Ini 4 Pilihan Cara Medis Agar Hamil
Beberapa cara medis ini bisa mempercepat terjadinya proses kehamilan. Agar Bunda bisa cepat punya anak, Bunda bisa memilih beberapa cara medis ini untuk memicu terjadinya proses kehamilan.
Pengobatan Kesuburan
Cara pertama yang bisa Bunda coba adalah pengobatan kesuburan. Jika Bunda mengalami haid yang tidak teratur, maka cara ini bisa menjadi pilihan yang baik. Biasanya, pengobatan ini diberikan dalam bentuk pil atau suntikan. Obat tersebut akan melepaskan hormon yang dapat meningkatkan produksi telur dan membuat rahim lebih siap menjalani proses penanaman embrio. Tingkat keberhasilan pengobatan kesuburan ini sekitar 40-45% wanita yang melakukan pengobatan ini menjadi hamil.
Inseminasi (IUI)
Cara kedua yang bisa Bunda coba adalah inseminasi atau intrauterine insemination (IUI). Cara ini cocok bagi calon ayah yang memiliki kualitas sperma yang kurang baik, seperti jumlah sperma yang terlalu sedikit atau pergerakannya yang lambat. Juga untuk calon ibu yang lendir serviksnya kurang, terlalu asam, atau terlalu tebal sehingga menghambat perjalanan sperma ke sel telur.
Caranya adalah dengan memasukkan sperma yang telah dipersiapkan ke dalam rahim melalui kateter. Sebelum menjalani prosedur ini, ibu dan ayah akan diminta untuk mengonsumsi obat kesuburan terlebih dahulu untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan. Tingkat keberhasilan inseminasi ini tergantung dari usia ibu dan kualitas sperma, namun umumnya sekitar 10-20% kehamilan terjadi setelah inseminasi.
IVF (In Vitro Fertilization)
Cara ketiga yang bisa Bunda pilih adalah IVF atau in vitro fertilization. IVF juga dikenal dengan istilah “bayi tabung”. Pada proses IVF, telur ibu akan dibuahi di luar tubuh dan jika embrio telah terbentuk, embrio tersebut akan ditransfer kembali ke dalam rahim untuk mengalami proses kehamilan. Selain itu, sisa embrio yang lebih dapat disimpan untuk digunakan pada proses kehamilan berikutnya.
IVF cocok untuk calon ibu di atas usia 35 tahun, calon ibu dengan kerusakan pada tuba falopinya, atau calon ayah dengan kualitas sperma yang rendah. Tingkat keberhasilan IVF ini bervariasi, namun umumnya berkisar antara 30-40% untuk wanita di bawah 35 tahun.
ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection)
Cara terakhir yang bisa Bunda pertimbangkan adalah ICSI atau intracytoplasmic sperm injection. ICSI cocok untuk calon ayah yang memiliki kualitas sperma yang kurang baik. Pada prosedur ICSI, dokter akan mencari dan menyeleksi sperma terbaik dari calon ayah dan menyuntikkannya ke dalam telur menggunakan jarum mikroskopik. Jika embrio telah berkembang, maka embrio tersebut akan ditransfer ke dalam rahim melalui proses IVF atau bayi tabung.
Tingkat keberhasilan ICSI ini mencapai sekitar 30-40%. Namun, tentu saja keberhasilan setiap prosedur medis ini tergantung dari berbagai faktor seperti usia ibu, kualitas sperma, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Selain keempat cara medis di atas, masih banyak lagi cara lain yang bisa Bunda coba untuk mempercepat terjadinya proses kehamilan. Misalnya, donor sperma atau donor telur. Namun, setiap cara memiliki pro dan kontra serta biaya yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Bunda dan pasangan harus mempertimbangkan dengan matang sebelum memilih cara medis yang ingin dicoba.
Penting bagi Bunda untuk tetap semangat dan berusaha dalam mencapai kehamilan. Selain menjalani cara medis, Bunda juga bisa mencoba dengan menjaga pola hidup yang sehat, mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan mengurangi stres. Semua ini dapat membantu meningkatkan kesuburan dan mempercepat terjadinya kehamilan.
Jadi, tidak perlu khawatir jika Bunda mengalami masalah kesuburan. Kini sudah banyak cara medis yang dapat membantu Bunda dalam mencapai kehamilan. Tetaplah optimis dan jangan pernah menyerah. Rejeki memiliki waktu yang tepat untuk datang, termasuk rejeki berupa kehamilan. Semoga Bunda segera mendapatkan buah hati yang ditunggu-tunggu.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com