Perubahan Emosional dan Sosial pada Anak Usia 6-8 Tahun
Pada usia 6-8 tahun, anak mengalami banyak perubahan emosional dan sosial. Mereka mulai menunjukkan lebih banyak kemandirian dari orangtua dan keluarga. Anak-anak dalam usia ini sudah bisa berpakaian sendiri, makan sendiri, dan bahkan mengikat tali sepatu. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mulai belajar untuk menjadi lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada bantuan orang lain.
Selain itu, anak-anak dalam rentang usia ini juga mulai memikirkan masa depan. Mereka mulai memahami lebih banyak tentang tempatnya di dunia dan berpikir tentang apa yang ingin mereka capai di masa depan. Selain itu, anak-anak dalam usia 6-8 tahun juga mulai lebih memperhatikan persahabatan dan kerja tim. Mereka ingin disukai dan diterima oleh teman-teman mereka, dan mereka mulai belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain secara lebih baik.
Berpikir dan belajar juga menjadi fokus utama anak-anak dalam usia 6-8 tahun ini. Mereka menunjukkan perkembangan yang cepat dalam keterampilan mental mereka. Mereka belajar cara yang lebih baik dalam mendeskripsikan pengalaman dan berbicara mengenai pikiran dan perasaan mereka. Selain itu, anak-anak dalam usia ini juga mulai kurang fokus pada diri sendiri dan lebih fokus pada orang lain.
Tahapan ini sangat penting dalam tumbuh kembang anak-anak. Oleh karena itu, sebagai orangtua, kita perlu memberikan dukungan dan bimbingan yang positif untuk membantu anak-anak menghadapi perubahan ini dengan baik. Berikut ini adalah beberapa tips positif parenting yang bisa kita lakukan:
1. Tunjukkan kasih sayang untuk anak dan kenali prestasinya
Sebagai orangtua, kita perlu menunjukkan kasih sayang kita kepada anak dan mengakui prestasinya. Ketika anak berhasil melakukan sesuatu dengan baik, berikan pujian dan apresiasi yang layak. Hal ini akan membantu anak merasa dihargai dan meningkatkan kepercayaan dirinya.
2. Bantu anak mengembangkan rasa tanggung jawab
Kita dapat membantu anak mengembangkan rasa tanggung jawab dengan memberikan tugas-tugas ringan di rumah. Misalnya, meminta anak untuk mengatur meja makan atau membantu membersihkan rumah. Hal ini akan membantu anak belajar untuk bertanggung jawab dan merasa penting dalam keluarga.
3. Bicarakan dengan anak tentang sekolah dan teman-temannya
Sebagai orangtua, kita perlu terlibat dalam kehidupan anak di sekolah. Bicarakan dengan anak tentang apa yang dia pelajari di sekolah, teman-temannya, dan hal-hal yang dia nantikan di masa depan. Hal ini akan membantu anak merasa didengar dan dihargai.
4. Ajarkan anak untuk menghormati orang lain
Dorong anak untuk menghormati orang lain dan membantu mereka yang membutuhkan. Ajarkan anak tentang pentingnya sikap saling menghormati dan tolong-menolong. Hal ini akan membantu anak mengembangkan sikap empati dan menjadi pribadi yang baik.
5. Bantu anak menetapkan tujuan yang dapat dicapai sendiri
Ajarkan anak untuk menetapkan tujuan yang dapat mereka capai sendiri. Hal ini akan membantu anak belajar untuk mandiri dan tidak terlalu bergantung pada persetujuan atau penghargaan dari orang lain. Anak akan belajar untuk bangga pada diri sendiri dan merasa puas ketika mereka berhasil mencapai tujuan mereka.
6. Ajarkan anak tentang kesabaran
Bantu anak untuk belajar tentang kesabaran dengan memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ajarkan anak untuk menunggu giliran atau menyelesaikan tugas sebelum pergi bermain. Dorong anak untuk memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka sebelum bertindak. Hal ini akan membantu anak belajar untuk mengendalikan diri dan mengambil keputusan dengan bijak.
7. Buat aturan yang jelas dan patuhi
Sebagai orangtua, kita perlu membuat aturan yang jelas dan patuhi. Misalnya, tentukan berapa lama anak boleh menonton TV atau kapan mereka harus tidur. Perjelas juga tentang perilaku apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap tidak baik. Hal ini akan membantu anak belajar tentang batasan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
8. Lakukan kegiatan menyenangkan bersama sebagai keluarga
Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan menyenangkan bersama sebagai sebuah keluarga. Misalnya, bermain game, membaca buku, atau pergi ke acara di komunitas. Hal ini akan mempererat ikatan antara anggota keluarga dan menciptakan kenangan yang indah bersama.
9. Libatkan diri dengan sekolah anak
Temui guru anak dan pahami tujuan pembelajaran mereka. Berdiskusilah dengan guru tentang bagaimana Bunda sebagai orangtua dan sekolah dapat bekerja sama untuk membantu anak berprestasi. Libatkan diri dalam kegiatan sekolah anak, seperti menghadiri pertemuan orangtua guru atau menjadi sukarelawan di sekolah.
10. Lanjutkan membaca untuk anak
Membaca adalah kegiatan yang sangat penting dalam perkembangan anak. Lanjutkan membaca untuk anak walaupun mereka sudah bisa membaca sendiri. Ajak anak bergiliran membaca dengan kita dan dorong mereka untuk terus membaca buku. Membaca akan membantu anak mengembangkan keterampilan berbahasa dan membuka wawasan mereka tentang dunia.
11. Gunakan cara disiplin yang positif
Ketika anak melakukan kesalahan, gunakan cara disiplin yang positif untuk membimbing dan melindungi mereka. Hindari menggunakan hukuman yang membuat anak merasa buruk pada diri sendiri. Sebagai gantinya, berikan penjelasan mengapa perilaku tersebut tidak boleh dilakukan dan diskusikan bersama tentang apa yang seharusnya dilakukan.
12. Puji anak untuk perilaku yang baik
Ketika anak melakukan perilaku yang baik, berikan pujian yang layak. Fokuskan pujian pada apa yang dilakukan anak daripada sifat yang tidak dapat diubahnya. Misalnya, katakan “Kamu bekerja keras untuk memahaminya” daripada “Kamu pintar”. Hal ini akan membantu anak belajar untuk menghargai usaha dan kerja keras mereka sendiri.
13. Dukung anak dalam menghadapi tantangan baru
Dorong anak untuk menghadapi tantangan baru dan membantu mereka dalam memecahkan masalah. Misalnya, jika anak mengalami perselisihan dengan teman, ajak mereka untuk mencari solusi sendiri. Hal ini akan membantu anak mengembangkan keterampilan problem solving dan menghadapi masalah dengan lebih baik.
14. Dorong anak untuk bergabung dengan kelompok masyarakat
Ajak anak untuk bergabung dengan kelompok masyarakat, seperti olahraga tim atau kegiatan sukarela. Hal ini akan membantu anak mengembangkan keterampilan sosial, belajar bekerja dalam tim, dan mengenal lingkungan di sekitarnya. Selain itu, anak juga akan belajar tentang tanggung jawab dan rasa kebersamaan.
Dalam menghadapi perubahan tumbuh kembang anak dalam usia 6-8 tahun, penting bagi orangtua untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang positif. Dengan memberikan kasih sayang, mengajarkan tanggung jawab, berkomunikasi dengan anak, dan melibatkan diri dalam kehidupan anak, kita dapat membantu mereka menghadapi tantangan dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Selamat mendampingi tumbuh kembang anak-anak kita!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com