9 Penyebab Bayi Sungsang yang Perlu Ibu Pahami

9 Penyebab Bayi Sungsang yang Perlu Bunda Pahami

Bayi sungsang adalah kondisi di mana kepala bayi tidak berada pada posisi seharusnya, tapi justru kaki atau bokongnya yang berada dekat dengan jalan lahir. Guna menghindari kondisi ini, penting bagi Bunda untuk tahu beragam penyebab bayi sungsang. Pasalnya, pada saat Bunda hamil memasuki trimester akhir, kepala bayi seharusnya berada di posisi terendah dekat panggung karena bersiap untuk melalui jalan lahir.

Mengenal 3 Jenis Kondisi Bayi Sungsang

Kondisi bayi sungsang ini bisa dideteksi dengan pemeriksaan ultrasonografi atau USG saat usia kandungan di sekitaran 35 minggu hingga mendekati waktu lahir. Ada tiga jenis kondisi bayi sungsang yang biasanya terlihat dalam pemeriksaan USG. Mari memahami bersama sebelum mengetahui penyebab bayi sungsang lebih dalam.

1. Sungsang total: dalam kondisi ini, pantat bayi menghadap ke bawah dengan kaki terlipat di lutut dan posisi kaki berada di dekat pantat.
2. Sunsang Frank: dalam kondisi ini, posisi bokong bayi menghadap jalan lahir dengan kaki menempel lurus di depan tubuhnya, dan ujung kaki berada di dekat kepala.
3. Sungsang pijakan kaki: dalam kondisi ini salah satu atau kedua kaki bayi mengarah ke bawah, dan mendekati jalan lahir.

Pada dasarnya saat usia kehamilan Bunda di bawah 28 minggu, posisi bayi masih terus akan berubah. Sehingga jika ingin memastikan posisi bayi sungsang atau tidak, bisa dilakukan saat usia kehamilan menginjak 37 minggu dengan pemeriksaan USG.

Jika ditemukan keganjilan, dokter akan mencari tahu penyebab bayi sungsang dan melakukan tindakan yang tepat. Nah, untuk menghindari hal ini terjadi mari pahami penyebab bayi sungsang.

Beberapa Penyebab Bayi Sungsang

Baca Juga:  5 Manfaat Ubi Ungu untuk Bayi dan Resep MPASI yang Lezat!

Berikut adalah beberapa penyebab bayi sungsang yang perlu Bunda ketahui:

1. Letak Plasenta
Jika letak plasenta menutupi rongga panggul, hal ini bisa membuat kepala bayi sulit untuk masuk ke arah jalur lahir bahkan jadi menjauhinya. Nah, ini jadi salah satu hal yang jadi penyebab bayi sungsang.

Ada banyak hal yang meningkatkan risiko seorang ibu mengalami penyebab bayi sungsang yang ini, di antaranya adalah jika ia memiliki riwayat operasi pada rahim atau jika ia berumur lebih dari 35 tahun.

2. Terlilit tali pusat
Secara normal bayi memang aktif bergerak selama ada di kandungan. Hal ini jadi penyebab bayi sungsang karena terlilit tali pusarnya sendiri. Karena hal ini bayi jadi sulit berputar di dalam rahim sehingga saat mendekati waktu persalinan, posisi kepalanya tidak mendekati panggul Bunda.

3. Jumlah air ketuban
Jika air ketuban terlalu banyak atau sedikit, baik antara keduanya bisa jadi penyebab bayi sungsang. Jika terlalu banyak, bayi jadi lebih sering mengubah posisinya di rahim. Namun, jika jumlah air ketubannya sedikit, bayi malah akan jadi sulit bergerak.

4. Hamil kembar
Ruang gerak bayi kembar akan semakin terbatas di dalam rahim. Karena sejak di kandungan mereka sudah harus berbagi tempat. Sehingga hal ini jadi penyebab bayi sungsang karena mereka sulit menemukan jalan lahir saat mendekati waktunya.

5. Miom
Penyebab bayi sungsang yang ini bisa terjadi jika Bunda mengidap miom pada rahimnya. Karena keberadaan miom inilah, bayi jadi sulit bergerak di dalam kandungan.

6. Bobot janin rendah
Di usia kehamilan 28-34 minggu biasanya tubuh janin sudah makin membesar dengan bobot 1 – 2,1 kg sehingga membuat mereka tidak bebas bergerak dan sudah menetap pada satu posisi. Namun jika bobot bayi rendah memungkinkan mereka masih bebas bergerak dan jadi penyebab bayi sungsang.

Baca Juga:  Kebutuhan Susu Sesuai Usia Pertumbuhan

7. Ruang panggul yang sempit
Sempitnya ruang panggul Bunda jadi penyebab bayi sungsang karena mendorong bayi untuk mengubah posisi ketika mulai menuju ke daerah panggul atau jalur lahir.

8. Kelainan bawaan
Penyebab bayi sungsang yang ini bisa karena jika bagian bawah rahim lebih besar dibandingkan bagian atas. Sehingga kecenderungan bayi mengubah posisinya menjadi sungsang.

9. Rahim sangat elastis
Penyebab bayi sungsang yang ini biasanya terjadi pada Bunda yang pernah melahirkan sebelumnya. Karena rahim elastis, bayi jadi berpeluang besar untuk terus bergerak berputar bahkan hingga usia 37 minggu di kandungan.

Mengatasi Posisi Bayi Sungsang

Ada beberapa cara alami seperti posisi tidur atau gerakan tertentu yang bisa Bunda lakukan untuk menghindari penyebab bayi sungsang yang bisa ibu lakukan. Namun tentunya hal ini perlu dikonsultasikan terlebih dulu kepada dokter ya, Bu.

Jika kondisi ini sudah terlanjur terjadi, dokter bisa melakukan tindakan medis untuk memperbaiki posisi janin, yaitu external cephalic version atau ECV.

Jika sudah diketahui penyebab bayi sungsang, biasanya ECV dilakukan untuk memperbaiki posisi bayi. Metode ini harus dilakukan oleh bidan atau dokter kandungan dengan cara memutar posisi bayi dalam kandungan dengan pijatan atau penekanan pada permukaan perut ibu hamil. Namun, metode ECV ini tidak bisa dilakukan pada ibu yang hamil kembar atau memiliki kelainan pada plasenta dan rahim.

Jika metode ECV ini tidak berhasil, maka biasanya Bunda akan dianjurkan untuk melakukan persalinan melalui operasi caesar.

Posisi bayi sungsang ini memang bisa membawa cukup banyak risiko baik untuk Bunda dan janin. Oleh karenanya pemeriksaan rutin selama kehamilan penting dilakukan untuk mencegah penyebab bayi sungsang atau hal-hal lain yang tidak diinginkan.

Baca Juga:  Ini Ciri-ciri Bayi Tidak Sehat, Ibu Wajib Waspada

Selain rutin memeriksakan kondisi kandungan ke dokter, pemenuhan nutrisi selama kehamilan penting untuk terus dilakukan Bunda. Makan makanan sehat jadi hal yang harus dilakukan bahkan jika perlu, Bunda bisa memastikan dengan asupan nutrisi tambahan.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com