Manfaat Imunisasi DPT
Imunisasi DPT memiliki manfaat yang sangat penting dalam mencegah tiga jenis penyakit, yaitu difteri, pertusis, dan tetanus. Ketiga penyakit ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian. Berikut ini adalah penjelasan lebih detail tentang manfaat imunisasi DPT:
1. Mencegah difteri: Imunisasi DPT dapat mencegah penyakit difteri yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae. Difteri dapat menyerang sistem pernapasan dan menyebabkan pembentukan lapisan tebal di tenggorokan yang dapat menghambat pernapasan dan mempengaruhi organ lain seperti jantung dan ginjal. Dengan mendapatkan imunisasi DPT, risiko terkena difteri dapat dikurangi secara signifikan.
2. Mencegah pertusis: Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini dapat menyerang sistem pernapasan dan menyebabkan batuk yang parah dan berkepanjangan. Pada bayi yang belum mendapatkan imunisasi DPT, pertusis dapat menjadi sangat berbahaya dan menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, kejang, dan kerusakan otak. Dengan mendapatkan imunisasi DPT, bayi akan memiliki perlindungan terhadap pertusis dan gejalanya dapat dikurangi.
3. Mencegah tetanus: Tetanus atau lockjaw adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani. Penyakit ini dapat menyebabkan kejang otot yang parah dan berpotensi mengancam nyawa. Penularan tetanus terjadi melalui luka terbuka yang terkontaminasi oleh bakteri tetanus. Imunisasi DPT dapat memberikan kekebalan terhadap tetanus dan mengurangi risiko terkena penyakit ini.
Jadwal Pemberian Imunisasi DPT
Imunisasi DPT diberikan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Berikut ini adalah jadwal pemberian imunisasi DPT:
1. Pemberian pertama: Imunisasi DPT pertama diberikan pada usia 2 bulan. Pada tahap ini, bayi akan mendapatkan vaksin DPT yang mengandung antigen difteri, pertusis, dan tetanus.
2. Pemberian kedua: Imunisasi DPT kedua diberikan pada usia 3 bulan, sekitar 1 bulan setelah pemberian pertama. Pada tahap ini, bayi akan menerima vaksin DPT yang mengandung dosis yang sama dengan pemberian pertama.
3. Pemberian ketiga: Imunisasi DPT ketiga diberikan pada usia 4 bulan, sekitar 1 bulan setelah pemberian kedua. Pada tahap ini, bayi akan menerima vaksin DPT dengan dosis yang sama seperti pemberian sebelumnya.
4. Pemberian keempat: Imunisasi DPT keempat diberikan pada usia 18 bulan. Pada tahap ini, bayi akan mendapatkan vaksin DPT dengan dosis yang sama seperti pemberian sebelumnya.
5. Pemberian kelima: Imunisasi DPT kelima diberikan pada usia 5 tahun. Pada tahap ini, anak akan menerima vaksin DPT dengan dosis yang sama seperti pemberian sebelumnya.
Setelah mendapatkan imunisasi DPT, bayi atau anak perlu mendapatkan booster Tdap (Tetanus, Diphtheria, Pertussis) setiap 10 tahun untuk mempertahankan kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Sebelum memberikan imunisasi DPT, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Pastikan bayi dalam kondisi sehat: Sebelum memberikan imunisasi DPT, pastikan bahwa bayi dalam kondisi sehat tanpa adanya infeksi atau demam tinggi. Jika bayi sedang sakit parah, sebaiknya tunggu hingga bayi sembuh sebelum memberikan imunisasi.
2. Pantau reaksi setelah imunisasi: Setelah bayi mendapatkan imunisasi DPT, perhatikan reaksi yang muncul. Beberapa reaksi yang umum terjadi setelah imunisasi DPT adalah demam ringan, kemerahan atau bengkak pada bekas suntikan, dan rasa lelah atau rewel pada bayi. Jika reaksi tersebut berlangsung lebih dari 3 hari atau bayi mengalami reaksi yang lebih serius seperti kejang atau kesulitan bernapas, segera konsultasikan dengan dokter.
3. Jaga kebersihan luka suntikan: Setelah imunisasi DPT, bayi akan memiliki bekas suntikan. Pastikan untuk menjaga kebersihan luka tersebut dengan membersihkannya secara rutin dan menghindari kontak dengan benda yang kotor atau terkontaminasi.
Efek Samping Imunisasi DPT
Seperti halnya vaksin lainnya, imunisasi DPT juga dapat menyebabkan efek samping pada beberapa individu. Efek samping umum yang mungkin terjadi setelah imunisasi DPT antara lain:
1. Kemerahan dan nyeri pada bekas suntikan: Setelah mendapatkan vaksin DPT, bayi atau anak dapat mengalami kemerahan dan nyeri pada bekas suntikan. Hal ini merupakan reaksi normal dan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
2. Bengkak pada bekas suntikan: Beberapa bayi atau anak juga dapat mengalami bengkak pada bekas suntikan setelah imunisasi DPT. Bengkak ini biasanya akan hilang dalam beberapa hari atau minggu.
3. Demam ringan: Imunisasi DPT juga dapat menyebabkan demam ringan pada beberapa individu. Demam ini biasanya berlangsung selama beberapa hari dan dapat diatasi dengan memberikan obat penurun demam yang aman untuk bayi atau anak.
4. Bayi rewel atau terlihat lelah: Beberapa bayi atau anak mungkin menjadi lebih rewel atau terlihat lelah setelah mendapatkan imunisasi DPT. Hal ini merupakan reaksi normal dan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Efek samping yang disebutkan di atas umumnya ringan dan tidak berbahaya. Namun, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, imunisasi DPT dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius seperti reaksi alergi yang parah atau gangguan pada sistem saraf. Jika bayi atau anak mengalami reaksi yang lebih serius setelah mendapatkan imunisasi DPT, segera konsultasikan dengan dokter.
Kesimpulan
Imunisasi DPT sangat penting dalam mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus yang dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian pada bayi dan anak-anak. Imunisasi DPT diberikan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah imunisasi DPT adalah kemerahan dan nyeri pada bekas suntikan, bengkak pada bekas suntikan, demam ringan, dan bayi rewel atau terlihat lelah. Jika bayi atau anak mengalami reaksi yang lebih serius setelah imunisasi DPT, segera konsultasikan dengan dokter. Imunisasi DPT merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan bayi dan anak-anak, sehingga tidak boleh terlewatkan.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com