Agar Otak Balita Mudah Mengolah Informasi
Pemberian gizi seimbang yang memenuhi unsur zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, lemak, serta zat gizi mikro akan menunjang tumbuh kembang balita.
Kekurangan gizi pada masa bayi hingga usia dua tahun akan mengakibatkan terganggunya perkembangan mental dan kemampuan motorik. Zat gizi yang berperan dalam fungsi otak adalah asam lemak omega 3 dan omega 6 sebagai prekursor DHA dan AA, sphyngomyelin, dan sialic acid juga kolin dan taurin yang membantu perkembangan sistem saraf dan retina.
Dalam hal ini asam amino yang berperan dalam proses penyerapan dan pengolahan informasi di dalam otak adalah tyrosine dan tryptophan. Tyrosine merupakan prekursor neurotransmiter catecholamines yang membantu meningkatkan penyerapan informasi. Sedangkan tryptophan adalah prekursor neurotransmiter serotonin yang berfungsi penting dalam membantu meningkatkan kualitas tidur, dalam hal ini tidur merupakan fase penting untuk memproses informasi di dalam otak.
Pembentukan protein di dalam otak berlangsung sejak 6 bulan kehamilan sampai umur 2 tahun. Biosintesis protein dalam otak tergantung pada asupan asam amino dalam makanan. Dalam hal ini otak membutuhkan asam amino glisine, glutamat, triptopan untuk membentuk neurotransmitter (senyawa kimia penghantar impul syaraf)
Lemak dengan asam lemakya dibutuhkan otak untuk membentuk jaringan-jaringan otak, melengkapi struktur otak dan proses perkembangan otak. Selain itu, vitamin dan mineral diperlukan otak untuk pembetukan jaringan dan kelancaran metabolisme. Sedangkan kelompok vitamin B (Vitamin B1, B2, B6 dan B12,) diperlukan untuk pembentukan neurotrasmitter.
Dalam hal ini penting bagi orang tua untuk memberikan pemberian gizi yang seimbang kepada anak-anak mereka, terutama pada balita. Pemberian gizi yang seimbang akan membantu otak balita dalam mengolah informasi dengan lebih baik. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memastikan otak balita mudah mengolah informasi:
1. Berikan makanan yang kaya akan zat gizi makro dan mikro
Pemberian gizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral yang lengkap akan membantu otak balita dalam mengolah informasi dengan baik. Pastikan anak mendapatkan makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan sehari-hari.
2. Berikan makanan yang mengandung asam lemak omega 3 dan omega 6
Asam lemak omega 3 dan omega 6 sangat penting bagi perkembangan otak balita. Kedua jenis asam lemak ini dapat ditemukan dalam ikan, kacang-kacangan, dan minyak ikan. Berikan makanan yang mengandung asam lemak omega 3 dan omega 6 secara teratur agar otak balita dapat mengolah informasi dengan baik.
3. Berikan makanan yang mengandung asam amino tyrosine dan tryptophan
Asam amino tyrosine dan tryptophan berperan penting dalam proses penyerapan dan pengolahan informasi di dalam otak. Pastikan anak mendapatkan makanan yang mengandung asam amino tyrosine dan tryptophan, seperti daging, telur, dan susu.
4. Berikan makanan yang mengandung protein
Protein sangat penting bagi pembentukan jaringan otak. Pastikan anak mendapatkan asupan protein yang cukup setiap harinya. Protein dapat ditemukan dalam daging, ikan, telur, dan produk susu.
5. Berikan makanan yang mengandung lemak sehat
Lemak sehat, seperti lemak tak jenuh, sangat penting bagi perkembangan otak. Pastikan anak mendapatkan asupan lemak sehat, seperti minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan.
6. Berikan makanan yang mengandung vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral juga sangat penting bagi perkembangan otak. Pastikan anak mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup setiap harinya. Vitamin dan mineral dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan produk susu.
7. Berikan makanan yang mengandung serat
Serat juga penting bagi perkembangan otak. Pastikan anak mendapatkan asupan serat yang cukup setiap harinya. Serat dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Selain memberikan pemberian gizi yang seimbang, penting juga bagi orang tua untuk memberikan stimulasi yang tepat bagi perkembangan otak balita. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memberikan stimulasi yang tepat bagi perkembangan otak balita:
1. Berikan rangsangan sensorik yang beragam
Berikan rangsangan sensorik yang beragam kepada balita, seperti suara, sentuhan, dan pandangan. Hal ini akan membantu perkembangan otak balita dalam mengolah informasi dengan lebih baik.
2. Ajak balita berinteraksi dengan lingkungan sekitar
Ajak balita berinteraksi dengan lingkungan sekitar, seperti bermain dengan mainan, berbicara dengan orang lain, dan beraktivitas di luar rumah. Hal ini akan membantu perkembangan otak balita dalam mengolah informasi dengan lebih baik.
3. Berikan permainan yang menantang
Berikan permainan yang menantang bagi balita, seperti teka-teki, puzzle, dan permainan memori. Hal ini akan merangsang otak balita untuk bekerja lebih keras dalam mengolah informasi.
4. Bacakan buku cerita secara rutin
Bacakan buku cerita secara rutin kepada balita. Hal ini akan membantu perkembangan otak balita dalam mengolah informasi dengan lebih baik.
5. Batasi penggunaan media digital
Batasi penggunaan media digital, seperti televisi dan gadget, pada balita. Terlalu banyak paparan media digital dapat mengganggu perkembangan otak balita dalam mengolah informasi.
Dengan memberikan pemberian gizi yang seimbang dan stimulasi yang tepat, otak balita akan mudah mengolah informasi. Hal ini akan membantu balita dalam proses belajar dan perkembangan mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan asupan gizi dan stimulasi yang diberikan kepada balita mereka. Dengan demikian, anak-anak akan memiliki otak yang sehat dan mampu mengolah informasi dengan baik.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com