Jurus Mengoptimalkan Pemberian ASI Perah

Jurus Mengoptimalkan Pemberian ASI Perah

Pemberian ASI perah merupakan salah satu cara yang harus dilakukan oleh ibu yang kembali aktif bekerja setelah masa cuti melahirkan berakhir. Dengan memberikan ASI perah, ibu tetap dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Namun, agar pemberian ASI perah dapat optimal, terdapat beberapa jurus yang perlu diperhatikan.

Sebelum memberikan ASI perah, ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk memastikan kebersihan dan kualitas ASI perah. Pertama, pastikan ibu mencuci tangan dengan baik sebelum menyimpan ASI perah ke dalam wadah botol yang bersih. Wadah botol yang digunakan bisa berbahan gelas dengan tutup atau kontainer plastik yang berbahan keras dan kuat. Jika ibu menggunakan kantung plastik khusus untuk menyimpan ASI perah, pastikan kantung tersebut diletakkan dalam wadah untuk mengantisipasi jika terjadi kebocoran.

Selain itu, berikan label tanggal dan jam pada wadah ASI perah untuk memastikan bahwa ASI yang diberikan pada bayi sesuai dengan urutan waktu ASI yang paling pertama diperah. Jika ibu ingin memberikan ASI perah yang telah dibekukan, sebaiknya cairkan ASI perah tersebut terlebih dahulu di dalam lemari es biasa selama 12 jam atau letakkan botol ASI perah di dalam lemari es biasa selama kurang lebih 1 jam hingga mencair. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan kandungan nutrisi ASI perah yang optimal.

Selain cara di atas, ibu juga bisa mencairkan ASI perah dengan mengalirkan air hangat pada botol ASI perah. Secara bertahap, tingkatkan suhu air perendam botol ASI perah dengan air hangat hingga ASI perah mencair. Hindari mencairkan ASI perah dalam suhu ruangan, karena perubahan suhu yang bertahap dapat menjaga kandungan ASI agar tetap optimal.

Baca Juga:  Bahaya Rumput Fatimah, Ini Penjelasan Dokter Kandungan

Setelah ASI perah mencair atau telah dihangatkan, ibu bisa memberikan ASI perah tersebut pada bayinya. Namun, perlu diperhatikan cara pemberiannya agar bayi tidak mengalami bingung puting. Bingung puting merupakan kondisi di mana bayi sulit menyusu langsung dari payudara ibu setelah terbiasa menyusu dengan botol susu. Oleh karena itu, hindari pemberian ASI perah melalui botol susu dan gunakanlah sendok, pipet, atau soft cup feeder.

Pemberian ASI perah melalui botol susu dapat menyebabkan bayi bingung puting, sehingga bayi akan menolak menyusu langsung dari ibu. Hal ini disebabkan oleh aliran susu yang lebih mudah dari botol susu dibandingkan dengan payudara ibu. Selain itu, penggunaan botol susu juga dapat menyebabkan perlekatan mulut bayi pada payudara ibu tidak optimal dan menyebabkan puting ibu lecet.

Untuk mengatasi bingung puting pada bayi, ibu bisa memberikan ASI perah dengan menggunakan soft cup feeder. Selama memberikan ASI perah dengan soft cup feeder, pastikan bayi berada dalam keadaan tenang. Jika bayi menangis atau tidak mau menyusu langsung pada ibu, jangan memaksanya. Bunda bisa mencoba lagi saat bayi dalam keadaan tenang.

Selama proses memberikan ASI perah dengan soft cup feeder, pastikan mulut bayi mencakup seluruh areola (area berwarna hitam di sekitar puting susu ibu). Dengan cara ini, bayi akan belajar menyusu langsung dari payudara ibu dengan baik.

Selain pemberian dengan soft cup feeder, ibu juga bisa memberikan ASI perah dengan gelas. Pemberian ASI perah dengan gelas bertujuan agar bayi tidak mengalami bingung puting dan tetap dapat menyusu langsung dari payudara ibu saat ibu berada di rumah. Untuk memberikan ASI perah dengan gelas, ibu perlu menyiapkan gelas yang bersih dan telah disterilisasi atau direbus. Kemudian, tuangkan ASI perah ke dalam gelas tersebut.

Baca Juga:  Mengenal Fenilalanin, Salah Satu Jenis Asam Amino Esensial

Selama memberikan ASI perah dengan gelas, pastikan bayi dalam posisi yang tepat. Sangga atau pegang kepala bayi agar posisinya lebih tinggi dari kaki dan bedong bayi dengan kain untuk menghindari tangan dan kakinya menendang atau menyenggol gelas. Tempelkan gelas pada bibir bawah bayi hingga pinggiran gelas juga menyentuh bibir atas bayi. Jangan menuangkan susu ke dalam mulut bayi, biarkan bayi minum dengan sendirinya.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, pemberian ASI perah dapat dilakukan dengan baik dan tidak mengganggu bayi untuk belajar menyusu langsung dari payudara ibu. Penting bagi ibu untuk tetap menjaga kebersihan dan kualitas ASI perah yang diberikan pada bayi. Selamat menyusui!

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com