Kapan Anak Boleh Minum Susu UHT? Di Sini Penjelasannya

Kapan Anak Boleh Minum Susu UHT? Di Sini Penjelasannya

Seiring bertambahnya usia si Kecil mungkin beberapa Bunda bertanya kapan anak boleh minum susu UHT. Apalagi jika momen ini terjadi saat proses menyapih sehingga butuh pengganti asupan ASI.

Apakah itu susu UHT?
Sebelum menentukan kapan anak boleh minum susu UHT, mari memahami bersama apa itu susu UHT.

UHT adalah kepanjangan dari Ultra High Temperature, yaitu jenis susu yang dipanaskan pada suhu tinggi untuk mematikan bakteri di dalamnya. Suhu pemanasannya di sekitar 135-138 derajat celcius selama 1-2 detik sehingga siap dikonsumsi. Metode ini memiliki tujuan agar susu UHT punya masa penyimpanan yang lebih lama.

Kapan anak boleh minum susu UHT?
Pada usia 1 tahun, susu UHT digunakan sebagai bahan tambahan dalam menu MPASI nya namun dengan catatan dimasak atau dididihkan terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk mengurangi sedikit protein karena biasanya UHT mengandung protein yang tinggi untuk anak di bawah 1 tahun.

Jenis susu ini bisa membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral di masa tumbuh dan kembang si Kecil. Tentu pemberian susu UHT ini harus diperhatikan kandungannya karena tidak semua susu UHT sama.

Ada susu UHT biasa dan ada pula yang sudah diformulasikan khusus dengan tambahan kebaikan-kebaikan yang dibutuhkan oleh anak. Seperti mengandung omega 3 & 6, 9 vitamin, 6 mineral, kalsium, dan fosfor untuk mendukung tumbuh kembang optimal si Kecil.

Usia 1 tahun adalah usia yang ideal karena sistem pencernaan si Kecil sudah mulai sempurna. Mereka mulai mampu mencerna berbagai kandungan yang terdapat di dalam susu sapi. Meski begitu, jika diperlukan Bunda bisa konsultasikan dulu kepada dokter kapan anak boleh minum susu UHT dan memastikan apakah mereka ada alergi atau tidak.

Baca Juga:  Atasi Insomnia di Trimester Pertama

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memberikan Susu UHT Kepada si Kecil
Jika sudah mantap untuk memilih susu UHT sebagai susu pengganti ASI pasca proses menyapih si Kecil, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan saat memberikannya pada si Kecil:

1. Bunda bisa memberikan si Kecil susu pertumbuhan untuk mencukupi gizinya, tapi bila si Kecil tidak mau hanya minum susu pertumbuhan, Bunda bisa memberikannya susu UHT. Meski begitu, pastikan susu UHT yang Bunda berikan sudah diformulasikan dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak. Seperti mengandung omega 3 & 6, 9 vitamin, 6 mineral, kalsium, dan fosfor untuk mendukung tumbuh kembang optimal si Kecil.

2. Takaran yang sesuai untuk memberikan susu UHT adalah 473 ml per hari atau setara dengan 4 sampai 5 kotak susu UHT Frisian Flag Junio. Sebaiknya jangan beri minum susu terlalu banyak atau nanti si Kecil jadi tidak nafsu makan dan mengganggu asupan nutrisinya.

3. Jumlah susu UHT yang diberikan sebagai susu pengganti ASI maksimal 30% dari total kebutuhan kalori dalam sehari.

4. Imbangi pemberian susu UHT dengan memberikan gizi seimbang yang didapat dari makanan lain seperti nasi, sayur, buah, dan juga daging.

5. Jika diperlukan, konsultasi dengan dokter anak saat akan memberikan susu UHT untuk mencegah risiko alergi.

Jika pertanyaan Bunda mengenai kapan anak boleh minum susu UHT sudah terjawab. Sekarang saatnya memilih susu UHT yang tepat. Pilih susu UHT yang lengkap dengan nutrisi dan kandungan gizi yang melimpah agar pertumbuhan dan perkembangan mereka selalu optimal, karena tidak semua UHT sama. Susu UHT yang tinggi kalsium ini tersedia dalam 3 rasa, yaitu plain (bebas gula), cokelat, dan stroberi yang lezat alami dan bernutrisi. Memberikan susu UHT yang bebas gula tak hanya dapat membantunya memenuhi kebutuhan nutrisi harian untuk tumbuh optimal, susu ini juga tidak membuat giginya berlubang atau bahkan keropos. Rasanya yang tidak manis juga cocok diberikan saat menyapih si Kecil.

Baca Juga:  5 Cara Mengajarkan si Kecil untuk Menghargai Perbedaan

Dengan memahami kapan anak boleh minum susu UHT dan memperhatikan hal-hal penting saat memberikannya, Bunda dapat memastikan bahwa si Kecil mendapatkan nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan informasi dan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan si Kecil.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com