Bayi Sering Kentut? Ini Hal yang Wajib Ibu Ketahui!

Bayi sering kentut bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi seorang ibu. Apalagi jika kondisi tersebut disertai dengan gejala lain, seperti rewel, tidak mau menyusu, dan perutnya terasa kembung. Namun, sebenarnya bayi sering kentut adalah hal yang normal terjadi, terutama pada bayi yang berusia 2-3 bulan. Pada usia ini, bayi masih sering menangis dan menghirup udara saat sedang menyusu, sehingga gas bisa terjebak di dalam perutnya dan keluar melalui kentut.

Namun, sebagai seorang ibu, penting untuk mengetahui penyebab bayi sering kentut dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Penyebab Bayi Sering Kentut

Ada beberapa faktor penyebab bayi sering kentut yang perlu ibu ketahui, antara lain:

1. Terlalu banyak menghirup udara saat menyusu

Penyebab paling umum dan normal bayi sering kentut adalah karena terlalu banyak menghirup udara saat menyusu. Hal ini bisa disebabkan oleh posisi menyusui yang salah atau bayi yang belum terbiasa melekatkan mulutnya dengan benar ke puting payudara ibu. Jika bayi menggunakan dot, posisi botol yang salah juga bisa membuat udara terjebak di dalam perutnya.

2. Sistem pencernaan yang belum sempurna

Bayi sering kentut juga bisa disebabkan oleh sistem pencernaan yang belum sempurna. Pada usia bayi, masih ada banyak sel dan jaringan tubuh yang dalam tahap tumbuh kembang, termasuk sistem pencernaannya. Oleh karena itu, bayi perlu mengalami adaptasi dan penyesuaian terhadap makanan yang dikonsumsinya.

3. Kurang bergerak

Bayi yang baru lahir hingga usia 4 bulan biasanya lebih banyak tidur dan berbaring, sehingga tidak terlalu banyak bergerak. Hal ini dapat menyebabkan gas menumpuk di dalam perutnya dan membuatnya sering kentut. Oleh karena itu, bayi akan lebih sering kentut dibandingkan dengan orang dewasa.

Baca Juga:  Si Kecil Golongan Generasi Alpha? Berikut Cara Mendidiknya

4. Sembelit atau konstipasi

Bayi yang sering kentut juga bisa disebabkan oleh sembelit atau konstipasi. Jika bayi mengalami sembelit, perutnya akan terasa kembung dan keras, dan sulit untuk buang air besar. Biasanya, bayi yang mengalami sembelit juga akan mengalami BAB kurang dari 2 kali dalam seminggu.

5. Mencoba makanan baru

Jika bayi baru saja mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI), maka sering kentut adalah hal yang normal. Namun, ibu perlu memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi bayi, dan memastikan bahwa makanan tersebut mudah dicerna oleh sistem pencernaannya.

Cara Mengatasi Bayi Sering Kentut

Setelah mengetahui penyebab bayi sering kentut, ibu perlu mengetahui cara mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat ibu lakukan:

1. Pastikan bayi menyusu dalam posisi yang benar

Salah satu langkah yang dapat ibu lakukan untuk mengatasi bayi sering kentut yaitu dengan memastikan bayi menyusu dalam posisi yang benar. Saat menyusu, pastikan posisi kepala bayi lebih tinggi dari perutnya. Bunda juga perlu memastikan mulut bayi melekat dengan sempurna pada puting payudara ibu. Jika bayi menggunakan botol dot, pastikan posisi botolnya sedikit miring ke atas agar udara tidak terjebak di dalamnya.

2. Bantu bayi bersendawa

Setelah menyusu, penting bagi bayi untuk bersendawa agar gas di dalam perutnya bisa keluar. Bunda dapat membantu bayi bersendawa dengan mengusap atau menepuk punggungnya secara lembut. Bunda juga dapat memegang bayi di pundak atau meletakkannya di pangkuan, lalu memijat bagian punggungnya dengan lembut.

3. Pijat lembut perut bayi

Jika bayi sering kentut karena perutnya kembung, ibu dapat melakukan pijatan lembut pada perutnya. Pijatan ini dapat membantu mengeluarkan gas yang terjebak di dalam perut, dan membuat bayi merasa lebih nyaman. Pastikan untuk melakukan pijatan dengan gerakan yang lembut dan hati-hati.

Baca Juga:  5 Manfaat Energi Matahari untuk Si Kecil

4. Lakukan gerakan ringan untuk bayi

Gerakan ringan juga dapat membantu mengatasi bayi sering kentut akibat perut kembung. Bunda dapat memposisikan bayi secara telentang, lalu memegang kedua kakinya dan menggerakkannya seperti sedang mengayuh sepeda. Gerakan ini dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan pada perut bayi dan mendorong udara yang ada di dalam perut keluar melalui usus.

5. Konsultasikan dengan dokter anak

Jika bayi sering kentut tidak kunjung membaik atau disertai dengan gejala lain, seperti demam tinggi, kesakitan, muntah, atau bercak darah di tinja, sebaiknya ibu segera membawa bayi ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

Kesimpulan

Bayi sering kentut adalah hal yang normal terjadi, terutama pada bayi yang berusia 2-3 bulan. Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari terlalu banyak menghirup udara saat menyusu, sistem pencernaan yang belum sempurna, kurang bergerak, sembelit atau konstipasi, hingga mencoba makanan baru. Untuk mengatasi bayi sering kentut, ibu dapat melakukan beberapa langkah, seperti memastikan bayi menyusu dalam posisi yang benar, membantu bayi bersendawa, memijat perut bayi, melakukan gerakan ringan, dan mengonsultasikan dengan dokter anak jika kondisi tidak membaik.

Sebagai seorang ibu, penting untuk memahami kondisi bayi dan selalu siap untuk memberikan perawatan dan penanganan yang tepat. Dengan mengetahui penyebab dan cara mengatasi bayi sering kentut, ibu dapat memberikan perhatian dan perawatan yang lebih baik untuk buah hati tercinta.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com