Siasat Jitu agar si Kecil Doyan Sayur
Anak yang susah makan sayur sering membuat Bunda khawatir karena dari sayur banyak nutrisi yang dibutuhkan si Kecil. Bagaimana sih mensiasati anak yang susah makan sayur tapi tidak dengan paksaan?
Penyebab Anak Susah Makan Sayur
Sebelum mencari solusi untuk mengatasi anak yang susah makan sayur, penting bagi Bunda untuk mengetahui penyebab dari masalah ini. Beberapa penyebab umum anak susah makan sayur antara lain:
1. Rasa yang tidak disukai
Anak-anak memiliki lidah yang sensitif terhadap rasa. Beberapa jenis sayur memiliki rasa yang pahit atau kuat, sehingga membuat anak enggan untuk memakannya.
2. Tekstur yang tidak disukai
Selain rasa, tekstur makanan juga dapat menjadi faktor anak susah makan sayur. Beberapa sayur memiliki tekstur yang renyah atau berair, yang mungkin tidak disukai oleh anak.
3. Pengaruh lingkungan
Lingkungan juga dapat mempengaruhi kebiasaan makan anak. Jika di sekitar anak jarang ada orang yang makan sayur, maka anak juga cenderung enggan untuk memakannya.
4. Pengalaman buruk
Jika anak pernah memiliki pengalaman buruk terkait dengan sayur, misalnya pernah muntah setelah memakannya, maka anak akan mengasosiasikan sayur dengan pengalaman negatif tersebut.
Mengenalkan Sayur sejak Dini
Salah satu cara agar anak tidak susah makan sayur adalah dengan mengenalkan sayur sejak dini. Sebaiknya, Bunda mulai memberikan makanan pendamping ASI yang mengandung sayur kepada si Kecil saat berusia enam bulan. Dalam hal ini, Bunda bisa mencoba memberikan MPASI (makanan pendamping ASI) yang mengandung sayur seperti puree bayam, puree wortel, atau puree labu.
Selain itu, Bunda juga bisa mengenalkan sayur dengan cara yang kreatif dan menarik. Misalnya, Bunda bisa membuat bentuk-bentuk lucu dari sayur atau menggabungkan sayur dengan makanan kesukaan anak, seperti membuat pizza dengan topping sayur atau memasukkan sayur dalam sandwich.
Mengajak Anak Memasak
Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi anak yang susah makan sayur adalah dengan mengajaknya untuk memasak. Anak akan lebih tertarik dan antusias untuk mencoba makanan yang telah ia buat sendiri. Bunda bisa melibatkan anak dalam proses memilih sayur di pasar, membersihkan sayur, dan mengolahnya menjadi hidangan yang lezat.
Dalam proses memasak, Bunda bisa mengajarkan anak mengenai manfaat dan nutrisi yang terkandung dalam sayur. Misalnya, Bunda bisa menjelaskan bahwa sayur mengandung serat yang baik untuk pencernaan, vitamin yang penting untuk pertumbuhan, dan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari penyakit.
Membuat Sayur Menjadi Menarik
Anak-anak cenderung lebih tertarik untuk makan makanan yang terlihat menarik. Oleh karena itu, Bunda bisa mencoba mengubah tampilan sayur menjadi lebih menarik dan menggugah selera anak. Misalnya, Bunda bisa membuat sajian sayur yang berwarna-warni, seperti tumis sayur dengan campuran berbagai jenis sayur yang berbeda warna.
Selain itu, Bunda juga bisa menggabungkan sayur dengan makanan lain yang disukai anak, misalnya membuat nugget sayur atau kue sayur. Dengan cara ini, anak akan lebih tertarik untuk mencoba sayur karena tampilannya yang menarik.
Memberikan Contoh yang Baik
Anak cenderung meniru apa yang dilihat dan dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, Bunda perlu memberikan contoh yang baik dengan rajin mengonsumsi sayur di depan anak. Jika anak melihat Bunda menikmati sayur dan menunjukkan bahwa sayur itu enak, maka anak juga akan tertarik untuk mencobanya.
Selain itu, Bunda juga bisa mengajak anak untuk makan bersama keluarga. Makan bersama keluarga dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan membuat anak lebih antusias untuk mencoba makanan yang ada di meja makan.
Memberikan Pilihan yang Sehat
Anak-anak biasanya suka memiliki pilihan dalam hal makanan. Oleh karena itu, Bunda bisa memberikan pilihan sayur yang sehat kepada anak, misalnya meminta anak memilih antara brokoli atau wortel sebagai menu sayur hari ini. Dengan memberikan pilihan, anak akan merasa memiliki kendali dan lebih antusias untuk mencoba sayur.
Selain itu, Bunda juga bisa mencoba berbagai jenis sayur dan mengolahnya dengan berbagai cara, sehingga anak memiliki banyak pilihan sayur yang bisa dicoba. Misalnya, Bunda bisa mencoba membuat sayur tumis, sayur sop, atau sayur lodeh yang berbeda-beda setiap harinya.
Memberikan Pujian dan Reward
Anak-anak senang mendapatkan pujian dan reward atas apa yang mereka lakukan. Oleh karena itu, Bunda bisa memberikan pujian dan reward kepada anak ketika ia mau mencoba atau memakan sayur. Misalnya, Bunda bisa memberikan pujian seperti “Bagus, kamu sudah mencoba sayur hari ini!” atau memberikan reward berupa hadiah kecil setelah anak selesai memakan sayur.
Reward tidak selalu harus berupa hadiah materi, Bunda juga bisa memberikan reward berupa kegiatan yang menyenangkan bersama anak, misalnya pergi ke taman bermain atau menonton film favorit.
Kesabaran dan Konsistensi
Mengatasi anak yang susah makan sayur membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Jangan menyerah jika anak tidak langsung mau memakan sayur. Teruslah mencoba dengan berbagai cara yang kreatif dan menarik. Jika anak menolak memakan sayur, jangan memaksanya atau marah-marah. Berikan pemahaman yang baik mengenai pentingnya makan sayur dan berikan waktu bagi anak untuk memilih dan mencoba sendiri.
Selain itu, Bunda juga perlu konsisten dalam memberikan pilihan sayur yang sehat dan memasukkan sayur dalam menu sehari-hari. Jangan hanya memberikan sayur saat anak susah makan, tetapi juga saat anak sedang nafsu makan baik.
Kesimpulan
Anak yang susah makan sayur bukanlah hal yang jarang terjadi. Namun, sebagai orang tua, Bunda perlu mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Mengenalkan sayur sejak dini, mengajak anak memasak, membuat sayur menarik, memberikan contoh yang baik, memberikan pilihan yang sehat, memberikan pujian dan reward, serta kesabaran dan konsistensi adalah beberapa siasat jitu agar si Kecil doyan sayur. Tetaplah kreatif dan sabar dalam menghadapi anak yang susah makan sayur. Semoga anak Bunda segera menyukai dan menikmati sayur yang sehat dan bergizi.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com