5 Penyebab Malnutrisi pada Anak yang Wajib Diwaspadai

5 Penyebab Malnutrisi pada Anak yang Wajib Diwaspadai

Pada artikel ini, kita akan membahas tentang penyebab malnutrisi pada anak yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Malnutrisi adalah kondisi ketika terjadi ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh, baik itu kekurangan nutrisi atau kelebihan nutrisi. Kondisi ini bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak jika tidak ditangani dengan baik.

Penelitian menunjukkan bahwa angka kasus stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu mencapai 30,81 persen berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Meskipun angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013, namun masih jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu sekitar 20 persen. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab malnutrisi pada anak agar dapat mencegah dan mengatasi masalah tersebut.

Penyebab malnutrisi pada anak bisa bervariasi, mulai dari kurangnya pemahaman orang tua tentang gizi, tingkat sosial ekonomi yang rendah, kebersihan lingkungan yang buruk, mengidap penyakit tertentu, hingga konsumsi makanan tidak sehat. Mari kita bahas lebih detail tentang masing-masing penyebab ini.

1. Kurangnya pemahaman orang tua tentang gizi
Penyebab malnutrisi pertama adalah kurangnya pemahaman orang tua tentang pola makan sehat dan gizi seimbang bagi anak-anak. Jika orang tua tidak mengetahui jenis dan jumlah nutrisi yang dibutuhkan anak, maka asupan nutrisi yang diberikan tidak akan mencukupi kebutuhan tubuh anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami nutrisi yang dibutuhkan anak, serta jumlah yang dianjurkan sesuai dengan usia, jenis kelamin, dan kondisi tubuh anak.

2. Tingkat sosial ekonomi yang rendah
Penyebab malnutrisi berikutnya adalah tingkat sosial ekonomi yang rendah. Biasanya, anak-anak dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah akan mengalami kekurangan gizi, yang dapat menyebabkan stunting, berat badan kurang, dan kondisi tubuh yang kurus. Hal ini disebabkan karena porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi kebutuhan gizi anak dalam jangka waktu yang lama, sehingga anak tersebut mengalami gizi buruk.

Baca Juga:  Bolehkah Menyusui Saat Hamil? [Tips & Penjelasan Medis]

3. Kebersihan lingkungan yang buruk
Lingkungan yang tidak bersih juga dapat menjadi penyebab malnutrisi pada anak, terutama kekurangan gizi. Lingkungan yang kotor dapat menyebabkan anak terserang berbagai penyakit, yang pada akhirnya dapat menghambat penyerapan nutrisi dalam tubuh anak.

4. Mengidap penyakit tertentu
Penyebab malnutrisi selanjutnya adalah anak mengidap penyakit tertentu, terutama penyakit saluran pencernaan yang membuat tubuh anak sulit mencerna atau menyerap makanan. Penyakit ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi dalam tubuh, sehingga anak mengalami kekurangan gizi.

5. Konsumsi makanan tidak sehat
Kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat sejak kecil juga dapat menjadi penyebab malnutrisi pada anak. Jika anak terbiasa mengonsumsi makanan yang tidak sehat, seperti makanan tinggi lemak, gula, dan garam, maka ia akan mengalami kelebihan gizi yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatannya. Kondisi ini dapat menyebabkan anak mengalami berat badan berlebih hingga obesitas.

Tanda-tanda anak yang mengalami malnutrisi juga dapat bervariasi, tergantung pada apakah anak tersebut mengalami kekurangan gizi atau kelebihan gizi. Jika anak mengalami kekurangan gizi, tanda-tandanya bisa berupa stunting, berat badan kurang, dan kondisi tubuh yang kurus. Sedangkan jika anak mengalami kelebihan gizi, tanda-tandanya bisa berupa berat badan berlebih dan obesitas.

Untuk mencegah malnutrisi pada anak, langkah-langkah berikut ini dapat dilakukan:

1. Memberikan asupan nutrisi yang seimbang
Penting bagi orang tua untuk memberikan asupan nutrisi yang seimbang kepada anak. Asupan nutrisi yang seimbang mencakup karbohidrat, protein, lemak, serat, serta berbagai vitamin dan mineral penting bagi tubuh anak. Meskipun semua zat gizi ini penting dikonsumsi, namun asupannya harus disesuaikan dengan kebutuhan anak secara seimbang, tidak kurang dan tidak lebih.

Baca Juga:  Convoi Jakarta, Restoran Baru yang Langsung Jadi Favorit Warga Jaksel dan Bintaro

2. Memahami jenis dan jumlah nutrisi yang dibutuhkan anak
Orang tua perlu memahami jenis dan jumlah nutrisi yang dibutuhkan anak sesuai dengan usia, jenis kelamin, dan kondisi tubuh anak. Misalnya, anak membutuhkan protein untuk pertumbuhan dan perkembangan otot, kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat, serta zat besi untuk pembentukan sel darah merah. Dengan memahami nutrisi yang dibutuhkan anak, orang tua dapat memberikan asupan nutrisi yang tepat.

3. Menghindari makanan tidak sehat
Orang tua perlu menghindari memberikan anak makanan tidak sehat, seperti makanan tinggi lemak, gula, dan garam. Sebagai gantinya, berikan anak makanan sehat yang mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuhnya. Misalnya, berikan anak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak.

4. Membiasakan pola makan sehat
Orang tua perlu membiasakan anak dengan pola makan sehat sejak dini. Ajarkan anak untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta menghindari makanan tidak sehat. Selain itu, ajarkan anak untuk makan dalam porsi yang cukup dan tidak berlebihan.

5. Meningkatkan kebersihan lingkungan
Orang tua perlu meningkatkan kebersihan lingkungan sekitar anak. Pastikan lingkungan tempat tinggal anak bersih dan terjaga kebersihannya. Selain itu, ajarkan anak untuk mencuci tangan sebelum dan setelah makan, serta menjaga kebersihan diri sendiri.

6. Rutin memeriksakan kesehatan anak
Orang tua perlu rutin memeriksakan kesehatan anak ke dokter atau tenaga medis yang kompeten. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, dokter dapat mendeteksi adanya masalah kesehatan pada anak, termasuk masalah gizi.

Dalam mengatasi masalah malnutrisi pada anak, penting bagi orang tua untuk bekerja sama dengan dokter atau tenaga medis yang kompeten. Dokter dapat memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi anak. Selain itu, orang tua juga perlu memberikan dukungan emosional kepada anak agar anak merasa didukung dalam mengatasi masalah gizi.

Baca Juga:  Manfaat dan Resep Olahan Kerang untuk Tumbuh Kembang Anak

Dalam kesimpulan, malnutrisi pada anak dapat disebabkan oleh kurangnya pemahaman orang tua tentang gizi, tingkat sosial ekonomi yang rendah, kebersihan lingkungan yang buruk, mengidap penyakit tertentu, dan konsumsi makanan tidak sehat. Untuk mencegah malnutrisi, orang tua perlu memberikan asupan nutrisi yang seimbang, memahami jenis dan jumlah nutrisi yang dibutuhkan anak, menghindari makanan tidak sehat, membiasakan pola makan sehat, meningkatkan kebersihan lingkungan, dan rutin memeriksakan kesehatan anak. Semoga informasi ini bermanfaat bagi orang tua dalam menjaga kesehatan dan nutrisi anak.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com