Menurut pakar, kakak dan adik yang berbeda jenis kelamin ternyata boleh tidur satu kamar tapi hanya sampai di usia ini! Intip selengkapnya di sini!
Kakak dan adik yang berbeda jenis kelamin tentu boleh tidur bersama dalam satu kamar, tetapi ternyata ada batasan usianya, lho. Ini dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk kepribadian yang berbeda, selera dan mungkin bertolak belakang, mulai memiliki privasi, hingga perubahan tubuh yang mulai terjadi sehingga mereka bisa merasa risih berada dalam satu kamar yang sama.
lembarkerjauntukanak.com pun bertanya pada Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, dari Klinik Psikologi Mentari Anakku, tentang kondisi ini dan bagaimana cara yang tepat bagi para orang tua untuk menyiasatinya.
Menurut Firesta, jika kakak dan adik punya hubungan yang baik maka tidur satu kamar sebenarnya bisa jadi hal yang seru bagi mereka. “Mereka bisa melakukan hal-hal yang seru di kamar, seperti memilih dekorasi kamar dan menentukan desain masing-masing area mereka,” jelasnya.
Walau pun tidur di kamar yang sama, setiap anak bisa menentukan area atau wilayahnya masing-masing. Kemudian mereka bisa mendekorasi sesuai keinginannya. “Misalnya pojok sebelah kanan untuk kakak warnanya apa, sepreinya apa, dan begitu juga sebaliknya,” tambah Firesta.
Jadi, meski tidur satu kamar tetap ada personalisasi dari setiap anak. Mereka tetap bisa mendapatkan keseruan meski berbagi kamar. Keseruan dan kedekatan antara kakak dan adik juga bisa dibangun.
Kelebihan dan Kekurangan Kakak Adik Tidur Satu Kamar
Kelebihan kakak dan adik tidur satu kamar adalah mereka punya banyak waktu untuk habiskan bersama, yang mungkin bisa membuat bondingnya jadi lebih kuat. Hubungan keduanya pun bisa lebih baik dan jadi lebih banyak interaksi-interaksi bermakna yang bisa mereka lakukan bersama-sama.
Namun menurut Firesta ada juga kekurangan yang dirasakan akibat hal ini. “Karena jadi sering bersama tentu kemungkinan terjadinya konflik juga jadi akan semakin besar. Namun ini kembali lagi bagaimana orang tua bisa mengatasi hal itu,” ujar Firesta.
Menurutnya konflik yang terjadi antara kakak dan adik yang tidur satu kamar bukan hal yang jelek juga. Karena ketika mereka bisa menyelesaikan konflik yang timbul artinya ada kemampuan-kemampuan yang berkembang dari situ. Mereka jadi memiliki kemampuan problem solving, inisiatif, empati.
Bolehkan Kakak dan Adik Berbeda Jenis Kelamin Satu Kamar?
Menurut Firesta, untuk kakak adik yang berbeda jenis kelamin memang sebaiknya tidak di satu kamar. “Terutama kalau sudah besar di atas 7 tahun,” saran Firesta. Di usia 9 tahun anak-anak sudah memasuki masa pra puber, dan kebanyakan di usia 8 tahun para anak perempuan sudah berubah bentuk tubuhnya.
Kalau misalnya kamar mereka dibedakan sejak awal maka lebih baik. “Karena anak harus punya privasi. Kita juga harus mengajarkan terkait seks edukasi ke anak bahwa ada bagian tubuh yang tidak boleh diliat oleh orang lain.” Jadi kakak adik beda jenis kelamin itu sebaiknya memang beda kamar.
Tips untuk Orang Tua Siasati Kakak Adik Tidur Satu Kamar!
Jika kondisi rumah membuat kakak dan adik yang berbeda jenis kelamin harus tinggal bersama dalam satu kamar, maka orang tua perlu menyiasati hal ini. Firesta pun memberikan beberapa tips yang bisa diterapkan oleh para orang tua.
1. Buat tempat tidur terpisah
2. Buat peraturan untuk tidak ganti baju di kamar, tetapi sekalian di kamar mandi usai mandi
3. Boleh ganti pakaian di kamar tapi dengan kondisi saudaranya tidak ada di kamar
4. Menciptakan area khusus untuk masing-masing anak
5. Kalau perlu pakai gorden untuk memisahkan area setiap anak
Kakak dan adik yang berbeda jenis kelamin tentu boleh tidur bersama dalam satu kamar, tetapi ternyata ada batasan usianya. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kepribadian yang berbeda, selera yang mungkin bertolak belakang, kebutuhan privasi, dan perubahan fisik yang terjadi pada anak-anak saat mereka tumbuh remaja.
lembarkerjauntukanak.com melakukan wawancara dengan Firesta Farizal, seorang Psikolog Klinis Anak dan Remaja, untuk mendapatkan pandangan lebih dalam mengenai masalah ini dan bagaimana para orang tua dapat menghadapinya.
Menurut Firesta, jika kakak dan adik memiliki hubungan yang baik, tidur bersama dalam satu kamar bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi mereka. “Mereka bisa melakukan berbagai kegiatan menarik di kamar, seperti memilih dekorasi kamar dan menentukan desain area mereka masing-masing,” jelasnya.
Meskipun tidur dalam satu kamar, setiap anak dapat menentukan area atau wilayah yang menjadi miliknya. Mereka juga bisa mendekorasi kamar sesuai dengan keinginan masing-masing. “Misalnya, kakak bisa memiliki pojok kanan dengan warna dan seprei yang ia sukai, begitu pula dengan adik,” tambah Firesta.
Dengan demikian, meskipun mereka berbagi kamar, setiap anak tetap dapat mengekspresikan kepribadiannya. Mereka tetap dapat merasakan kegembiraan meskipun berada dalam satu kamar. Selain itu, kebersamaan dan kedekatan antara kakak dan adik juga dapat terjalin dengan baik.
Tidak bisa dipungkiri bahwa tidur dalam satu kamar memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu kelebihannya adalah anak-anak memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama, yang dapat memperkuat hubungan mereka. Interaksi yang lebih banyak dapat dilakukan bersama-sama dan mempererat ikatan antara kakak dan adik.
Namun, menurut Firesta, ada juga beberapa kekurangan yang mungkin muncul akibat tidur dalam satu kamar. “Karena mereka sering bersama, kemungkinan terjadinya konflik juga menjadi lebih besar. Namun, hal ini bisa diatasi oleh orang tua dengan tepat,” ujar Firesta.
Firesta juga menekankan bahwa konflik yang terjadi antara kakak dan adik dalam satu kamar bukanlah hal yang buruk. Sebaliknya, ketika mereka berhasil menyelesaikan konflik tersebut, berarti mereka memiliki kemampuan problem solving, inisiatif, dan empati yang berkembang dengan baik.
Namun, Firesta menyarankan agar kakak dan adik yang berbeda jenis kelamin sebaiknya tidak tidur dalam satu kamar, terutama ketika mereka sudah melewati usia 7 tahun. Pada usia 9 tahun, anak-anak memasuki masa pra puber, dan pada usia 8 tahun, anak perempuan sudah mulai mengalami perubahan fisik.
Jika memungkinkan, sebaiknya kamar mereka dibedakan sejak awal. “Anak-anak perlu memiliki privasi. Orang tua juga perlu mengajarkan kepada anak tentang seks edukasi dan batasan-batasan mengenai bagian tubuh yang tidak boleh dilihat oleh orang lain,” jelas Firesta. Dengan demikian, lebih baik jika kakak dan adik yang berbeda jenis kelamin memiliki kamar yang terpisah.
Namun, jika kondisi rumah memaksa kakak dan adik untuk tidur dalam satu kamar, ada beberapa tips yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk menghadapinya. Pertama, buatlah tempat tidur yang terpisah untuk masing-masing anak. Hal ini akan memberikan mereka sedikit privasi. Kedua, buatlah peraturan untuk tidak mengganti pakaian di dalam kamar, tetapi di dalam kamar mandi setelah mandi. Ketiga, bila ingin mengganti pakaian di dalam kamar, pastikan bahwa saudara mereka tidak berada di dalam kamar. Keempat, ciptakan area khusus untuk masing-masing anak agar mereka dapat memiliki ruang pribadi mereka sendiri. Terakhir, jika perlu, gunakan gorden atau tirai untuk memisahkan area tidur setiap anak.
Dalam menghadapi situasi di mana kakak dan adik yang berbeda jenis kelamin harus tidur dalam satu kamar, orang tua haruslah bijaksana dalam mengatasi masalah ini. Dengan mengikuti tips yang diberikan oleh Firesta, diharapkan hubungan antara kakak dan adik dapat tetap harmonis meskipun berbagi kamar.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com