Di tengah pandemi yang sedang melanda dunia, banyak manusia yang jahat dan tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi ini untuk melakukan penipuan. Salah satu bentuk penipuan yang sering terjadi adalah melalui akun online shop. Mereka bersembunyi di balik akun tersebut dan dengan licik mencuri uang dari orang-orang yang membutuhkan barang-barang penting seperti masker, sarung tangan medis, desinfektan, dan suplemen kesehatan.
Saya merasa sangat kesal dan marah ketika mendengar cerita seorang teman yang menjadi korban penipuan akun online shop. Dia kehilangan sekitar satu juta rupiah hanya untuk membeli masker. Setelah ia melakukan transaksi dengan penjual tersebut, dia diminta untuk membayar biaya pengiriman sebesar 500.000 rupiah. Namun, keesokan harinya, penjual tersebut meminta tambahan biaya asuransi pengiriman sebesar 600.000 rupiah. Teman saya mulai merasa curiga dan memutuskan untuk tidak mentransfer uang tersebut. Namun, akibatnya barang yang ia beli tidak pernah sampai, nomor telepon penjual diblokir, dan akun Instagramnya dinonaktifkan untuk menghindari komentar dari korban lainnya.
Cerita lain yang saya baca di Instagram Story seorang teman juga sangat memprihatinkan. Ketika ia mencoba melakukan transaksi di sebuah platform marketplace terkemuka, ia diberikan link oleh penjual tersebut. Namun, setelah diklik, ternyata link tersebut adalah link phising yang membuatnya kehilangan uang sebesar 5-6 juta rupiah. Sang penipu benar-benar patut mendapat hukuman yang setimpal.
Melihat banyaknya kasus penipuan seperti ini, saya merasa perlu untuk merangkum dan mengklasifikasikan ciri-ciri sebuah akun online shop yang mencurigakan. Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut, kita semua dapat lebih waspada dan menghindari menjadi korban penipuan. Jika menemukan beberapa ciri yang akan saya sebutkan di bawah ini, sebaiknya batalkan transaksi tersebut.
Pertama, jika section komentar di akun online shop di Instagram diblokir atau dinonaktifkan, maka itu merupakan tanda yang mencurigakan. Biasanya, penipu tidak ingin ada komentar dari korban di bagian komentar karena hal itu bisa membuat orang lain membatalkan transaksinya.
Kedua, perhatikan nama akun yang mencurigakan. Akun penipu sering menggunakan nama merek produk ditambah dengan huruf-huruf kombinasi aneh dan kata ‘murah’. Misalnya, jika ada merek masker bernama Victoria, maka nama akun penipu tersebut mungkin akan menjadi @masker_victoriaaaaa_murah. Hal ini sering terjadi di Instagram, namun juga bisa terjadi di platform marketplace yang sering kita kunjungi.
Ketiga, perhatikan apakah akun tersebut sering memamerkan testimoni dan bukti transfer. Akun penipu sering memposting screenshot percakapan di WhatsApp sebagai testimoni di Instagram Story, bahkan ada yang menjadikannya sebagai highlight. Namun, perhatikan bahwa umumnya testimoni yang diunggah hanya sampai pada tahap kesepakatan antara penjual dan pembeli. Akun palsu tidak akan bisa mengunggah testimoni setelah barang diterima oleh pembeli. Jika ada testimoni setelah barang diterima, bisa jadi itu adalah settingan. Selain itu, akun penipu juga sering memamerkan bukti transfer, namun selalu mensensor nomor rekening penjual.
Keempat, perhatikan apakah penjual terlalu agresif dalam meminta pembayaran. Online shop yang jujur tidak akan pernah memaksa atau mengejar-ngejar pembeli untuk segera melakukan pembayaran. Jika ada penjual yang memaksa kita untuk segera membayar dengan mengancam akan membatalkan transaksi jika dalam 24 jam tidak ada pembayaran, maka itu merupakan tanda yang mencurigakan.
Kelima, perhatikan apakah akun tersebut merupakan akun baru dan tidak ada interaksi. Di tengah-tengah keadaan luar biasa seperti sekarang, akun online shop penipu sering kali merupakan akun baru yang belum memiliki reputasi di platform marketplace. Mereka biasanya tidak pernah menjual barang sebelumnya dan tidak pernah menjawab pertanyaan dari calon pembeli.
Terakhir, perhatikan apakah penjual mencantumkan nomor WhatsApp secara terang-terangan di akun marketplace. Sebenarnya, dalam bertransaksi di marketplace, baik penjual maupun pembeli tidak diperbolehkan untuk bertransaksi di luar platform tersebut. Hal ini dilakukan untuk melindungi kedua belah pihak agar tidak menjadi korban penipuan. Namun, belakangan ini banyak penjual di marketplace yang mencantumkan nomor telepon dan menyertakan catatan kecil yang berbunyi, “Untuk pembelian hubungi nomor 08 sekian sekian.” Jika menemukan penjual seperti ini, sebaiknya segera batalkan transaksi tersebut agar terhindar dari penipuan.
Namun, bagaimana jika kita sudah terlanjur mentransfer uang kepada penipu? Jangan khawatir, kita masih bisa melaporkan rekening penjual tersebut ke cekrekening.id. Situs ini merupakan layanan resmi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang dibuat khusus untuk mengumpulkan database rekening bank yang terindikasi melakukan tindak pidana, seperti penipuan online shop. Selain itu, sebelum melakukan transaksi, kita juga bisa melakukan pengecekan di akun Instagram @blacklist_akunpenipu untuk mencari tahu apakah online shop tersebut sudah pernah melakukan penipuan kepada orang lain.
Dengan mengetahui ciri-ciri akun online shop yang mencurigakan dan mengambil langkah-langkah yang tepat, kita bisa melindungi diri kita sendiri dari penipuan. Di saat seperti ini, ketika banyak orang kehilangan pekerjaan dan kehidupan menjadi sulit akibat pandemi, kita perlu berhati-hati dan tidak mudah percaya pada akun online shop yang mencurigakan. Jaga kesehatan dan keuangan kita dengan baik, dan jangan sampai menjadi korban penipuan.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com