Hati-hati, Inilah Bahaya Gigi Berlubang pada Anak
Gigi berlubang pada anak akan memicu risiko berbahaya di kemudian hari. Sebaiknya Bunda mengetahui penyebabnya agar dapat melakukan pencegahan sejak awal.
Gigi berlubang termasuk salah satu penyakit gigi yang sering dialami sebagian besar anak-anak. Dari sekian banyak penyakit pada mulut, gigi berlubang sering kali dianggap sebagai kondisi yang normal dan banyak orang tua yang menyepelekan hal tersebut. Padahal, gigi berlubang pada anak bisa memicu risiko yang berbahaya jika dibiarkan dalam waktu yang lama lho, bu.
Hal tersebut dikarenakan masalah ini bisa menyebabkan sakit gigi berkepanjangan, gigi patah atau copot, dan rusaknya calon gigi permanen (gigi tetap). Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengetahui penyebab masalah tersebut agar bisa mencegahnya sejak awal.
Penyebab Munculnya Karies Gigi pada Anak
Munculnya gigi berlubang atau karies gigi pada anak bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Sering mengonsumsi makanan dan minuman manis
Bu, si Kecil gemar mengonsumsi permen, es krim, cokelat, kue, atau minuman kemasan? Makanan dan minuman manis tersebut memang sulit dipisahkan dari anak-anak, tetapi jika kebiasaan ini dibiarkan secara terus menerus, maka bisa memicu masalah pada gigi si Kecil.
Jika kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis tidak disertai dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut secara tepat, maka si Kecil lebih berisiko mengalami gigi berlubang.
Selain memicu gigi berlubang, mengonsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi gula juga bisa menghambat pertumbuhan si Kecil. Penelitian yang dipublikasi dalam National Library of Medicine menunjukkan bahwa anak yang terlalu banyak dan sering mengonsumsi makanan dan minuman manis tinggi gula tambahan (sukrosa), maka tumbuh kembangnya tidak akan ideal. Sedangkan, anak yang jarang mengonsumsi gula tambahan memiliki kualitas pertumbuhan dan asupan nutrisi yang lebih baik secara jangka panjang.
American Academy of Pediatrics menganjurkan agar anak yang berusia 2 tahun ke atas hanya boleh mengonsumsi sukrosa tidak lebih dari 25 gram atau setara 6 sendok teh setiap hari agar mengurangi risiko karies gigi dan tumbuh kembangnya terhambat.
Jarang sikat gigi
Gigi berlubang akan semakin parah jika Bunda tidak membiasakan si Kecil menyikat gigi secara rutin. Jika kebiasaan menyikat gigi tidak dibiasakan sejak dini, maka si Kecil bisa jadi akan mengabaikan kesehatan rongga mulut hingga ia dewasa.
Maka dari itu, Bunda perlu mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan gigi dengan rutin menyikat gigi dua kali sehari (di pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur).
Minum susu di malam hari tanpa sikat gigi
Perlu Bunda ketahui bahwa sebaiknya si Kecil minum susu sebanyak 2-3 gelas per hari, yaitu di pagi, siang, dan malam hari sebelum tidur agar mendukung tumbuh kembangnya lebih prima. Namun, pastikan setelah minum susu di malam hari, si Kecil wajib menyikat gigi sebelum tidur agar tidak ada sisa susu dan makanan lain yang menempel.
Sebab, salah satu faktor pemicu gigi berlubang pada anak yaitu kebiasaan minum susu dan langsung tidur tanpa sikat gigi. Hal tersebut akan menimbulkan sisa susu yang menempel dan bersarang di gigi. Jika kondisi ini dibiarkan secara terus menerus, maka sisa susu yang menjadi bakteri tersebut akan membentuk plak dan menghasilkan asam yang semakin mengikis lapisan permukaan gigi (lapisan enamel). Kombinasi dari plak dan lapisan enamel yang perlahan mulai hilang ini akan menyebabkan gigi berlubang.
Bahaya Gigi Berlubang pada Anak
Banyak Bunda yang menganggap gigi berlubang pada anak termasuk kondisi yang biasa terjadi dan akan menghilang dengan sendirinya seiring pertambahan usia dan pergantian gigi susu ke gigi permanen.
Padahal, masalah gigi tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan si Kecil dan mengganggu kesehatan gigi permanennya kelak. Berikut adalah bahaya karies gigi pada anak yang perlu Bunda ketahui:
Sakit gigi
Tahukah Bunda, biasanya si Kecil belum merasakan sakit gigi saat lubang di giginya baru terbentuk, justru rasa sakit akan muncul ketika lubang semakin membesar dan telah memengaruhi sistem saraf pada rongga mulut.
Sakit gigi akibat gigi berlubang bisa membuat si Kecil sulit mengunyah dan akhirnya si Kecil jadi tidak ada selera untuk makan. Efeknya tak sampai di situ lho, Bu, nantinya si Kecil akan kekurangan asupan nutrisi dan mengalami penurunan berat badan karena tidak mau makan. Sakit gigi akibat gigi berlubang juga akan mengganggu kenyamanan si Kecil saat beraktivitas hingga mengganggu konsentrasinya saat belajar.
Gigi patah
Bahaya gigi berlubang juga bisa memicu gigi patah. Kondisi ini akan muncul apabila lubang pada gigi dibiarkan dalam waktu lama, maka akan memicu gigi keropos dan lambat laun bisa patah. Akibatnya, si Kecil mengalami kesulitan mengunyah makanan dengan sempurna.
Tak hanya itu, gigi berlubang juga bisa menyebabkan jajaran gigi tampak tidak beraturan dan kehitaman. Gigi yang patah bisa membuat posisi gigi lain menjadi bergeser dan berantakan. Kondisi ini kemungkinan bisa membuat si Kecil tidak percaya diri saat bicara atau tersenyum lebar.
Rusaknya calon gigi permanen (gigi tetap)
Biasanya gigi permanen (gigi tetap) baru mulai tumbuh saat si Kecil berusia 6 tahun. Namun, jika gigi susu si Kecil mengalami masalah dan berlubang, mungkin saja benih gigi permanen (tetap) yang terletak di bagian bawahnya bisa lebih rapuh.
Akibatnya, gigi permanen si Kecil yang akan lebih sensitif terhadap makanan yang dikonsumsi, lebih rentan terhadap bakteri jahat, dan lebih mudah mengalami karies. Selain itu, gigi permanennya juga bisa berwarna kuning kecokelatan dan tampak tidak sehat. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk selalu menjaga kesehatan rongga mulut si Kecil sejak ia bayi.
Abses gigi
Pada beberapa kasus, gigi berlubang yang sudah semakin parah karena dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan risiko abses gigi, yaitu benjolan berisi nanah pada akar gigi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Pembengkakan akibat abses gigi bisa memicu rasa nyeri yang lebih parah dibandingkan sakit gigi biasa lho, Bu. Tak hanya itu, bakteri pada gigi berlubang juga bisa menyebar ke dinding rongga sinus dan menyebabkan sinusitis pada anak.
Selain mengganggu kesehatan rongga mulut, gigi berlubang juga bisa berdampak buruk terhadap kesehatan si Kecil secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk membiasakan si Kecil untuk menjaga kebersihan rongga mulutnya sejak dini. Selain itu, penuhi asupan nutrisi yang dapat membantu gigi si Kecil lebih kuat dan sehat, seperti 9 Asam Amino Esensial (9AAE), kalsium, dan vitamin D.
Ketiga nutrisi tersebut sangat penting untuk memperkuat gigi si Kecil, terutama 9 Asam Amino Esensial (9AAE) yang berperan untuk membangun dan memelihara sel-sel serta jaringan tubuh. Tanpa kehadiran 9 Asam Amino Esensial (9AAE) yang lengkap, tumbuh kembang anak kurang optimal.
Dengan mengetahui bahaya gigi berlubang pada anak, Bunda bisa lebih waspada dan melakukan pencegahan sejak dini. Selain mengajarkan si Kecil untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, Bunda juga bisa memberikan asupan nutrisi yang tepat untuk mendukung kesehatan gigi si Kecil. Dengan demikian, si Kecil bisa tumbuh dengan gigi yang kuat dan sehat, serta terhindar dari risiko-risiko berbahaya akibat gigi berlubang.
Jadi, jangan pernah sepelekan gigi berlubang pada anak. Sebagai orang tua, Bunda memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan gigi si Kecil. Mulailah dengan memberikan contoh yang baik dengan rutin menyikat gigi dan menjaga kebersihan mulut. Selain itu, jangan lupa untuk memberikan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang agar gigi si Kecil tetap kuat dan sehat.
Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Bunda dapat melindungi kesehatan gigi si Kecil dan mencegah risiko-risiko berbahaya yang bisa timbul akibat gigi berlubang. Ingatlah bahwa kesehatan gigi adalah investasi jangka panjang untuk masa depan anak.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com