Kurikulum Merdeka adalah kurikulum baru yang telah diterapkan oleh banyak sekolah di Indonesia sejak dirilis oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim, pada tahun 2022. Kurikulum ini didesain dengan tujuan untuk menyesuaikan perkembangan zaman serta memberikan pengalaman belajar yang lebih optimal bagi para peserta didik.
Salah satu fakta menarik tentang Kurikulum Merdeka adalah pendekatannya yang lebih sederhana dan mendalam dalam materi pembelajaran. Dalam sebuah webinar yang diadakan oleh Drs. Zulfikri Anas, M.Ed, PLT Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar Kurikulum, dijelaskan bahwa Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fase tertentu. Dengan demikian, proses belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, dan menyenangkan bagi para siswa.
Selain itu, Kurikulum Merdeka juga menghilangkan pengotak-otakan siswa di jenjang SMA. Peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat mereka tanpa adanya pembagian antara IPA, IPS, dan jurusan lainnya. Hal ini disampaikan oleh Nadiem Makarim dalam salah satu konten Merdeka Belajar di YouTube Channel Kemendibud RI. Menurutnya, tidak ada lagi jurusan atau peminatan di Kurikulum Merdeka. Peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan aspirasi mereka di 2 tahun terakhir SMA.
Implementasi Kurikulum Merdeka juga berfokus pada pengembangan minat dan bakat siswa. Dalam hal ini, pendidik memiliki kebebasan untuk mengajar berbagai materi yang fleksibel dan sesuai dengan minat, kebutuhan, dan karakteristik masing-masing anak. Tujuannya adalah untuk membantu setiap siswa mengembangkan potensi maksimalnya dan menemukan minat serta bakat yang dimilikinya.
Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka juga lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan proyek, siswa diberikan kesempatan lebih luas untuk aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, seperti isu lingkungan dan kesehatan, yang mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Salah satu kelebihan lain dari Kurikulum Merdeka adalah fleksibilitasnya. Kurikulum ini memberikan target pembelajaran per tahun, sehingga guru dan sekolah memiliki kebebasan untuk menentukan jumlah jam pelajaran per minggu agar target tersebut dapat tercapai dalam rentang waktu yang ditentukan.
Selain itu, Kurikulum Merdeka juga memanfaatkan teknologi digital dengan menyediakan aplikasi bernama Platform Merdeka Mengajar. Aplikasi ini menyediakan berbagai referensi dan praktik mengajar mandiri bagi para guru. Saat ini, sudah terdapat lebih dari 2.000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka yang dapat dimanfaatkan oleh para guru.
Platform Merdeka Mengajar tidak hanya membantu pengembangan praktik mengajar para guru, tetapi juga membantu pengembangan karier mereka. Para guru dapat terus belajar dan mengembangkan kompetensi mereka melalui video inspirasi yang tersedia di aplikasi ini. Mereka juga dapat membangun portofolio hasil karya mereka dan saling berbagi inspirasi serta berkolaborasi dengan para guru lain melalui fitur Bukti Karya Saya.
Dengan adanya Kurikulum Merdeka, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat lebih menghasilkan generasi yang memiliki kreativitas, fleksibilitas, dan kompetensi yang tinggi. Kurikulum ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakatnya, serta meningkatkan kualitas pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Implementasi Kurikulum Merdeka telah dijalankan oleh hampir 63 ribu sekolah di Indonesia. Hal ini menunjukkan antusiasme dan dukungan yang tinggi dari para pendidik dan pihak terkait dalam merespon perubahan kurikulum ini. Dengan adanya Kurikulum Merdeka, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang maksimal bagi generasi muda Indonesia.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com