Ketika Harus Mengabarkan Berita Duka pada Si Kecil
Pada suatu waktu, Bunda mungkin harus menghadapi situasi yang sulit, yaitu memberitahu si Kecil tentang berita duka. Terlebih lagi jika sosok yang meninggal adalah saudara atau kerabat terdekat. Hal ini tentu merupakan hal yang sensitif dan membutuhkan kebijaksanaan dalam menyampaikannya. Si Kecil mungkin belum memahami apa itu kematian, sehingga memberinya pengertian tentang hal ini dapat menjadi suatu tantangan yang tidak mudah. Namun, sebagai orang tua, kita harus tetap berusaha menjelaskan dengan cara yang tepat dan sesuai dengan usia serta pemahaman si Kecil.
Menghadapi situasi seperti ini, saya juga pernah mengalami dilema yang serupa. Ketika si Kecil masih berusia 5 tahun, saya kehilangan seorang adik yang meninggal dunia akibat kecelakaan. Padahal, adik tersebut juga merupakan sosok paman yang sangat dekat dengan si Kecil. Awalnya, saya berencana untuk tidak mengabarkan berita duka tersebut pada si Kecil, tapi ia terus bertanya-tanya, “Paman pergi ke mana, Bu? Kok tidak pernah datang lagi?” Mendengar pertanyaan tersebut, saya merasa bingung harus menjawab apa.
Tak lama kemudian, sang Ayah memberitahu saya bahwa si Kecil perlu diberi pengertian tentang kematian pamannya. Namun, penjelasan yang diberikan haruslah mudah dimengerti oleh si Kecil, agar kelak ia dapat memahami arti dari kematian itu sendiri. Oleh karena itu, saya menggunakan langkah-langkah berikut ini untuk mengabarkan berita duka pada si Kecil:
1. Beri penjelasan yang mudah dimengerti
Hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah menjelaskan arti kematian itu sendiri. Berikan penjelasan yang mudah dimengerti oleh si Kecil, misalnya bahwa orang yang meninggal sudah tidak bernapas dan detak jantungnya berhenti. Dengan penjelasan ini, si Kecil dapat memahami bahwa ia tidak akan bisa berjumpa lagi dengan orang yang sudah meninggal.
2. Hindari menyembunyikan ekspresi sebenarnya
Kematian seseorang yang dekat tentu membuat kita merasa sedih. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak menyembunyikan ekspresi sedih tersebut di depan si Kecil. Namun, ekspresi sedih juga tidak perlu berlebihan, karena hal tersebut mungkin akan membuat si Kecil menjadi takut. Berikan pengertian kepada si Kecil bahwa Bunda sedih karena merindukan orang yang telah meninggal.
3. Katakan yang sejujurnya
Sebaiknya Bunda menjawab pertanyaan si Kecil dengan jujur, ketika ia bertanya tentang keberadaan orang yang sudah meninggal. Hindari memberi informasi berupa perumpamaan yang mungkin membingungkan, misalnya “Paman pergi ke tempat yang jauh sekali” atau “Paman sedang tidur dalam waktu yang lama”. Perumpamaan semacam ini dapat membuat si Kecil menjadi takut bahwa jika Bunda sedang pergi atau tidur, maka Bunda juga akan meninggal dunia.
4. Selalu menjawab pertanyaan si Kecil
Pertanyaan seperti “Sekarang paman ada di mana, Bu?” mungkin akan sering muncul dari si Kecil. Jawablah pertanyaan tersebut dengan menjelaskan secara sederhana, misalnya “Paman sudah meninggal, sayang. Sekarang ia sudah dimakamkan”. Jika si Kecil masih bertanya tentang keberadaan almarhum, ceritakanlah kepadanya bahwa ada kehidupan setelah kematian, sesuai dengan keyakinan Bunda dan keluarga. Hal ini juga merupakan proses pembelajaran bagi si Kecil, sehingga ia dapat memahami bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya.
Melalui langkah-langkah di atas, diharapkan Bunda dapat memberikan pengertian kepada si Kecil tentang kematian dengan cara yang sesuai dan mudah dimengerti olehnya. Mengabarkan berita duka pada si Kecil memang bukanlah hal yang mudah, namun dengan kesabaran dan kebijaksanaan, kita dapat membantu mereka memahami dan menghadapi situasi yang sulit ini.
Bagaimana, Bu? Apakah Bunda sudah mendapatkan gambaran tentang cara mengabarkan berita duka pada si Kecil? Semoga penjelasan ini dapat membantu Bunda dalam menghadapi situasi yang sulit seperti ini. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki tingkat pemahaman yang berbeda, oleh karena itu, Bunda juga perlu memperhatikan perkembangan dan kebutuhan si Kecil dalam memberikan pengertian tentang kematian. Teruslah mendampingi dan memberikan dukungan pada si Kecil dalam menghadapi proses berduka ini.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com