Bu, Kenali 5 Penyebab Bayi Menangis Terus

Bu, tahukah Bunda bahwa tangisan bayi bisa diartikan sesuatu, seperti lapar? Memahami penyebab bayi menangis terus bisa membantu Bunda dalam merawat dan menenangkan si Kecil. Namun, mengartikan tangisan bayi tidaklah mudah, terutama bagi orang tua yang baru pertama kali memiliki anak. Oleh karena itu, dalam tulisan ini, kita akan membahas secara detail beberapa penyebab bayi menangis terus dan bagaimana cara mengatasinya.

Sakit

Bayi yang sedang sakit akan menangis dengan cara yang berbeda dibandingkan ketika ia lapar atau merasa frustasi. Jika Bunda mendengar tangisan yang berbeda dari biasanya, sebaiknya segera periksakan si Kecil ke dokter. Sakit merupakan penyebab utama bayi menangis terus, karena bayi belum dapat mengungkapkan bahwa dirinya sedang tidak sehat. Jika suhu tubuhnya mencapai 38 °C atau lebih, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Terganggu dengan lingkungan sekitar

Tangisan bayi juga bisa menjadi tanda bahwa ia merasa terganggu dengan lingkungan sekitarnya. Bunda tidak perlu merasa bersalah jika si Kecil menangis dan Bunda tidak dapat segera menenangkannya. Menangis adalah cara bayi untuk menyampaikan bahwa ia tidak bisa menerima rangsangan yang berlebihan pada saat bersamaan. Bayi baru lahir sudah dapat membedakan suara manusia dengan suara-suara lain. Jika si Kecil menangis dalam boks bayinya, Bunda dapat mencoba menenangkannya dengan suara Bunda sendiri. Perhatikan ekspresi wajahnya saat Bunda berbicara dengan nada lembut, meskipun dalam jarak yang cukup jauh. Mungkin saja ia akan mengubah posisi tubuh atau wajahnya saat mendengarkan suara Bunda.

Lapar

Jika si Kecil terbangun dan mulai menangis, itu bisa menjadi tanda bahwa ia merasa lapar. Pada saat lapar, si Kecil biasanya merasa tidak enak di bagian perutnya. Hal ini menjadi salah satu penyebab bayi menangis. Sebagai cara menenangkan bayi yang lapar, Bunda dapat segera memberikan ASI. Ikatan Dokter Anak Indonesia mengungkapkan bahwa pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, tangisan sering dihubungkan dengan asupan ASI yang kurang. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk menjaga pola makan dan memberikan ASI secara teratur kepada si Kecil.

Baca Juga:  Jenis dan Tips Memilih Pelampung Bayi yang Aman, Catat Bu!

Nyeri perut

Bayi menangis mungkin disebabkan oleh kolik infantil, yang merupakan masalah pada sistem pencernaan si Kecil. Biasanya, pada usia 2 minggu, bayi akan menangis kencang di sore hari atau menjelang malam hari, dan hal ini berlangsung setiap hari. Keluhan ini umumnya akan hilang dengan sendirinya pada usia 3-4 bulan. Untuk menenangkan bayi yang menangis karena nyeri perut akibat kolik, Bunda dapat mendekap si Kecil dan memijat perutnya dengan lembut. Jika si Kecil tetap menangis dan tidak ingin berhenti, Bunda bisa meletakkannya dengan nyaman di tempat tidurnya dan mencoba menghiburnya kembali.

Bosan

Rasa bosan juga bisa menjadi penyebab bayi menangis. Bayi menangis untuk mengungkapkan kebosanannya. Untuk menenangkan bayi yang tidak mau berhenti menangis karena bosan, Bunda dapat memberikan mainan yang mengeluarkan suara musik untuk mengalihkan perhatiannya. Selain itu, membawa bayi berkeliling di sekitar rumah juga bisa membantu mengurangi rasa bosan bayi.

Kelelahan

Bayi yang terlihat malas beraktivitas, tidak mau diajak bermain, dan sering menguap adalah tanda bahwa ia merasa lelah dan ingin tidur. Oleh karena itu, bayi sering menangis dan menjadi rewel ketika diajak beraktivitas selama beberapa jam. Sebelum tidur, pastikan untuk membersihkan badan si Kecil agar ia bisa tidur dengan nyaman.

Itulah beberapa penyebab bayi menangis terus dan cara mengatasinya. Namun, tidak semua bayi menangis dengan alasan yang sama. Setiap bayi memiliki keunikannya masing-masing, dan Bunda perlu membiasakan diri untuk memahami tangisan si Kecil. Dengan waktu dan pengalaman, Bunda akan semakin terbiasa dan dapat dengan mudah mengartikan tangisan bayi.

Selain itu, sebagai seorang ibu, Bunda juga perlu menjaga kesehatan dan nutrisi Bunda sendiri agar dapat memberikan ASI yang baik dan cukup untuk si Kecil. Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Bunda harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya. Selain itu, protein dan nutrisi penting lainnya juga diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang bayi. Guna menjaga kesehatan dan mendukung tumbuh kembang bayi, selama masa menyusui, Bunda perlu tambahan nutrisi dan kalori untuk membantu meningkatkan produksi ASI sebagai nutrisi utama si Kecil. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Bunda juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh, dan 9 nutrisi penting lainnya seperti asam folat, omega 3, omega 6, zat besi, serat pangan inulin, vitamin C, protein, kalsium, dan seng.

Baca Juga:  Bu, Inilah 5 Ciri-ciri Ibu Hamil Tidak Boleh Puasa

Namun, jika Bunda atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Bunda bisa memberikan susu formula sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan. Pastikan susu formula yang diberikan mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi.

Dengan memahami penyebab bayi menangis terus dan melakukan langkah-langkah yang tepat, Bunda dapat merawat si Kecil dengan lebih baik dan menjalin ikatan yang kuat antara Bunda dan si Kecil. Tetap sabar dan berikan cinta serta perhatian yang besar kepada si Kecil, karena tangisan adalah cara mereka untuk berkomunikasi dengan Bunda.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com