Bunda tidak perlu buru-buru untuk mengoleskan produk minyak rambut bayi untuk mengatasi kondisi tersebut. Ini karena menurut AAP, kerontokan rambut bayi sebenarnya hal yang normal dan tidak akan menyebabkan kebotakan yang permanen.

Melansir laman resmi healthline.com, peneliti anak dari Universitas Oregon, Amerika Serikat menunjukkan bahwa hampir sebagian besar bayi dapat mengalami kerontokan rambut di 6 bulan pertama kehidupannya, dengan puncak kerontokan terjadi di 3 bulan pertama.

Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai hal, terutama karena hormon atau posisi tidur si Kecil. Jika kerontokan rambutnya masih terlihat normal, sebaiknya Bunda tidak perlu khawatir berlebihan, ya, apalagi langsung mengoleskan minyak rambut bayi tanpa melihat komposisinya terlebih dahulu. Sebab, penggunaan minyak rambut bayi untuk mengatasi kerontokan rambut belum tentu efektif, sehingga penggunaannya relatif tidak diperlukan.

Perlu Bunda ketahui juga, rambut bayi yang rontok ini akan digantikan dengan folikel rambut baru yang lebih permanen dan semua itu merupakan proses yang normal. Namun, apabila Bunda melihat kondisi rambut si Kecil yang rontok secara berlebihan, sebaiknya segera membawa ia ke dokter untuk mendapat penanganan yang lebih baik.

Baca Juga:  Beginilah Perkembangan Janin di Trimester Ketiga

Minyak rambut bayi yang tidak tepat dapat menyebabkan radang kulit

Penggunaan minyak rambut bayi memang tidak sepenuhnya salah, namun tidak dianjurkan oleh IDAI jika tidak mengetahui kondisi kulit kepala si Kecil, komposisi minyak rambut, dan kebutuhan yang diperlukan untuk merawat rambut si Kecil.

Sebagai contoh, apabila Bunda melihat si Kecil mengalami kerontokan, tetapi justru menggunakan produk minyak rambut yang komposisinya tanpa ada minyak kemiri. Hal tersebut bisa jadi keliru karena minyak kemiri dapat membantu meningkatkan pertumbuhan rambut.

Melansir laman resmi alodokter.com, minyak kemiri (Aleurites moluccana) mengandung protein, beragam vitamin, dan mineral yang bermanfaat untuk membantu meningkatkan pertumbuhan rambut sekaligus mencegah kerontokan.

Namun, perlu diingat kembali, Bunda perlu berhati-hati menggunakan minyak rambut karena kulit bayi masih sangat sensitif, sehingga kulitnya rentan mengalami peradangan apabila terkena kontak dengan bahan yang tidak sesuai.

Peradangan pada kulit kepala bayi akibat penggunaan minyak rambut bayi tidak tepat bisa menyebabkan kulit kepala gatal, perih, muncul ruam merah, bengkak, hingga muncul beragam keluhan lainnya. Kondisi tersebut tentu bisa memperburuk pertumbuhan rambut bayi si Kecil.

Minyak rambut bayi bukan solusi untuk cradle cap

Cradle cap adalah kondisi kulit kepala bayi yang bersisik dan kemerahan, tetapi tidak menyebabkan gatal. Kondisi ini disebut juga dengan istilah dermatitis seboroik karena disebabkan oleh terlalu banyaknya produksi minyak di kelenjar sebasea pada kulit bayi.

Karena alasan itulah, AAP menilai penggunaan minyak rambut bayi bukanlah solusi utama untuk mengatasi cradle cap. Justru, lapisan minyak pada produk tersebut akan mengakibatkan penumpukan yang nantinya dapat menambah parah sisik yang ada pada kulit kepala bayi, terutama di sekitar ubun-ubun.

Baca Juga:  SD Nizamia Andalusia: Tak Jadikan Calistung Sebagai Patokan Utama Penerimaan Siswa

Cradle cap sebenarnya akan hilang sendiri seiring dengan pertambahan usia si Kecil. Apabila Bunda ingin membersihkan sisik yang menempel, Bunda dapat keramaskan rambut si Kecil menggunakan sampo khusus dermatitis seboroik sesuai anjuran dokter. Akan lebih baik jika Bunda konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengatasi cradle cap sebelum menggunakan minyak rambut bayi.

Menjaga Kesehatan Rambut Bayi Secara Alami

Sebelum menggunakan minyak rambut bayi, sebaiknya Bunda perlu mengetahui cara merawat rambut si Kecil dengan tepat. Rambut terbuat dari sejenis protein yang disebut keratin. Perawatan rambut untuk bayi, anak-anak, dan orang dewasa sebenarnya berbeda.

Ini karena jenis rambut setiap orang pasti berbeda, ada yang lurus, keriting, ikal, berminyak, kering, tipis, atau tebal. Itulah sebabnya, Bunda perlu mengetahui perawatan alami yang tepat sebelum menggunakan produk minyak rambut bayi, salah satunya mengenai cara keramas yang tepat untuk bayi.

Saat rambut si Kecil akan dikeramas, pastikan Bunda memilih sampo yang diformulasikan khusus untuk bayi, komposisinya tidak mengandung zat kimia yang berbahaya, tidak perih di mata, dan ringan untuk kulit kepala bayi.

Maka dari itu, melansir laman resmi parents.com, Bunda dianjurkan untuk mencari sampo dengan keseimbangan pH sekitar 4,5 hingga 6 karena sampo dengan tingkat pH yang lebih tinggi dari itu akan membuat rambut bayi rentan kusut. Rambut bayi yang baru lahir hanya perlu dicuci dengan sampo seminggu sekali, sedangkan bayi yang sudah berusia 4 bulan bisa dikeramas setiap 2 hari sekali.

Nutrisi Penting untuk Rambut Bayi

Sebelum memutuskan untuk mengoleskan minyak rambut bayi, akan lebih baik jika Bunda mengoptimalkan kesehatan rambut bayi secara alami dari dalam dan penggunaan sampo yang tepat. Menjaga kesehatan rambut dari dalam bisa dioptimalkan dengan pemberian nutrisi yang mencakup protein, zat besi, zinc, asam lemak omega 3, vitamin A, vitamin B5, vitamin B7, vitamin D, dan vitamin E.

Baca Juga:  Tanda-tanda Gangguan Mood Calon Ibu yang Perlu Dicermati

Nutrisi-nutrisi tersebut dapat membantu mengoptimalkan kesehatan rambut si Kecil sejak dini. Maka dari itu, selama Bunda hamil hingga menyusui, sebaiknya Bunda mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Ini karena saat si Kecil masih di dalam kandungan hingga usianya 1 tahun, asupan makanan yang dikonsumsi Bunda berperan penting untuk menjaga kesehatan dan tumbuh kembang bayi lebih prima.

Selain merawat dari dalam, Bunda juga tetap perlu merawat rambut si Kecil dari luar. Apabila Bunda melihat pertumbuhan rambut si Kecil tampak kurang sehat, seperti rambut rontok yang berlebihan, muncul cradle cap yang terus menerus, muncul ruam merah di kulit kepala, rambut kering, dan lain sebagainya, sebaiknya segera periksakan si Kecil ke dokter untuk mendapat penanganan yang lebih tepat, dibandingkan asal memberikan minyak rambut bayi yang tak sesuai dengan kondisi kulit rambut si Kecil.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com