5 Cara Menggendong Bayi dengan Nyaman

5 Cara Menggendong Bayi dengan Nyaman

Bayi merupakan anugerah yang tidak ternilai bagi seorang ibu. Saat bayi hadir di tengah-tengah keluarga, rasanya ingin selalu menggendongnya sambil memandangi wajahnya yang lucu. Dengan nalurinya, seorang ibu akan tahan menggendong buah hatinya hingga beberapa jam lamanya. Bobot mungilnya tidak akan terasa membebani lengan ibu. Namun, sebaiknya ibu perlu mengenal beberapa cara menggendong bayi dengan benar agar terhindar dari risiko yang bisa membahayakan buah hati.

Hal yang Perlu Diperhatikan
Satu hal yang perlu diperhatikan saat menggendong bayi adalah sesuaikan dengan usianya. Salah menggendong dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi. Untuk bayi baru lahir hingga usia 4 bulan, ibu harus menahan atau menopang otot-otot leher bayi, karena leher bayi belum cukup kuat untuk menopang berat kepalanya sendiri. Otot-otot bagian tersebut akan berkembang dan menjadi kuat dalam hitungan minggu atau bulan.

Jika sudah memasuki usia 5 bulan, kekuatan otot lehernya sudah mulai berkembang. Bunda jadi tidak perlu menopang lehernya lagi, karena ia sudah mampu menopang kepalanya sendiri.

Berbagai Cara Menggendong Bayi
Ada beberapa cara menggendong bayi yang tepat supaya tumbuh kembang bayi dapat optimal. Berikut beberapa caranya:

1. Posisi cradle hold.
Baringkan kepala bayi di sudut siku ibu dan peluk bayi dengan tangan ibu yang satu lagi. Cara ini biasanya akan membuat bayi tertidur lelap dan ibu akan puas memandangi wajahnya.

2. Posisi bayi berdiri.
Bunda juga bisa menggendong bayi di depan dengan menahan bagian pantat bayi dan tangan lainnya diletakkan pada bagian punggung bayi. Letakkan bayi sedekat mungkin dengan tubuh ibu.

3. Posisi gendong samping.
Bunda juga bisa mencoba menggendongnya pada salah satu panggul ibu saat bayi sudah memiliki otot leher yang kuat untuk menopang kepalanya. Letakkan salah satu tangan ibu pada pinggang bayi. Posisi ini membuat bayi dapat melihat sekelilingnya dengan leluasa dan salah satu tangan ibu masih dapat melakukan hal lain.

Baca Juga:  7 Ciri-ciri Kehamilan Sehat yang Perlu Diketahui

4. Posisi menyamping di pinggang ibu.
Untuk bayi berusia 6 bulan ke atas, ibu sudah bisa menerapkan posisi kaki bayi melingkar ke pinggang ibu atau dikenal dengan istilah “pekeh”. Gendong bayi pada bagian samping pinggang ibu, lingkarkan kakinya pada pinggang, dan topang dengan satu tangan. Dikarenakan punggung bayi masih belum dapat tegak secara sempurna, ibu sebaiknya tetap menopangnya.

5. Gunakan alat gendong bayi.
Cara praktis lainnya adalah dengan menggunakan alat gendong bayi atau sling. Alat gendong akan mempermudah ibu untuk menggendong bayi supaya tidak cepat lelah. Jika dulu alat gendong hanya berupa jarik tradisional, kini ada berbagai macam alat gendong bayi yang bisa ibu temukan di toko perlengkapan bayi. Pastikan alat gendongan yang ibu pilih terbuat dari bahan berkualitas baik serta perhatikan lebar lubangnya agar bayi tertopang dengan baik dan tidak melorot ke bawah.

Perhatikan Cara Mengangkat Bayi
Bila ibu ingin mengangkat bayi dari tempat tidur, letakkan salah satu tangan ibu pada leher bayi, sangga lehernya dengan telapak tangan, dan sangga kepalanya dengan jari-jari ibu. Dalam posisi ini, punggung bayi akan berada pada pergelangan tangan ibu. Selipkan tangan ibu yang satu lagi ke bagian pantat bayi agar pantat bayi berada dalam telapak tangan ibu. Saat ibu sudah merasa nyaman dan yakin, dekatkan tubuh ibu ke bayi dan angkat bayi ke dalam dekapan ibu.

Cara Membaringkan Bayi
Saat ibu ingin membaringkan bayi, dekap tubuh bayi sambil ibu membungkuk ke tempat tidur bayi. Gunakan satu tangan untuk menopang bagian pantat bayi, sedangkan tangan yang satunya digunakan untuk menopang kepala, leher, dan punggungnya. Tahan posisi kedua tangan tersebut beberapa menit atau hingga bayi merasa nyaman di tempat tidur, kemudian lepaskan tangan dengan perlahan saat bayi sudah terbaring di tempat tidurnya.

Baca Juga:  Ini 8 Harapan dari Karyawan untuk Para Atasan

Manfaat Menggendong Bayi
Ternyata, menggendong bayi memiliki banyak manfaat. Berikut beberapa manfaatnya:

1. Menenangkan bayi.
Dikarenakan masih dalam tahap penyesuaian dengan lingkungan baru, bayi akan sering menangis saat merasa tidak nyaman. Menggendong bayi bisa menjadi cara untuk menenangkannya, karena saat digendong bayi merasa mendapat perlindungan. Bayi juga lebih mudah tertidur nyenyak saat digendong daripada ditidurkan di kasur.

2. Membangun bonding.
Hubungan antara orang tua dan bayi (bonding) dapat tercipta dengan mudah melalui aktivitas menggendong. Melalui sentuhan, gerakan, ekspresi wajah, suara, dan detak jantung, bayi jadi lebih mengenal orang yang menggendongnya. Proses inilah yang akan membangun rasa kasih sayang di antara keduanya.

3. Menyehatkan bayi.
Saat proses menggendong, terdapat kontak sentuhan antara orang tua dan bayi. Hal ini dapat membantu bayi mengatur pernapasan dan menyesuaikan suhu tubuh. Khususnya pada bayi prematur, menggendong adalah perawatan yang tepat agar perkembangannya lebih cepat.

4. Lebih mudah mengenali tanda-tanda aktivitas bayi.
Bunda yang masih baru memiliki bayi akan sering mengalami kesulitan untuk menerka apa yang bayinya inginkan. Apakah bayi sedang haus, popoknya basah, atau mengantuk. Dengan sering menggendong, akan terbentuk interaksi antara ibu dan bayi. Alhasil, ibu pun jadi lebih mudah untuk mengenali tanda-tanda aktivitas bayi tanpa perlu bayi menangis.

Bagi ibu yang baru memiliki bayi untuk pertama kalinya, mungkin akan merasa cemas dan takut saat menggendong bayi mungil. Namun, bila ibu tahu cara menggendong bayi dengan tepat, maka tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Semoga artikel ini bermanfaat.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi
Bagi ibu yang masih ingin berkonsultasi seputar bayi, bisa mengunjungi laman Tanya Pakar. Registrasikan diri ibu terlebih dulu, setelah itu dapatkan informasi sebanyak-banyaknya langsung dari pakarnya!

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com