Mengingat jadwal kegiatan Mas Marcelino terbilang padat, bagaimana sih menyiasati bonding bersama anak-anak? Ada ‘ritual’ khusus nggak dengan anak-anak…
Marcelino Lefrandt, seorang ayah tunggal yang juga seorang aktor dan penulis, memang memiliki jadwal kegiatan yang sangat padat. Namun, hal ini tidak menghalangi dirinya untuk menjaga bonding dengan kedua anaknya, Marcell Brineth Reyney Lefrandt dan Jarvis Leopold Rezer Lefrandt. Menurut Marcelino, salah satu cara yang sering dilakukannya adalah dengan mengucapkan “I love you” kepada anak-anak sesering mungkin. Kata-kata sederhana tersebut memiliki kekuatan magis yang mampu mempererat hubungan emosional antara seorang ayah dan anak-anaknya.
Selain itu, Marcelino juga sering melakukan aktivitas fisik bersama dengan anak-anaknya. Misalnya, mereka sering bermain gulat bersama di tempat tidur. Aktivitas ini tidak hanya membuat mereka terhibur, tetapi juga memperkuat ikatan antara ayah dan anak-anak. Selain itu, Marcelino juga mengajak anak-anaknya untuk melakukan aktivitas religi bersama-sama. Mereka sering beribadah bersama di rumah atau pergi ke gereja bersama. Aktivitas ini tidak hanya memperkuat ikatan keluarga, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak.
Oh, ya, saat ini Mas Marcel kan sudah jadi single parent, apa yang dirasakannya paling berubah dalam keseharian khususnya bersama anak-anak?
Setelah resmi menjadi single parent, Marcelino mengaku bahwa kebiasaannya bersama anak-anak tidak banyak berubah. Sebelumnya, ia sudah terbiasa mengantar anak-anak sekolah, menemani mereka belajar, dan menemani mereka tidur malam. Namun, yang berubah sekarang adalah fokusnya pada hubungan dengan anak-anak yang semakin intim dan emosional. Marcelino sadar bahwa sebagai seorang ayah tunggal, ia harus berperan ganda sebagai orangtua dan teman bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, ia berusaha untuk selalu ada untuk mereka dan mendengarkan segala keluh kesah dan cerita mereka.
Menurut Mas Marcel apa saja saja tantangan terbesar menjadi orangtua di zaman sekarang ini?
Marcelino menganggap bahwa tantangan terbesar menjadi orangtua di zaman sekarang ini adalah teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan mudah diakses oleh semua orang, termasuk anak-anak, dapat mengalihkan perhatian mereka dari hubungan emosional antara orangtua dan anak. Marcelino menyadari bahwa banyak anak yang lebih suka bermain dengan gadget daripada berinteraksi dengan orangtua atau saudara-saudaranya. Oleh karena itu, ia selalu berusaha untuk membatasi penggunaan gadget oleh anak-anaknya dan mengajak mereka untuk lebih banyak berinteraksi secara langsung.
Sebagai ayah dari dua orang anak, apa yang paling Mas Marcelino khawatirkan dari mereka? Khususnya pada sang Kakak, yang kini sudah beranjak pra remaja?
Sebagai seorang ayah, Marcelino tentu memiliki kekhawatiran terhadap masa depan kedua anaknya. Namun, ia tidak terlalu khawatir dengan sang Kakak, Marcell Brineth Reyney Lefrandt, yang kini sudah beranjak pra remaja. Hal ini karena Marcelino merasa bersyukur bahwa Brineth memiliki hubungan yang sangat baik dengan kakak-kakak perempuannya dan juga ibunya. Mereka menjalin hubungan yang saling mendukung dan penuh kasih sayang. Bahkan, kakak-kakak perempuan Brineth sudah dipanggil “mami” olehnya, menunjukkan kedekatan emosional yang sangat kuat.
Selain itu, Marcelino juga memberikan keleluasaan kepada Brineth untuk menjalin hubungan dengan ibunya. Ia sadar bahwa seorang ibu memiliki peran penting dalam kehidupan seorang anak, terlepas dari status orangtuanya. Oleh karena itu, Marcelino selalu membuka komunikasi dan memberikan kesempatan kepada Brineth untuk berbicara dan berbagi cerita dengan ibunya. Ia ingin menjadi sahabat baik bagi Brineth, sehingga ia dapat terhindar dari kebiasaan anak yang suka tertutup dan sulit berkomunikasi.
Dalam mendidik kedua anak Anda, keterampilan hidup apa saja yang sudah Mas Marcelino tanamkan pada mereka?
Sebagai seorang ayah, Marcelino berusaha untuk memberikan keterampilan hidup yang berguna bagi kedua anaknya. Salah satu keterampilan yang sudah ia tanamkan pada mereka adalah disiplin. Marcelino mengajarkan kepada anak-anaknya tentang pentingnya memiliki disiplin dalam segala hal yang mereka lakukan. Ia mengajak mereka untuk selalu berkomitmen pada apa yang mereka mulai dan menyelesaikannya dengan baik.
Selain itu, Marcelino juga mengajarkan kepada anak-anaknya tentang ilmu bela diri. Ia yakin bahwa ilmu bela diri tidak hanya bermanfaat untuk melatih fisik dan menjaga kesehatan, tetapi juga melatih mental dan memberikan bekal pertahanan diri jika mereka berhadapan dengan situasi yang mengancam jiwa. Marcelino menganggap bahwa bela diri adalah salah satu keterampilan hidup yang penting untuk dimiliki oleh anak-anak.
Namun, yang paling utama yang telah Marcelino tanamkan pada anak-anaknya adalah nilai-nilai agama atau rohani. Ia mengajarkan kepada mereka tentang pentingnya memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan dan menjalankan ajaran agama secara konsisten. Marcelino berharap bahwa nilai-nilai agama ini akan membimbing anak-anaknya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup dan menjadi pribadi yang baik.
Buat Mas Marcelino, ada nggak, sih, barometer orangtua sukses? Maksudnya, orangtua sukses di mata Mas Marcelino, seperti apa?
Menurut Marcelino, menjadi orangtua sukses adalah pengabdian seumur hidup. Seorang orangtua harus selalu berada di samping anak-anaknya, memberikan kasih sayang dan dukungan, serta mengajarkan nilai-nilai yang baik. Seorang orangtua sukses adalah mereka yang mampu menciptakan ikatan yang kuat dengan anak-anaknya, sehingga anak-anak tersebut bisa diterima di dalam masyarakat dan tetap mencintai dan menyayangi orangtua mereka. Marcelino menganggap bahwa itulah ukuran kesuksesan seorang orangtua.
Kalau diminta untuk menilai diri sendiri, Mas Marcelino itu orangtua seperti apa, sih?
Marcelino menganggap dirinya sebagai seorang orangtua yang disiplin dan penyayang. Ia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi kedua anaknya. Ia berkomitmen untuk selalu ada di samping mereka, mendengarkan cerita dan keluh kesah mereka, serta memberikan dukungan dalam segala hal yang mereka lakukan. Marcelino juga tidak segan-segan untuk mengajarkan nilai-nilai yang baik kepada anak-anaknya dan memberikan keterampilan hidup yang berguna bagi mereka.
Inginnya, Mas Marcelino bisa dinilai sebagai sosok ayah seperti apa? Dan bagaimana cara untuk mewujudkannya?
Marcelino tidak terlalu memikirkan bagaimana orang lain menilainya sebagai seorang ayah. Bagi Marcelino, yang terpenting adalah melakukan yang terbaik untuk kedua anaknya. Ia ingin menjadi sosok ayah yang selalu ada di samping mereka, mendukung dan mencintai mereka sepenuh hati. Bagi Marcelino, menjadi ayah adalah sebuah pengabdian seumur hidup, dan ia berusaha untuk mewujudkannya dengan memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya setiap harinya.
Mas Marcelino, boleh dong minta beberapa kiat membesarkan anak dari Anda?
Marcelino memberikan beberapa kiat sederhana dalam membesarkan anak-anak. Pertama, ia menyarankan untuk selalu ada di setiap momen penting anak. Dalam momen-momen tersebut, anak-anak akan menciptakan memori indah yang akan mereka ingat hingga dewasa. Kedua, Marcelino menekankan pentingnya mengajarkan nilai-nilai positif kepada anak-anak, tanpa terkecuali. Hal ini akan membentuk karakter mereka dan membimbing mereka dalam menghadapi berbagai situasi dalam hidup.
Kiat ketiga yang diberikan oleh Marcelino adalah untuk menjadi seperti anak kecil bersama anak-anak saat mereka kecil, menjadi anak remaja saat mereka remaja, dan menjadi teman baik saat mereka dewasa. Ia menyadari bahwa anak-anak memiliki tahapan perkembangan yang berbeda, dan sebagai orangtua, kita harus bisa menyesuaikan diri dengan tahapan tersebut. Dengan menjadi seperti mereka, kita dapat memahami mereka dengan lebih baik dan menjalin hubungan yang lebih dekat.
Marcelino juga mengingatkan bahwa sebagai orangtua, kita harus selalu belajar dan terbuka untuk menerima saran dan masukan dari anak-anak. Kita tidak bisa menganggap diri kita sebagai orangtua yang sempurna, tetapi kita harus selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik bagi anak-anak kita. Dengan begitu, kita dapat membimbing mereka dengan bijaksana dan menghadapi segala tantangan dalam membesarkan anak dengan lebih percaya diri.
Dalam kesimpulan, Marcelino Lefrandt adalah seorang ayah tunggal yang sangat peduli dan mencintai kedua anaknya. Meskipun memiliki jadwal kegiatan yang padat, ia selalu berusaha untuk menjaga bonding dengan anak-anaknya melalui berbagai cara, seperti mengucapkan “I love you” secara rutin, melakukan aktivitas fisik bersama, dan beribadah bersama. Marcelino juga menghadapi berbagai tantangan dalam menjadi orangtua di zaman sekarang, terutama terkait penggunaan teknologi oleh anak-anak. Namun, ia selalu berusaha untuk menghadapinya dengan bijaksana dan memberikan nilai-nilai yang baik kepada anak-anaknya. Marcelino menganggap bahwa menjadi orangtua sukses adalah pengabdian seumur hidup, dan ia berusaha untuk menjadi sosok ayah yang selalu ada di samping anak-anaknya, mendukung dan mencintai mereka sepenuh hati.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com