6 Tanda Bayi Kurang ASI yang Perlu Diwaspadai

6 Tanda Bayi Kurang ASI yang Perlu Diwaspadai

Tanda bayi kurang ASI adalah gejala yang perlu Bunda perhatikan supaya bisa ditangani segera. Kondisi ini bisa wajar apalagi di usia awal kelahirannya. Namun, sebagai orangtua yang penuh perhatian terhadap kesehatan bayi, Bunda perlu menjaga agar bayi mendapatkan ASI yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih detail tentang 6 tanda bayi kurang ASI yang perlu diwaspadai. Mari kita simak dengan seksama.

1. Berat badan si Kecil berkurang

Pada hari-hari pertama kehidupannya, wajar jika berat badan bayi sedikit menurun sekitar 5-7%. Namun, setelah proses ini terjadi, bayi diharapkan mengalami kenaikan berat badan sekitar 20-30 gram per hari. Jika berat badan bayi tidak mengalami peningkatan setelah hari kelima, bahkan terus menurun, hal ini bisa menjadi tanda bayi kurang ASI. Penting bagi Bunda untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar dapat mengatasi masalah ini dengan tepat.

2. Jumlah popok kotor berkurang

Jumlah popok yang kotor juga dapat menjadi indikator tanda bayi kurang ASI. Seiring dengan peningkatan konsumsi ASI, biasanya bayi akan buang air besar sekitar 3-4 kali sehari pada usia tiga hari. Pada hari kelima, jumlah buang air besar bisa mencapai 6-8 kali sehari. Jika jumlah popok kotor bayi tidak mencapai angka ini, bisa jadi ini adalah tanda bayi kurang ASI. Kurangnya asupan ASI dapat menyebabkan berkurangnya frekuensi buang air kecil atau besar pada bayi. Jika mengalami hal ini, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

3. Mengalami dehidrasi

Dehidrasi pada bayi bisa menjadi tanda bayi kurang ASI yang serius. Bunda perlu peka terhadap tanda-tanda dehidrasi pada bayi, seperti urine berwarna kuning tua seperti jus apel, feses bayi berwarna gelap setelah berusia lima hari, penyakit kuning (mata dan kulit kuning), lesu dan tidak mau menyusu, demam, diare, muntah, dan kepanasan/kegerahan. Jika bayi mengalami tanda-tanda ini, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga:  Hati-hati, Ini Bahaya Disinfektan Bagi Ibu Hamil

4. Bayi rewel atau tampak lesu

Bayi yang kurang ASI akan merasa lapar dan tubuhnya akan terasa lemas. Oleh karena itu, bayi yang kurang ASI cenderung menjadi rewel. Bunda juga perlu memperhatikan apakah bayi terlihat mengantuk dan tertidur setelah menyusu. Jika bayi tertidur saat menyusu dan menjadi rewel setelah bangun, ini bisa menjadi tanda bayi kurang ASI. Jika hal ini terjadi, bisa jadi ada masalah dengan produksi ASI Bunda atau cara bayi mengisap ASI yang tidak tepat. Penting bagi Bunda untuk memperhatikan hal ini agar bayi mendapatkan asupan ASI yang cukup.

5. Payudara Bunda terasa tidak nyaman

Salah satu tanda bayi kurang ASI yang bisa dirasakan oleh Bunda adalah jika payudara masih terasa penuh dan keras setelah menyusui. Hal ini bisa menunjukkan bahwa bayi tidak mengisap dan meminum ASI dengan cukup. Jika Bunda merasakan nyeri di puting saat menyusui, hal ini bisa menjadi tanda bahwa bayi tidak mengisap ASI dengan benar. Posisi pelekatan mulut bayi saat menyusu juga perlu diperhatikan. Jika bayi tidak mengisap ASI dengan baik, jumlah ASI yang diperoleh bayi tidak akan optimal dan maksimal.

6. Waktu menyusui terlalu pendek atau terlalu panjang

Durasi menyusui yang terlalu pendek atau terlalu panjang juga bisa menjadi tanda bayi kurang ASI. Rata-rata, bayi membutuhkan waktu menyusu selama 5-15 menit. Jika proses menyusui terlalu lama, lebih dari 30 menit, atau sangat cepat, kurang dari 5 menit, ini bisa menandakan adanya masalah yang perlu diatasi. Masalah ini bisa disebabkan oleh produksi ASI yang tidak mencukupi atau cara bayi mengisap ASI yang belum tepat. Penting bagi Bunda untuk memperhatikan durasi menyusui bayi agar bayi mendapatkan ASI yang cukup.

Baca Juga:  Jurus Meningkatkan Energi untuk Ibu Hamil

Untuk mencegah dan mengurangi tanda bayi kurang ASI, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Bunda, antara lain:

1. Rasakan mulut bayi saat menyusui, pastikan mulutnya sudah menyedot puting susu dengan benar.
2. Perhatikan lidah bayi, gangguan pada lidah bayi seperti tongue-tie dapat membuat bayi sulit menyusu.
3. Periksa payudara Bunda setelah menyusui, jika payudara masih terasa penuh dan keras, mungkin bayi tidak menyusu dengan baik.
4. Perhatikan sikap bayi saat dan setelah menyusu, apakah tenang atau justru gelisah.
5. Perhatikan warna kulit bayi, jika kulitnya menjadi kuning setelah minggu pertama kelahiran, segera periksakan ke dokter.

Tanda bayi kurang ASI harus diwaspadai dan ditangani dengan segera. Kurangnya asupan nutrisi yang diterima bayi dapat berdampak buruk pada tumbuh kembangnya. Pada awal kelahiran, normal jika Bunda dan bayi membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk bersabar dan tetap menjaga kualitas ASI sebagai asupan nutrisi utama bayi. Jika diperlukan, Bunda juga dapat mengonsumsi susu pendamping ASI yang mengandung nutrisi penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Bunda tentang ASI dan tanda bayi kurang ASI, kami juga menyediakan layanan konsultasi gratis dengan ahli gizi. Bunda dapat mengisi formulir yang telah disediakan dan kami akan menghubungi Bunda sesegera mungkin. Layanan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan saran yang tepat mengenai ASI dan nutrisi bayi.

Dapatkan juga info parenting dan hadiah spesial dari Bunda & Balita dengan bergabung menjadi anggota. Dengan bergabung, Bunda akan mendapatkan informasi terbaru seputar parenting, tips mengasuh bayi, dan hadiah-hadiah menarik dari Bunda & Balita, Frisian Flag Indonesia, dan partner Bunda & Balita lainnya.

Baca Juga:  Rambut si Kecil Berkutu?

Demikianlah penjelasan mengenai 6 tanda bayi kurang ASI yang perlu diwaspadai. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Bunda dalam menjaga kesehatan dan tumbuh kembang bayi. Tetaplah perhatian dan selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com