Jatinegara, Pasar Serba Ada



Pasar Jatinegara, juga dikenal sebagai Pasar Mester atau Bali Mester, merupakan pasar yang sangat lengkap dan menyediakan segala kebutuhan bagi warga Jakarta Timur dan sekitarnya. Pasar ini menjadi salah satu tujuan favorit bagi warga Jakarta Timur untuk berbelanja karena selain menyediakan berbagai kebutuhan primer seperti sandang, pangan, dan papan, juga menyediakan kebutuhan tersier seperti perabot rumah tangga, perlengkapan ulang tahun, dan lain sebagainya.

Sebagai seorang warga Jakarta Timur, saya sering mengunjungi Pasar Jatinegara karena keberadaannya yang sangat lengkap dan harga yang bersahabat. Dibandingkan dengan pasar lain seperti Pasar Senen di Jakarta Pusat atau Pasar Mayestik di Jakarta Selatan, harga-harga di Pasar Jatinegara masih sebanding. Bahkan jika dibandingkan dengan supermarket, harga-harga di Pasar Jatinegara jauh lebih murah.

Saya masih ingat ketika saya akan menikah, saya membeli sebagian suvenir pernikahan saya di Pasar Jatinegara. Saya sudah melakukan survei di Mangga Dua, namun barang yang ada di sana sama saja dan lokasinya lebih jauh. Alhamdulillah, pilihan saya tidak salah karena hasilnya juga memuaskan.

Setelah berkeluarga, saya sering membeli aneka perabot rumah tangga, perlengkapan baking, dan barang-barang elektronik di Pasar Jatinegara. Segala kebutuhan saya biasanya selalu tersedia di pasar ini. Pasar Jatinegara tidak kalah dengan Pasar Senen yang dikenal sebagai pasar terlengkap di Jakarta untuk perabot rumah tangga dan baking, serta Mangga Dua yang terkenal lengkap dan murah untuk barang-barang elektronik.

Pada saat saya pindah rumah tahun lalu, saya memutuskan untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga di Pasar Jatinegara. Mulai dari rice cooker, panci, wajan, pisau, sendok, garpu, gelas, piring, ember, hingga sapu, semuanya saya dapatkan dengan hanya mengeluarkan dana kurang dari Rp 1 juta. Bahkan barang-barang yang saya pilih memiliki kualitas terbaik. Jika saya membeli perabotan di supermarket, saya harus mengeluarkan dana 2 kali lipatnya. Hal yang sama berlaku ketika saya membeli panci tekan atau panci presto. Di supermarket dekat rumah yang terkenal murah pun, harga panci presto yang dijual masih jauh lebih mahal daripada yang saya beli di Pasar Jatinegara.

Baca Juga:  5 Penyebab Bayi Sering Gumoh dan Cara Mengatasinya

Namun, Pasar Jatinegara memiliki kekurangan yaitu kemacetan di kawasan sekitarnya dan masalah parkir yang cukup membingungkan. Untuk mengatasi masalah tersebut, saya lebih memilih untuk pergi ke pasar ini menggunakan kendaraan umum dan pulang dengan menggunakan bajaj atau taksi. Jika menggunakan kendaraan pribadi, kita harus siap menghadapi masalah parkir yang memusingkan. Ada alternatif lain yaitu dengan pergi ke Jalan Bekasi Barat yang berlokasi tidak jauh dari Pasar Jatinegara, sebelum Stasiun Kereta Api Jatinegara. Di sepanjang jalan ini, terdapat berbagai toko yang menjual barang elektronik dan perabot rumah tangga dengan harga yang tidak berbeda jauh dengan harga di Pasar Jatinegara. Namun, karena dilewati oleh bus Trans Jakarta, parkir di jalan ini semakin sempit. Tapi setidaknya, kita dapat memarkir kendaraan di Pasar Rawa Bening.

Pasar Jatinegara terbagi atas beberapa wilayah dan gedung milik PD Pasar Jaya. Gedung ini terdiri dari beberapa lantai, namun saya lupa pasti berapa jumlah lantainya, mungkin sekitar 4 hingga 6 lantai. Di gedung ini, terdapat ratusan pedagang yang menjual beraneka barang. Dua lantai basement-nya rata-rata diisi oleh pedagang aneka bahan kue dan masakan, serta pedagang suvenir ulang tahun dan pernikahan. Sedangkan lantai dasarnya rata-rata diisi oleh pedagang garmen, mulai dari busana anak-anak, batik, hingga bahan-bahan baju. Saya menemukan batik Garut yang sedang ngetren hanya dengan harga Rp 35 ribu saja. Namun, saya lupa nama toko yang menjualnya.

Di lantai-lantai atas, terdapat toko-toko sepatu yang rata-rata dijual dengan sistem grosiran. Sayangnya, untuk naik ke lantai atas, kita harus menggunakan tangga karena eskalator seringkali dimatikan. Seperti pasar tradisional lainnya, meskipun terdapat AC, pasar ini masih terasa panas karena banyak pedagang dan pengunjung yang merokok sembarangan.

Baca Juga:  5 Aktivitas Seru Balita di Perayaan 17 Agustus

Selain pedagang di gedung PD Pasar Jaya, terdapat juga pedagang-pedagang di sekitar gedung. Jika masuk dari Jalan Jatinegara Timur, kita akan menemukan banyak toko dan pedagang kaki lima di sekitar area pasar. Mereka menjual berbagai macam barang, mulai dari buah-buahan, perlengkapan bayi, perhiasan emas, hingga perabot rumah tangga. Di antara toko-toko tersebut, saya memiliki beberapa toko favorit untuk berbelanja perabot rumah tangga. Harganya tidak dapat ditawar, namun barang-barangnya dijamin murah. Sebelum berbelanja, saya biasanya mengecek harga barang-barang yang saya incar di situs toko elektronik. Perbandingannya cukup besar. Saya membeli rice cooker merek Yong Ma di Pasar Jatinegara hanya seharga 350 ribu, sedangkan di hipermarket terkenal harganya 500 ribu.

Untuk mencapai Pasar Jatinegara, agak sulit untuk memberikan petunjuk secara detail karena saya seringkali tersesat di pasar ini. Namun, jika kita datang dari arah Matraman, kita hanya perlu lurus ke arah Kampung Melayu. Turun sebelum ada halte busway dan di depan jalan, akan terdapat tulisan “Pedagang Kaki Lima dll” dengan cap Pemda DKI Jakarta. Di situ terdapat sebuah gang yang harus kita masuki. Di dalam gang tersebut, terdapat banyak toko perabot rumah tangga yang rata-rata tertutup oleh pedagang kaki lima. Mereka menjual berbagai macam barang, tidak hanya sendok, garpu, piring, gelas, dan rice cooker, tetapi juga barang-barang plastik, hair dryer, dan catokan rambut.

Di arah sebaliknya, yaitu Jalan Jatinegara Barat, terdapat berbagai toko hardware seperti toko besi, material, karpet, sofa, dan aneka busa. Menurut ibu saya yang dulunya kontraktor, harga cat rumah, ubin, dan berbagai material untuk membangun rumah di Pasar Jatinegara tidak kalah dengan harga yang dijual di supermarket bangunan maupun di kawasan Percetakan Negara. Jadi, Pasar Jatinegara bisa menjadi pilihan yang tepat jika ingin membeli barang-barang untuk membangun rumah.

Baca Juga:  Petik Mangga, Bukan Sekadar Sesi Foreplay

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengunjungi Pasar Jatinegara. Pertama, kemacetan di kawasan sekitarnya bisa menjadi masalah. Kedua, area parkir di pasar ini merupakan hal yang cukup menyulitkan. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan kendaraan umum ketika pergi ke pasar ini. Jika ingin berbelanja perabot elektronik dan rumah tangga, kita dapat mencoba pergi ke sepanjang Jalan Bekasi Barat yang berlokasi tidak jauh dari Pasar Jatinegara. Di jalan ini, terdapat toko-toko yang menjual berbagai barang elektronik dan perabot rumah tangga dengan harga yang tidak berbeda jauh dari harga di Pasar Jatinegara. Namun, karena dilewati oleh bus Trans Jakarta, lokasi parkir di jalan ini semakin sempit. Alternatifnya, kita dapat memarkir kendaraan di Pasar Rawa Bening.

Terakhir, ketika berkunjung ke Pasar Jatinegara, disarankan untuk tidak mengenakan busana dan perhiasan yang mencolok. Selain itu, jangan lupa untuk membawa uang tunai karena sebagian besar pedagang di pasar ini tidak menerima pembayaran dengan kartu kredit. Selamat berbelanja di Pasar Jatinegara!


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com