Ibu Milk Blister? Ini Cara Mengatasi dan Mencegahnya



I. Pendahuluan

Milk blister atau yang sering dikenal dengan istilah jerawat puting merupakan masalah yang sering dihadapi oleh ibu menyusui. Kondisi ini umumnya terjadi ketika ada penyumbatan di saluran air susu ibu (ASI), sehingga menyebabkan jerawat kecil yang muncul di sekitar puting. Jerawat puting ini umumnya berisi cairan berwarna putih kekuningan atau bahkan nanah. Kondisi medis ini umumnya muncul pada areola dan puting berupa bintik yang berwarna kuning atau putih. Terkadang, milk blister juga berkembang menjadi lepuhan besar yang terlihat menonjol.

Milk blister atau jerawat puting ini sering kali menyebabkan rasa sakit pada ibu menyusui. Hal ini tentu saja mengganggu kenyamanan ibu saat menyusui bayinya. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk mengetahui cara mengatasi dan mencegah milk blister agar proses menyusui dapat berjalan lancar dan nyaman.

II. Apa Itu Milk Blister?

Milk blister atau jerawat puting adalah kondisi medis yang umumnya terjadi pada ibu menyusui. Kondisi ini ditandai dengan munculnya jerawat kecil berwarna putih atau kuning di sekitar puting. Jerawat puting ini umumnya berisi cairan berwarna putih kekuningan atau bahkan nanah. Penyumbatan saluran ASI menjadi salah satu penyebab utama munculnya milk blister. Selain itu, lecet pada puting saat menyusui juga dapat menyebabkan munculnya milk blister. Ketika puting mengalami lecet, kulit akan membuat lapisan baru sebagai bentuk perbaikan diri. Lapisan baru ini dapat menyumbat saluran ASI, sehingga menyebabkan jerawat puting.

III. Penyebab Milk Blister

Milk blister atau jerawat puting umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Penyumbatan Saluran ASI: Penyumbatan saluran ASI menjadi salah satu penyebab utama munculnya milk blister. Ketika saluran ASI tersumbat, ASI tidak dapat keluar dengan lancar, sehingga menyebabkan jerawat puting.

Baca Juga:  Vitamin C Dan Sistem Pertahanan Tubuh

2. Lecet pada Puting: Lecet pada puting dapat terjadi akibat posisi menyusui yang kurang tepat atau memompa ASI yang terlalu kencang. Lecet ini dapat menyebabkan terbentuknya lapisan baru pada puting yang dapat menyumbat saluran ASI dan menyebabkan jerawat puting.

3. Infeksi Jamur: Infeksi jamur pada puting juga dapat menyebabkan jerawat puting. Infeksi jamur ini umumnya memunculkan luka lepuh (blister) yang lebih dari satu.

4. Produksi ASI yang Melimpah: Produksi ASI yang melimpah saat menyusui juga dapat menyebabkan jerawat puting. Ketika produksi ASI berlebihan, saluran ASI dapat tersumbat dan menyebabkan jerawat puting.

5. Masalah pada Bayi: Beberapa masalah pada bayi, seperti salah menghisap, lidah yang tidak tepat, atau salah dalam menempelkan puting ke dalam mulut, juga dapat menyebabkan jerawat puting pada ibu menyusui.

IV. Gejala Milk Blister

Milk blister atau jerawat puting dapat menimbulkan beberapa gejala, antara lain:

1. Jerawat kecil berwarna putih atau kuning di sekitar puting.
2. Rasa sakit pada puting saat menyusui.
3. Pendarahan pada puting saat menyusui.
4. Lecet atau luka pada puting.
5. Benjolan kecil yang menonjol pada puting.

V. Cara Mengatasi Milk Blister

Untuk mengatasi milk blister atau jerawat puting, ibu menyusui dapat melakukan beberapa langkah, antara lain:

1. Kompres Payudara dengan Air Hangat: Bunda dapat melakukan kompres payudara dengan air hangat selama 2-3 menit sebelum menyusui. Hal ini dapat membantu membuka saluran ASI yang tersumbat dan mengurangi rasa sakit pada puting.

2. Menjaga Kelembapan Area Puting: Bunda dapat menjaga kelembapan area puting dengan meletakkan kapas yang ditetesi minyak zaitun di dalam bra, tepatnya di depan puting. Hal ini dapat membantu mengurangi iritasi pada puting dan mempercepat penyembuhan jerawat puting.

Baca Juga:  Kenali Jenis Kelas Prenatal Sebelum Melahirkan

3. Menggunakan Bra yang Nyaman: Bunda perlu memilih bra yang nyaman dan tidak membuat puting terasa sakit. Bra yang terlalu ketat dapat menyebabkan iritasi pada puting dan memperburuk kondisi milk blister.

4. Memijat Payudara: Bunda dapat memijat payudara untuk melonggarkan sumbatan lepuh dan membuka saluran ASI. Caranya adalah dengan meletakkan jari telunjuk pada areola, lalu lakukan gerakan melingkar secara perlahan. Pijatan ini dapat membantu mengurangi rasa sakit pada puting dan mempercepat penyembuhan jerawat puting.

5. Mengubah Posisi Menyusui: Bunda dapat mencoba mengubah posisi menyusui untuk meminimalisir tekanan dan gesekan pada puting. Posisi menyusui yang tepat dapat mengurangi iritasi pada puting dan mempercepat penyembuhan jerawat puting.

VI. Cara Mencegah Milk Blister

Selain mengatasi, ibu menyusui juga perlu melakukan langkah pencegahan agar milk blister tidak kambuh. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Membersihkan Puting: Bunda perlu membersihkan puting setelah menyusui atau memompa ASI. Membersihkan puting secara rutin dapat mengurangi risiko penyumbatan saluran ASI yang dapat menyebabkan jerawat puting.

2. Memastikan Proses Menyusui yang Benar: Pastikan ibu meletakkan bagian kepala bayi dengan benar saat menyusui. Hal ini dapat mencegah terjadinya iritasi pada puting dan mengurangi risiko jerawat puting.

3. Menggunakan Bra yang Nyaman: Gunakan bra yang nyaman dan mampu menopang payudara dengan baik. Bra yang tidak nyaman dapat menyebabkan iritasi pada puting dan memperburuk kondisi milk blister.

4. Menghindari Pakaian yang Terlalu Ketat: Hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat, karena hal ini dapat meningkatkan tekanan dan gesekan pada puting. Tekanan dan gesekan yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada puting dan memicu munculnya milk blister.

Baca Juga:  Pengalaman Operasi Amandel Dewasa

VII. Kesimpulan

Milk blister atau jerawat puting merupakan masalah yang sering dihadapi oleh ibu menyusui. Kondisi ini umumnya terjadi akibat penyumbatan saluran ASI atau lecet pada puting saat menyusui. Untuk mengatasi milk blister, ibu menyusui dapat melakukan beberapa langkah, seperti kompres payudara dengan air hangat, menjaga kelembapan area puting, menggunakan bra yang nyaman, memijat payudara, dan mengubah posisi menyusui. Selain itu, ibu juga perlu melakukan langkah pencegahan agar milk blister tidak kambuh, seperti membersihkan puting, memastikan proses menyusui yang benar, menggunakan bra yang nyaman, dan menghindari pakaian yang terlalu ketat.

Dengan melakukan langkah-langkah ini, ibu menyusui dapat mengatasi dan mencegah milk blister sehingga proses menyusui dapat berjalan lancar dan nyaman. Penting bagi ibu menyusui untuk tetap menjaga kesehatan payudara dan memperhatikan tanda-tanda milk blister agar dapat segera melakukan tindakan yang tepat. Jika milk blister tidak kunjung sembuh atau menimbulkan komplikasi lain, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli laktasi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com