Ketika Pasangan Mengajak Threesome

Apakah threesome dikategorikan sebagai kelainan jiwa?

Threesome, atau beraktivitas seks yang melibatkan 3 orang, sering kali dianggap sebagai sesuatu yang melanggar norma dan dianggap tabu bagi sebagian masyarakat. Namun, apakah sebenarnya threesome dikategorikan sebagai kelainan jiwa?

Untuk dapat dikategorikan sebagai kelainan jiwa, sebetulnya ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi. Salah satu syaratnya adalah apakah seseorang sulit atau tidak berfungsi secara sosial. Dalam hal ini, berarti sulit untuk bergaul dengan orang lain dan sulit untuk menjalin relasi antar pribadi yang hangat. Jika seseorang mengalami kesulitan ini, maka bisa jadi ini merupakan salah satu ciri dari kelainan jiwa.

Namun, jika seseorang yang melakukan threesome masih dapat berfungsi dengan baik di area kehidupan yang lain, seperti dalam pekerjaan atau hubungan sosial, maka sebenarnya tidak bisa dikategorikan sebagai kelainan jiwa. Threesome bisa saja dianggap sebagai variasi dari aktivitas seksual, yang tidak mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.

Sebuah riset di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ternyata banyak orang memiliki fantasi tentang threesome. Fantasi ini mungkin muncul karena adanya kebutuhan untuk diterima dan divalidasi. Saat seseorang menjadi pusat perhatian dari dua orang sekaligus, baik secara emosional maupun secara seksual, maka hal ini dapat membuat seseorang merasa senang dan diinginkan.

Jika dalam konteks relasi seksual monogami, seperti dalam perkawinan, maka kemungkinan timbulnya kebosanan dalam aktivitas seksual menjadi lebih tinggi. Aktivitas seksual yang itu-itu saja atau gaya yang itu-itu lagi bisa membuat seseorang merasa bosan dan ingin mencari variasi untuk menghidupkan kembali gairah seksual. Inilah salah satu faktor yang bisa memicu munculnya fantasi tentang threesome.

Apa pemicu yang membuat orang ingin melakukan threesome?

Pemicu munculnya keinginan untuk melakukan threesome bisa bervariasi bagi setiap individu. Namun, ada beberapa faktor umum yang dapat menjadi pemicu munculnya fantasi tersebut.

Baca Juga:  Kenali Gejala Kista Ovarium

Pertama, keinginan untuk variasi dan kebaruan dalam aktivitas seksual. Setelah menjalin hubungan dalam waktu yang lama, aktivitas seksual yang monoton bisa membuat seseorang merasa bosan. Kehidupan seksual yang itu-itu saja bisa membuat gairah seksual menurun dan mengakibatkan keinginan untuk mencari variasi. Dalam hal ini, threesome dapat menjadi pilihan untuk menghidupkan kembali gairah seksual yang mulai pudar.

Kedua, keinginan untuk memenuhi fantasi seksual. Fantasi seksual adalah hal yang normal dan umum dimiliki oleh setiap individu. Beberapa orang memiliki fantasi tentang berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan dalam satu waktu. Fantasi ini bisa menjadi pemicu munculnya keinginan untuk melakukan threesome.

Ketiga, keinginan untuk memperkuat ikatan dalam hubungan. Bagi beberapa pasangan, melakukan threesome bisa menjadi cara untuk memperkuat ikatan dalam hubungan mereka. Dengan melibatkan orang ketiga, pasangan bisa merasakan keintiman yang lebih dalam dan meningkatkan kepercayaan satu sama lain. Namun, perlu diingat bahwa melakukan threesome haruslah dilakukan atas dasar kesepakatan dan komunikasi yang baik antara semua pihak yang terlibat.

Jika pasangan memiliki keinginan itu, apa yang harus dilakukan?

Jika pasangan mengungkapkan keinginan untuk melakukan threesome, hal pertama yang harus dilakukan adalah berkomunikasi secara terbuka dan jujur. Pasangan harus saling mendengarkan dan menghormati perasaan dan nilai-nilai masing-masing.

Jika salah satu pihak merasa tidak nyaman atau menolak untuk melakukannya, maka keputusan tersebut harus dihormati. Tidak ada yang boleh dipaksa dalam hal ini, karena kegiatan seksual harus dilakukan atas dasar kesepakatan dan saling suka antara semua pihak yang terlibat. Jika seseorang merasa terpaksa atau tidak nyaman, maka hal ini dapat mengganggu kesehatan hubungan dan bahkan dapat berujung pada perceraian.

Baca Juga:  Resep Olahan Buah Naga untuk Sarapan Ibu Hamil

Namun, jika pasangan merasa tertarik untuk mencoba threesome, maka perlu dilakukan persiapan dan pembicaraan yang matang sebelum melakukannya. Komunikasi yang baik antara semua pihak yang terlibat sangat penting untuk menjaga kesehatan hubungan dan menghindari terjadinya konflik atau kesalahpahaman di kemudian hari.

Dalam melakukan threesome, juga perlu diperhatikan mengenai keselamatan dan kesehatan seksual. Penggunaan alat kontrasepsi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat dianjurkan untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.

Bagaimana jika terjadi konflik nilai antara pasangan?

Konflik nilai antara pasangan adalah hal yang wajar terjadi dalam sebuah hubungan. Nilai-nilai yang dianut oleh masing-masing individu dapat berbeda-beda, terutama dalam hal aktivitas seksual.

Jika pasangan memiliki konflik nilai mengenai threesome, maka penting untuk membicarakannya secara terbuka dan jujur. Setiap pasangan harus saling mendengarkan dan mencoba memahami pandangan masing-masing. Jika tidak ada kesepakatan yang dapat dicapai, maka keputusan akhir harus diambil berdasarkan penghormatan terhadap nilai-nilai masing-masing.

Jika salah satu pihak merasa bahwa melakukan threesome bertentangan dengan nilai-nilai yang dianutnya, maka tidak ada yang bisa memaksa untuk melakukannya. Keputusan tersebut harus dihormati dan dicari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak.

Dalam hal ini, penting untuk mencari pertolongan profesional jika konflik nilai tersebut mengganggu kesehatan mental dan emosional seseorang. Seorang psikolog dapat membantu dalam mengatasi konflik tersebut dan memberikan panduan serta saran yang tepat bagi pasangan.

Kesimpulan

Threesome, atau beraktivitas seks yang melibatkan 3 orang, bukanlah kelainan jiwa jika pelakunya masih dapat berfungsi secara sosial dan tidak mengganggu kehidupan sehari-hari. Threesome sering kali muncul sebagai fantasi seksual yang mencerminkan kebutuhan untuk diterima dan divalidasi.

Jika pasangan memiliki keinginan untuk melakukan threesome, hal yang terpenting adalah komunikasi yang baik dan saling menghormati nilai-nilai masing-masing. Tidak ada yang boleh dipaksa dalam hal ini, dan jika terjadi konflik nilai antara pasangan, maka keputusan akhir harus diambil berdasarkan penghormatan terhadap nilai-nilai yang dianut.

Baca Juga:  Kapan Bayi Tumbuh Gigi Pertamanya? Ini Jawabannya Bu!

Sebuah hubungan yang sehat didasarkan pada komunikasi yang baik, saling pengertian, dan penghormatan terhadap nilai-nilai masing-masing. Jika pasangan dapat mencapai kesepakatan yang baik mengenai aktivitas seksual, termasuk threesome, maka itu adalah keputusan yang tepat bagi mereka.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com