Bu, Ini 7 Jenis Ruam Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Bu, Ini 7 Jenis Ruam Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai ruam pada bayi. Ruam merupakan kondisi yang umum terjadi pada bayi dan bisa membuat si Kecil tidak nyaman serta membuat orang tua khawatir. Meskipun bukan kondisi kesehatan yang serius, ruam pada bayi juga bisa mengindikasikan penyakit yang lebih serius. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk mengetahui jenis ruam pada bayi beserta penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.

Ada banyak faktor yang menyebabkan ruam pada bayi. Beberapa faktor tersebut antara lain:

1. Kontak terlalu lama dengan urine dan feses di popok, sehingga memicu iritasi pada kulit bayi.
2. Terlalu sering mengalami gesekan, misalnya karena ukuran popok yang tidak sesuai.
3. Iritasi terhadap produk yang baru digunakan, seperti popok, sabun, bedak, detergen, atau bahan pelembut pakaian.
4. Perubahan komposisi feses dan frekuensi buang air besar akibat pemberian makanan baru.
5. Tipe kulit bayi yang sensitif.
6. Infeksi bakteri atau jamur yang terjadi karena kulit bayi tertutup popok terlalu lama.
7. Biang keringat di lipatan kulit, seperti leher, ketiak, dan paha.

Dari faktor-faktor tersebut, dapat terjadi berbagai jenis ruam pada bayi. Berikut ini adalah 7 jenis ruam pada bayi yang sering dialami:

1. Ruam Popok
Ruam popok adalah jenis ruam yang terjadi akibat adanya gesekan antara popok dengan kulit bayi. Ruam popok juga dapat terjadi akibat penggunaan popok yang terlalu ketat, infeksi bakteri, atau adanya penyakit kulit yang dialami bayi. Gejala ruam popok dapat berupa kulit kemerahan, gatal, dan terasa perih. Untuk mengatasinya, Bunda bisa memberikan obat salep yang sesuai setelah berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga:  Ini Dia Tips Memilih Susu untuk Ibu Hamil

2. Eksim (dermatitis atopik)
Eksim adalah kondisi kulit yang sensitif dan rentan terhadap ruam. Pemicu eksim pada bayi bervariasi tergantung seberapa sensitif kulit bayi tersebut. Ruam eksim ditandai dengan kulit yang merah dan terasa gatal, terutama di sekitar dada, lipatan kulit, dan wajah. Jika ruam ini terjadi pada bayi, sebaiknya Bunda membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

3. Hives
Ruam hives ditandai dengan munculnya tonjolan pada permukaan tubuh bayi yang terasa gatal. Ruam ini memiliki tonjolan berbentuk lingkaran dengan bagian tengah berwarna pucat dan bagian luarnya kemerahan. Hives dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, benda-benda, tanaman, infeksi virus, atau gigitan serangga. Jika ruam hives tidak hilang dalam waktu 3 hari atau disertai pembengkakan, segera bawa bayi ke dokter.

4. Ruam Susu
Ruam susu pada bayi sering kali muncul di bagian pipi yang terkena ASI. Ruam susu dapat menyebar ke bagian lain tubuh jika tidak segera ditangani. Ruam ini tidak ada kaitannya dengan kandungan ASI, melainkan disebabkan oleh iritasi kulit. Untuk mengatasi ruam susu, Bunda perlu menjaga kebersihan kulit bayi dan menghindari penggunaan produk yang dapat mengiritasi kulit.

5. Impetigo
Impetigo adalah jenis ruam pada bayi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Ruam ini ditandai dengan lepuhan kecil yang berisi nanah, terutama di area wajah, tangan, dan kaki. Impetigo merupakan jenis ruam yang mudah menular, sehingga perlu menjaga kebersihan bayi dan menghindari kontak dengan bayi lain yang sedang mengalami impetigo.

6. Miliaria
Miliaria adalah jenis ruam pada bayi yang disebabkan oleh penyumbatan kelenjar keringat. Ruam ini biasanya muncul di area kulit yang berkeringat, seperti leher, dada, dan ketiak. Miliaria dapat menyebabkan kulit bayi terasa gatal dan perih. Ruam ini umumnya hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, namun Bunda dapat mengoleskan krim hidrokortison untuk meredakan rasa gatal.

Baca Juga:  9 Coworking Space di Jabodetabek yang Bikin Kerja Semakin Nyaman

7. Jerawat Bayi
Beberapa bayi mengalami jerawat di pipi dan hidungnya dalam tiga bulan pertama kehidupannya. Jerawat ini bisa memicu munculnya ruam pada bayi. Jerawat bayi biasanya hilang tanpa pengobatan dalam beberapa bulan. Namun, jika Bunda ingin lebih cepat menghilangkan jerawat dan ruam pada bayi, Bunda dapat mencoba menggunakan krim yang direkomendasikan oleh dokter.

Itulah 7 jenis ruam yang sering dialami oleh bayi beserta penyebabnya. Setelah mengetahui jenis ruam pada bayi, Bunda juga perlu mengetahui gejala yang muncul agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat. Gejala umum ruam pada bayi meliputi kulit kemerahan atau bengkak, gatal atau nyeri, ruam berbentuk bintik-bintik atau lepuhan, dan ruam yang melebar ke bagian lain tubuh. Jika si Kecil mengalami ruam yang bertambah parah setelah beberapa hari atau disertai gejala lain seperti demam, ruam berdarah, atau keluar cairan dari ruam, segera periksakan bayi ke dokter.

Setelah mengetahui jenis ruam dan gejalanya, Bunda juga perlu tahu cara mengatasi ruam pada bayi. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan:

1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah mengganti popok bayi.
2. Ganti popok sesering mungkin setelah bayi buang air kecil atau besar.
3. Pastikan popok tidak terlalu ketat agar tidak memperparah ruam pada dubur bayi.
4. Bersihkan area yang terkena ruam dengan air hangat dan sabun lembut.
5. Hindari penggunaan sabun yang mengandung bahan kimia keras yang dapat mengiritasi kulit bayi.
6. Keringkan bagian tubuh yang mengalami ruam dengan lembut dan hindari menggosoknya.
7. Oleskan krim atau salep yang direkomendasikan oleh dokter untuk melindungi kulit bayi.
8. Biarkan area yang terkena ruam terkena udara segar.
9. Berikan bayi baju yang tidak terlalu tebal untuk menghindari keringat yang bisa memperparah gejala ruam pada kulitnya.
10. Pastikan ruangan di mana bayi berada memiliki suhu yang nyaman.

Baca Juga:  Manfaat Bawang Merah Mentah untuk Demam Anak, Mitoskah?

Jika Bunda sudah melakukan perawatan dengan benar tetapi ruam pada bayi tetap tidak kunjung sembuh, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan penanganan yang lebih tepat sesuai dengan kondisi bayi. Selain itu, pastikan juga asupan nutrisi Bunda selalu terpenuhi untuk menjaga produksi dan kualitas ASI. Bunda perlu mengonsumsi makanan bergizi dan susu ibu menyusui yang mengandung DHA, protein, dan nutrisi penting lainnya.

Demikianlah penjelasan mengenai 7 jenis ruam pada bayi beserta cara mengatasinya. Semoga informasi ini dapat membantu Bunda dalam merawat bayi dan mengatasi masalah ruam. Jaga kesehatan bayi dengan baik dan selalu konsultasikan kondisi bayi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com