Memerah dan Menyimpan ASI: Pentingnya Memberikan ASI Eksklusif untuk Si Kecil
I. Pendahuluan
ASI (Air Susu Bunda) adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Selain itu, ASI juga memiliki banyak manfaat untuk perkembangan fisik dan kognitif bayi. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya setidaknya selama enam bulan pertama. Namun, tidak semua ibu bisa memberikan ASI secara langsung kepada bayinya. Ada beberapa ibu yang mengalami kesulitan dalam memerah dan menyimpan ASI, terutama bagi ibu yang memiliki pekerjaan di luar rumah. Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara detail tentang proses memerah dan menyimpan ASI yang benar.
II. Memerah ASI
Memerah ASI sebenarnya tidaklah rumit. Bunda tidak selalu membutuhkan alat khusus untuk memerah ASI. Dalam kondisi tertentu, cukup dengan menggunakan pijatan dua jari, ASI akan mengalir dengan lancar. Namun, tidak sedikit ibu yang mengalami kesulitan dalam memerah ASI. Untuk ibu yang mengalami kesulitan, bisa menggunakan alat bantu seperti pompa ASI. Hal yang penting dalam memerah ASI adalah menjaga kebersihan alat pompa. Setelah digunakan, segera cuci alat pompa agar tidak terjadi penumpukan susu yang sulit dibersihkan.
Agar kuantitas ASI yang diperah bisa lebih banyak, ibu sebaiknya memerah ASI saat payudara dalam keadaan penuh, biasanya di pagi hari. Selain itu, pilihlah tempat yang tenang dan bebas gangguan agar ibu bisa lebih rileks saat memerah ASI. Mandi air hangat sambil memijat-mijat payudara juga dapat membantu memperlancar produksi ASI. Jika ibu masih kesulitan dalam memerah ASI, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli laktasi.
III. Menyimpan ASI
Menyimpan ASI dengan benar juga sangat penting agar kualitas ASI tetap terjaga. ASI bisa disimpan dalam suhu yang berbeda dengan waktu penyimpanan yang berbeda pula. Jika ASI akan diberikan dalam waktu 2 jam setelah diperah, cukup simpan dalam suhu ruangan. Jika akan diberikan dalam waktu 24 jam, simpan dalam termos dengan es batu. Jika akan diberikan dalam waktu 72 jam, simpan di kulkas dengan suhu di bawah 5 derajat Celcius. Jika akan diberikan dalam waktu 3 bulan, simpan di freezer dengan suhu di bawah -18 derajat Celcius. Dengan cara terakhir ini, ASI yang dibekukan juga bisa tahan hingga 6 bulan.
Dalam menyimpan ASI, ibu dapat menggunakan plastik polietilen atau wadah makanan yang aman. Hindari penggunaan gelas plastik bekas minuman kemasan atau wadah berbahan styrofoam. Selain itu, jangan lupa mencantumkan tanggal dan jam pada setiap wadah ASI agar dapat diketahui ASI yang pertama kali diperah dan harus diberikan terlebih dahulu. Ketika ingin mencairkan ASI yang sudah beku, pindahkan ke dalam kulkas semalam sebelumnya. Barulah keesokan harinya, ASI bisa dicairkan dan dihangatkan. Namun, ingatlah untuk tidak membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan.
IV. Kesimpulan
Memerah dan menyimpan ASI sebenarnya bukanlah proses yang rumit. Dengan teknik yang benar, ibu tetap bisa memberikan ASI berkualitas bagi bayi tercinta. Penting bagi ibu untuk menjaga kebersihan alat pompa ASI dan memilih waktu dan tempat yang tepat untuk memerah ASI. Selain itu, penyimpanan ASI juga harus dilakukan dengan benar agar kualitas ASI tetap terjaga. Dengan memahami dan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, ibu dapat memberikan ASI eksklusif bagi bayinya dengan lebih mudah dan nyaman.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com