Perkembangan Identitas Gender Anak
Identitas gender anak merupakan hal yang berkembang secara bertahap sesuai dengan usia mereka. Menurut laporan dari Healthy Children, pada usia antara 18 hingga 24 bulan atau sekitar 2 tahun, anak-anak mulai dapat mengenali dan memberi label pada kelompok gender. Mereka mulai menyadari perbedaan fisik antara anak laki-laki dan perempuan.
Kemudian, sebelum ulang tahun ketiga, sebagian besar anak-anak sudah mampu memberi label pada diri mereka sendiri sebagai laki-laki atau perempuan. Pada usia 4 tahun, sebagian besar anak sudah memiliki rasa identitas gender yang stabil.
Tontonan yang disaksikan anak juga menjadi salah satu media yang mempengaruhi mereka dalam memahami identitas gender. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika terdapat muatan LGBTQ dalam tontonan anak, terutama pada anak yang usianya lebih kecil dan belum mampu memahami hal ini dengan baik.
12 Tayangan Anak yang Mengandung LGBTQ
Untuk itu, sebagai orang tua, kita harus lebih waspada dan selektif dalam memilih tontonan untuk anak-anak kita. Berikut ini adalah beberapa tayangan anak yang mengandung konten LGBTQ:
1. Peppa Pig – Pasangan Lesbian
Dalam salah satu episode Peppa Pig yang berjudul “Keluarga”, salah satu teman sekelas Peppa, Penny Polar Bear, membicarakan tentang kedua ibunya yang merupakan pasangan lesbian.
2. Lightyear – Ciuman Sesama Jenis
Dalam film Lightyear, terdapat karakter bernama Alisha yang merupakan seorang space ranger. Alisha diketahui membangun sebuah keluarga bersama seorang perempuan, dan dalam salah satu adegan, mereka terlihat berciuman di bibir.
3. Elemental: Forces of Nature – Karakter Non-biner
Sosok Lake, saudara dari tokoh utama Wade, digambarkan sebagai makhluk berelemen air dengan identitas gender non-biner dan menggunakan kata ganti “they/them”.
4. Onward – Karakter Queer
Dalam film Onward, Pixar mengumumkan adanya karakter LGBTQ pertama mereka. Karakter tersebut adalah Specter yang digambarkan sebagai “queer”. Dalam salah satu adegan, Specter berkata, “Putri pacar perempuan saya menjambak rambut saya.”
5. Zootopia – Pasangan Gay
Dalam film Zootopia, terdapat pasangan gay yang terdiri dari Pronk dan Bucky Oryx-Antlerson. Keduanya secara jelas mengungkapkan bahwa mereka adalah pasangan gay yang sudah menikah.
6. Turning Red – Karakter Queer
Dalam film Turning Red, terdapat karakter bernama Priya Mangal yang merupakan sahabat dari pemeran utama, Mei Lee. Priya digambarkan sebagai karakter queer dan dalam salah satu adegan, dia terlihat berdansa dengan seorang gadis bernuansa gothic.
7. Doc McStuffins – Pasangan Lesbian
Dalam salah satu episode Doc McStuffins yang tayang sejak tahun 2017, terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari sepasang perempuan dengan dua orang anak yang berhasil selamat dari gempa bumi.
8. The Loud House – Pasangan Gay
Dalam serial kartun The Loud House, terdapat pasangan gay yang terdiri dari Harold dan Howard McBride. Mereka digambarkan sebagai pasangan gay yang sudah menikah.
9. The Owl House – Karakter Non-biner
Raine Whispers, pemimpin Bard’s Coven dan teman masa kecil Eda, digambarkan sebagai sosok non-biner dalam serial kartun The Owl House.
10. Steven Universe – Pernikahan Sesama Jenis
Dalam salah satu episode Steven Universe, ditampilkan pernikahan sesama jenis antara karakter perempuan Sapphire dan Ruby.
11. Adventure Time – Karakter Biseksual
Karakter Marceline dan Princess Bubblegum dalam serial Adventure Time digambarkan sebagai sosok biseksual. Marceline pernah berkencan dengan Mr. Cream Puff, sedangkan Princess Bubblegum memiliki kekasih penyihir laki-laki. Namun, di akhir serial, keduanya menjadi pasangan dan saling berciuman.
12. How to Train Your Dragon – Karakter Gay
Dalam film kartun How to Train Your Dragon, terdapat karakter gay yang digambarkan dalam sosok Gobbler the Belch. Meskipun dalam usia 50 tahun dirinya belum menikah, sang sutradara mengonfirmasi bahwa Gobbler merupakan karakter gay.
Tayangan-tayangan di atas merupakan contoh dari tontonan anak yang mengandung muatan LGBTQ. Sebagai orang tua, kita perlu memahami pentingnya memilih tontonan yang sesuai dengan usia dan pemahaman anak-anak kita.
Pentingnya Pendidikan dan Pengawasan Orang Tua
Dalam menghadapi tayangan-tayangan seperti ini, penting bagi orang tua untuk memberikan pendampingan dan penjelasan kepada anak-anak. Orang tua harus menjadi sosok yang memberikan pemahaman yang benar dan bijak terkait identitas gender dan hubungan antarmanusia.
Orang tua juga harus memahami bahwa anak-anak masih dalam tahap perkembangan dan belum dapat sepenuhnya memahami konteks LGBTQ. Oleh karena itu, tugas kita sebagai orang tua adalah memberikan penjelasan yang sesuai dengan usia dan pemahaman anak-anak kita.
Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap tontonan anak-anak. Kita harus selektif dalam memilih tontonan yang aman dan mendidik bagi anak-anak. Bila terdapat tontonan yang mengandung konten LGBTQ, kita dapat memberikan penjelasan yang sederhana namun tetap memperhatikan sensitivitas anak-anak.
Mengajarkan Toleransi dan Menghormati Perbedaan
Dalam menghadapi tayangan-tayangan dengan muatan LGBTQ, kita juga dapat mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai toleransi dan menghormati perbedaan. Kita bisa menjelaskan bahwa setiap individu memiliki hak untuk hidup sesuai dengan identitas dan orientasi seksualnya.
Namun, penting juga untuk menjelaskan bahwa nilai-nilai tersebut harus disampaikan dengan cara yang sesuai dengan usia dan pemahaman anak-anak. Kita harus menjaga agar informasi yang disampaikan tidak terlalu rumit atau membingungkan bagi mereka.
Kesimpulan
Dalam menghadapi penayangan dengan muatan LGBTQ, sebagai orang tua, kita harus lebih selektif dalam memilih tontonan yang aman dan mendidik bagi anak-anak kita. Kita juga harus memberikan pendampingan dan penjelasan yang sesuai dengan usia dan pemahaman mereka.
Pentingnya mengajarkan anak-anak tentang toleransi dan menghormati perbedaan juga tidak boleh diabaikan. Kita dapat menjelaskan bahwa setiap individu memiliki hak untuk hidup sesuai dengan identitas dan orientasi seksualnya.
Dengan pendekatan yang bijak dan pemahaman yang baik, kita dapat membantu anak-anak kita dalam memahami berbagai hal yang ada di sekitar mereka, termasuk konten LGBTQ dalam tontonan.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com