Kenali Fungsi Kalium yang Penting Bagi Anak
Apa saja fungsi kalium bagi tumbuh kembang anak? Serta apa saja sumber makanan yang mengandung kalium? Simak informasinya di sini.
Tahukah Bunda bahwa fungsi kalium ternyata penting lho untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak, salah satunya untuk menjaga kepadatan tulang. Kehadiran kalium dalam tubuh dapat mendukung fungsi nutrisi lain bekerja lebih optimal. Sebagai contoh, kalium bekerja sama dengan kalsium untuk kesehatan tulang. Selain itu, kalium juga bekerja sama dengan natrium untuk mengontrol keseimbangan air dalam tubuh si Kecil. Untuk lebih jelasnya, kita simak penjelasan di bawah ini, yuk!
Apa Saja Fungsi Kalium untuk Anak?
Menjaga kepadatan tulang
Fungsi kalium yang pertama yaitu menjaga kalsium di dalam tubuh agar tidak terbuang melalui urine. Selain itu, fungsi kalium juga dapat meningkatkan penyerapan kalsium pada tulang si Kecil sehingga tulangnya akan lebih padat dan tidak mudah patah.
Fungsi kalium ini sangat penting untuk tumbuh kembang si Kecil di kemudian hari. Namun, kalium bukan satu-satunya nutrisi yang berpengaruh terhadap kesehatan dan kepadatan tulang ya, Bu. Si Kecil tetap harus mengonsumsi nutrisi lainnya, seperti protein, kalsium, vitamin D3, dan magnesium agar pertumbuhan tulang si Kecil lebih prima.
Membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
Selain penting bagi tulang, fungsi kalium juga penting untuk membantu menjaga kesehatan jantung si Kecil. Memenuhi asupan kalium yang tepat dapat mencegah penyakit pada pembuluh darah, seperti penyakit jantung.
Fungsi kalium juga mampu mencegah penyakit penyempitan pembuluh darah arteri (arteriosklerosis). Arteriosklerosis termasuk jenis penyakit yang berkembang secara lambat dan jangka panjang, bahkan bisa dimulai sejak masa kanak-kanak.
Menjaga fungsi sistem saraf
Fungsi kalium yang tak kalah penting yaitu membantu menjaga fungsi sistem saraf si Kecil. Sistem saraf berperan penting untuk menghubungkan fungsi otak dan tubuh.
Dalam hal ini, otak berperan mengirimkan pesan ke organ dan bagian tubuh tertentu melalui rangsangan atau impuls. Oleh karena kinerja sistem saraf inilah tubuh si Kecil mampu mengatur kontraksi detak jantung dan otot, serta dapat menerima rangsangan dan merasakan nyeri (fungsi saraf sensorik).
Nah, jika fungsi kalium tidak optimal karena kadarnya dalam darah kurang, hal tersebut dapat memengaruhi kemampuan otak dalam menghasilkan rangsangan atau impuls. Melansir laman resmi medicalnewstoday.com, kekurangan kalium yang banyak dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan saraf dan otak.
Itulah beberapa fungsi kalium yang berperan penting terhadap kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil. Selain yang telah disebutkan, sebenarnya fungsi kalium juga berperan penting untuk menurunkan tekanan darah, mencegah batu ginjal, mencegah kram otot, dan mengurangi kadar air berlebih dalam tubuh.
Meskipun asupan kalium harian tidak dibutuhkan dalam jumlah yang terlalu banyak seperti zat gizi makro, tetapi asupan mineral ini tetap harus dipenuhi secara tepat. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019 dari Kementerian Kesehatan RI, anak-anak yang berusia 1-3 dianjurkan untuk mendapat asupan kalium sekitar 2.600 mg per hari. Lantas, dari mana si Kecil bisa mendapatkan kalium? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk!
Sumber Makanan yang Mengandung Kalium
Susu
Salah satu sumber makanan yang mengandung kalium adalah susu. Susu mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk kalium. Meskipun kandungan kalium dalam susu tidak terlalu tinggi, tetapi tetap memberikan kontribusi yang baik untuk memenuhi kebutuhan kalium si Kecil.
Ikan salmon
Mungkin selama ini Bunda mengenal ikan salmon sebagai salah satu makanan yang tinggi protein, tetapi ikan salmon juga termasuk makanan yang mengandung kalium lho. Melansir laman resmi U.S. Department of Agriculture, kalium yang terkandung dalam ikan salmon sebesar 414 mg. Itulah sebabnya, si Kecil bisa mendapatkan fungsi kalium dengan mengonsumsi ikan salmon, tentunya perlu diimbangi dengan asupan nutrisi lainnya ya, Bu.
Daging
Selain susu dan ikan salmon, si Kecil juga bisa mendapatkan fungsi kalium yang penting bagi tubuh dari daging merah dan daging putih. Dalam 100 gram daging sapi, setidaknya mengandung kalium sebanyak 350 mg. Sementara, dalam daging ayam kalium sebanyak 323 mg.
Tak hanya itu, daging juga termasuk sumber protein hewani yang dapat mendukung tumbuh kembang anak lebih optimal. Meskipun daging kaya manfaat, tetapi Bunda juga perlu mencukupi asupannya secara tepat dan tidak berlebihan.
Ubi
Fungsi kalium bagi kesehatan tubuh si Kecil juga bisa Bunda dapatkan dalam ubi. Dalam 100 gram ubi, terkandung sekitar 645 mg kalium. Selain itu, ubi juga mengandung beragam nutrisi lain yang tak kalah penting, mulai dari protein, karbohidrat, serat, serta berbagai vitamin dan mineral lainnya.
Bayam
Dalam kategori sayuran hijau, Bunda bisa mendapatkan fungsi kalium bagi si Kecil dari bayam yang bisa diolah menjadi berbagai jenis hidangan yang lezat. Selain kalium, bayam juga terkenal sebagai makanan yang tinggi serat, sehingga sayuran yang satu ini penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan si Kecil agar terhindar dari risiko sembelit dan gangguan pencernaan lainnya.
Pisang
Dari kategori protein hewani sudah, umbi-umbian pun sudah, dan sayuran juga sudah. Sekarang giliran pisang yang tergolong ke dalam kategori buah-buahan yang mengandung kalsium cukup tinggi. Dalam 100 gram pisang setidaknya mengandung kalium sebanyak 358 mg. Cukup tinggi, bukan?
Penting bagi Bunda untuk menyeimbangkan makanan-makanan di atas agar kebutuhan kalium si Kecil tercukupi dengan baik. Meskipun fungsi kalium cukup beragam, Bunda juga tetap perlu menambahkan jenis nutrisi lain ke dalam menu makanan harian si Kecil, salah satunya adalah 9 Asam Amino Esensial (9AAE).
9 Asam Amino Esensial (9AAE) merupakan bentuk sederhana dari protein yang lebih mudah dicerna oleh tubuh si Kecil. Asupan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) tak kalah penting dari kalium, bahkan 9AAE sangat penting dalam masa tumbuh kembang.
Ini karena 9 Asam Amino Esensial (9AAE) berperan penting untuk membangun dan memelihara sel-sel serta jaringan tubuh, sebagai sumber energi, meningkatkan kesehatan tulang, menjaga fungsi sistem saraf, meningkatkan daya tahan tubuh, dan lain sebagainya.
Itulah sebabnya, selain memahami pentingnya fungsi kalium, Bunda juga perlu mengetahui peran 9 Asam Amino Esensial (9AAE) agar si Kecil tumbuh lebih prima. Nah, asupan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) ini harus dipenuhi secara lengkap, meliputi leusin, isoleusin, fenilalanin, histidin, lisin, metionin, threonin, triptofan, dan valin.
Lantas, bagaimana jika si Kecil kekurangan asupan 9 Asam Amino Esensial (9AAE)? Maka tumbuh kembangnya kurang optimal. Penelitian dari J.Nutr yang dipublikasi dalam National Center for Biotechnology Information menjelaskan bahwa kekurangan 1 jenis 9 Asam Amino Esensial (9AAE) akan menurunkan kinerja hormon pertumbuhan, termasuk potensi tinggi badan, tingkat kecerdasan, dan daya tahan tubuh sebanyak -34%. Bahkan, kekurangan semua jenis 9 Asam Amino Esensial (9AAE) akan menurunkan hormon pertumbuhan tersebut sebanyak -50%.
Susu pertumbuhan ini pun diperkaya 5 nutrisi penting lainnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti zat besi, vitamin D3, zinc, magnesium, dan vitamin C tertinggi yang dikombinasikan dengan 9 Asam Amino Esensial (9AAE), serta mengandung serat pangan inulin yang dapat mendukung kesehatan saluran pencernaan si Kecil.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com