Rinta Ananda Putri, Bercerita Soal Kehamilan dengan Kondisi Abortus Imminens


Pengalaman Kehamilan yang Sulit: Melawan Ancaman Keguguran

Kehamilan adalah salah satu momen yang paling spesial dalam hidup seorang wanita. Namun, tidak semua kehamilan berjalan dengan mulus. Beberapa wanita harus melewati masa kehamilan yang sulit, termasuk Rinta Ananda Putri, seorang member forum Female Daily yang saat ini sedang menghadapi kondisi abortus imminens.

Rinta Ananda Putri, atau yang akrab disapa Riri, adalah seorang makeup junkie yang juga bekerja sebagai personal manager untuk Anpa Suha, seorang professional makeup artist di Indonesia. Saya sering bertemu dengan Riri di beberapa acara yang dihelat oleh Female Daily. Belum lama ini, saya mendapat informasi bahwa Riri sedang dirawat di Rumah Sakit karena masalah pada kehamilannya.

Saya penasaran ingin mengetahui lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya terjadi pada kehamilan Riri. Beruntungnya, Riri bersedia berbagi cerita dengan saya dan pembaca lembarkerjauntukanak.com. Riri menjelaskan bahwa saat ini ia sedang mengalami abortus imminens, yaitu ancaman keguguran akibat plasenta yang tidak nempel sempurna pada rahimnya. Selain itu, plasenta juga berada di depan menutupi jalan lahir, sehingga terjadi pendarahan hebat.

Riri menjelaskan bahwa kehamilan kali ini merupakan kehamilan ketiganya. Pada kehamilan pertamanya, ia melahirkan secara prematur karena mengalami baby IUGR. Ia juga mengalami hyperemesis dan cramping setiap hari selama kehamilan tersebut. Pada kehamilan kedua, Riri mengalami keguguran karena blighted ovum.

Kehamilan ketiga ini awalnya tampak normal, tanpa masalah yang berarti. Namun, menjelang usia kehamilan 7 minggu, Riri mengalami kekurangan hormon HCG. Untuk mengatasi hal ini, ia harus disuntik pregnyl 1500 untuk mendukung perkembangan janin. Meskipun janin berhasil berkembang setelah satu kali suntikan, namun Riri sering mengalami flek dan cramping hampir setiap hari. Saat diperiksa, tidak ada pendarahan di dalam rahim, tetapi terdapat peradangan di luar rahim.

Baca Juga:  Amankah Yogurt untuk Bayi? Ini Jawabannya

Pada tanggal 12 November lalu, saat Riri sedang melakukan kontrol ke dokter, ia merasakan perutnya kembung dan nyeri di bagian bawah perut. Ketika menuju toilet, ia merasakan daerah bawahnya basah dan terdapat darah yang banyak. Riri segera dirawat di Rumah Sakit dan diwajibkan untuk bed rest total. Ia hanya boleh rebahan dan bergerak dengan perlahan. Semua aktivitas buang air dilakukan di kasur. Riri juga harus tetap terhubung dengan infus dan mengonsumsi obat penguat serta duvadilan setiap hari.

Setelah beberapa waktu, berkat bantuan dokter fetomaternal, plasenta yang tidak nempel mulai muncul fiber-fiber dan ada serabut yang mulai menempel pada rahim. Saat ini, plasenta Riri masih berada di depan posisinya, namun belum nempel sempurna dan masih seperti serabut.

Ketika ditanya tentang penyebab plasenta tidak nempel, Riri mengatakan bahwa tidak ada yang tahu pasti. Menurut empat dokter fetomaternal yang telah memeriksanya, ini adalah kejadian yang langka dan di luar kuasa dan ilmu manusia. Mereka meyakini bahwa ini adalah kekuasaan Allah.

Yang mengejutkan adalah, meskipun plasenta Riri tidak nempel dengan baik, janinnya tetap kuat dan aktif. Menurut para dokter, biasanya janin dalam keadaan seperti ini cenderung lemah dan berisiko keguguran. Namun, janin Riri tetap kuat dan sehat. Dokter menganggap ini sebagai mukjizat.

Saat ini, kondisi plasenta Riri masih belum stabil. Bagian bawah plasenta sudah lepas, namun bagian atasnya masih menempel pada rahim. Riri berharap bahwa plasenta akan nempel secara sempurna dan kehamilannya dapat berjalan dengan lancar.

Dari pengalaman yang Riri alami, ada beberapa pelajaran yang dapat diambil. Pertama, Riri semakin menyadari betapa besar mukjizat Allah dan bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Kedua, Riri menyadari betapa beruntungnya ia berada di Rumah Sakit saat pendarahan terjadi. Jika kejadian tersebut terjadi di rumah, di tempat kerja, atau di mal, mungkin janin Riri tidak dapat terselamatkan. Riri juga belajar menjadi orang yang lebih positif dan sabar. Ia tidak mengeluh dan merasa bahwa semua ini adalah ujian berat yang diberikan kepadanya. Sebaliknya, ia berusaha melihat sisi baik dari setiap kejadian dan bersyukur atas kesempatan untuk beristirahat dan mendekatkan diri dengan keluarganya.

Baca Juga:  Jika si Kecil Moody

Ketika ditanya tentang apa yang membuatnya kuat dalam menghadapi proses ini, Riri mengatakan bahwa anak pertamanya menjadi sumber kekuatannya. Anaknya telah menginginkan adik sejak dua tahun yang lalu, dan melihat betapa bahagianya anaknya dengan adanya calon adik di dalam kandungannya, membuat Riri semakin kuat. Selain itu, dukungan dari keluarga, teman-teman, tim dokter, dan suster juga sangat berarti bagi Riri. Mereka selalu mengingatkannya agar tetap kuat demi anaknya yang berada di dalam kandungannya.

Selain menjadi seorang ibu yang kuat, Riri juga dikenal sebagai beauty enthusiast di forum Female Daily Network. Riri berbagi tips perawatan kulit yang sederhana, yaitu dengan membersihkan wajah menggunakan facial wash yang lembut dan tidak membuat kulit kering. Ia juga menggunakan toner dan pelembap yang sesuai dengan kondisi kulitnya. Selama hamil, Riri menghindari penggunaan produk skincare tertentu dan hanya menggunakan produk yang aman untuk kehamilan.

Saya berharap semoga kehamilan Riri dapat berjalan dengan lancar dan ia serta bayinya tetap sehat. Semoga Riri dan bayinya selalu mendapatkan perlindungan dan kebahagiaan.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com