Apa Saja Larangan untuk Ibu Hamil 8 Bulan? Cek di Sini!

Perkembangan Janin Saat Hamil 8 Bulan

Pada usia kehamilan 8 bulan, janin dalam kandungan ibu mengalami perkembangan yang signifikan. Janin pada usia ini biasanya telah mencapai berat sekitar 1,8 kg dan panjang sekitar 45-50 cm. Selain itu, hampir semua organ janin juga telah berkembang dengan baik, kecuali paru-paru yang masih perlu waktu untuk berkembang secara sempurna.

Selama usia kehamilan 8 bulan, ibu akan merasakan pergerakan janin yang semakin aktif. Hal ini disebabkan oleh ruang yang semakin sempit di dalam rahim akibat pertumbuhan janin yang pesat. Bunda juga bisa melihat wajah bayi dengan lebih jelas melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) pada usia ini.

Meskipun janin sudah memiliki kemungkinan besar untuk bertahan jika lahir pada usia kehamilan 8 bulan, namun idealnya janin tetap berada dalam kandungan hingga mencapai usia kehamilan 9 bulan atau lebih. Oleh karena itu, ibu perlu menjaga kesehatan dan menjalani pola hidup sehat selama kehamilan.

Kontraksi Palsu Saat Hamil 8 Bulan

Pada usia kehamilan 8 bulan, ibu mungkin akan mengalami kontraksi palsu atau yang sering disebut kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini merupakan kontraksi rahim yang tidak teratur dan tidak terlalu kuat, dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit yang berarti.

Kontraksi palsu ini merupakan persiapan tubuh ibu untuk persalinan yang sebenarnya. Kontraksi ini dapat terjadi dengan frekuensi yang berbeda-beda, mulai dari beberapa kali dalam sehari hingga beberapa kali dalam seminggu. Kontraksi palsu ini juga dapat terjadi lebih sering pada malam hari.

Untuk membedakan kontraksi palsu dengan kontraksi persalinan yang sebenarnya, ibu perlu memperhatikan beberapa hal. Kontraksi palsu umumnya tidak teratur, tidak semakin kuat, dan dapat berhenti jika ibu mengubah posisi tubuhnya. Sedangkan kontraksi persalinan yang sebenarnya akan terjadi dengan frekuensi dan intensitas yang semakin meningkat.

Jika ibu mengalami kontraksi dengan intensitas yang semakin kuat, frekuensi yang semakin sering, dan disertai dengan rasa sakit yang berarti, sebaiknya segera hubungi tenaga medis atau bidan yang menangani kehamilan ibu.

Pemeriksaan Rutin Saat Hamil 8 Bulan

Pada usia kehamilan 8 bulan, ibu masih perlu menjalani pemeriksaan rutin bulanan seperti yang dilakukan selama kehamilan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau perkembangan janin dan kesehatan ibu selama kehamilan.

Namun, jika ibu mengalami kondisi atau gejala yang tidak biasa pada usia kehamilan 8 bulan, sebaiknya segera periksakan diri ke tenaga medis atau bidan yang menangani kehamilan ibu. Beberapa kondisi atau gejala yang perlu diwaspadai pada usia kehamilan 8 bulan antara lain:

1. Pendarahan pada area vagina, terutama jika jumlahnya banyak
2. Pecah air ketuban atau air ketuban merembes
3. Rasa sakit pada area perut dan rahim yang tidak biasa
4. Kontraksi palsu yang semakin kuat dan nyeri
5. Gejala preeklamsia seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, tangan dan wajah membengkak
6. Aktivitas janin yang berkurang atau tidak ada sama sekali
7. Muntah-muntah dan diare parah

Dalam kondisi-kondisi tersebut, segera hubungi tenaga medis atau bidan yang menangani kehamilan ibu untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Perubahan Tubuh Saat Hamil 8 Bulan

Selain perkembangan janin, ibu juga akan mengalami perubahan pada tubuhnya saat hamil 8 bulan. Beberapa perubahan yang biasa terjadi pada usia kehamilan ini antara lain:

1. Konstipasi

Rahim yang semakin membesar dapat menekan saluran pencernaan, sehingga ibu mungkin akan mengalami konstipasi atau sulit buang air besar. Untuk mengatasi konstipasi, ibu disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi, minum banyak air, dan berolahraga secara teratur.

2. Kaki kram

Kekurangan kalsium dan magnesium dapat menyebabkan ibu mengalami kram pada kaki. Untuk mencegah kaki kram, ibu perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan magnesium, seperti susu, ikan, dan kacang-kacangan.

3. Produksi ASI

Pada usia kehamilan 8 bulan, beberapa ibu mungkin sudah mulai mengalami produksi ASI. Cairan ASI awal yang dikeluarkan disebut kolostrum, yang mengandung banyak protein dan antibodi untuk memberikan perlindungan pada bayi setelah lahir. Jika ibu mengalami kebocoran ASI, ibu bisa menggunakan nursing pad atau pembalut khusus untuk menyerap cairan tersebut.

4. Kulit dan perut terasa gatal

Perut yang semakin membesar dapat membuat kulit pada area tersebut terasa gatal. Untuk mengatasi rasa gatal, ibu bisa menggunakan lotion atau minyak zaitun untuk melembapkan kulit.

Persiapan Sebelum Melahirkan

Pada usia kehamilan 8 bulan, ibu perlu mulai mempersiapkan diri untuk proses persalinan yang akan segera datang. Beberapa hal yang perlu ibu persiapkan antara lain:

1. Bersantai dan menghindari stres

Sebelum kehadiran bayi, ibu perlu mencari waktu untuk bersantai dan melakukan hal-hal yang ibu sukai. Menghindari stres dapat membantu ibu menjaga kesehatan dan keseimbangan emosional selama kehamilan.

Baca Juga:  7 Manfaat Alpukat untuk Ibu Hamil

2. Kenali tanda-tanda persalinan

Bunda perlu mengetahui tanda-tanda persalinan untuk dapat mengantisipasi proses persalinan yang akan segera datang. Beberapa tanda-tanda persalinan antara lain kontraksi yang semakin kuat dan teratur, pecahnya air ketuban, dan munculnya lendir atau darah dari vagina.

3. Siapkan tas rumah sakit

Pada usia kehamilan 8 bulan, ibu perlu mulai menyiapkan tas rumah sakit yang berisi perlengkapan yang akan dibutuhkan selama proses persalinan. Beberapa perlengkapan yang perlu disiapkan antara lain pakaian ganti, handuk, perlengkapan mandi, dan perlengkapan bayi seperti pakaian, popok, dan selimut.

4. Perhatikan asupan makanan

Pada usia kehamilan 8 bulan, ibu membutuhkan tambahan nutrisi yang cukup untuk mendukung perkembangan bayi. Bunda perlu menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, serta mengonsumsi makanan yang mengandung zat gizi penting seperti protein, kalsium, dan zat besi.

Larangan untuk Bunda Hamil 8 Bulan Yang Perlu Diperhatikan

Pada usia kehamilan 8 bulan, ibu perlu menghindari beberapa hal yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Beberapa larangan yang perlu dihindari antara lain:

1. Aktivitas Fisik yang Cukup Berat

Pada trimester ketiga, tubuh ibu hamil sudah mengalami perubahan fisik yang signifikan, termasuk peningkatan berat badan dan pertumbuhan rahim yang lebih besar. Oleh karena itu, ibu hamil dapat lebih mudah merasa lelah dan rentan terhadap cedera jika melakukan aktivitas fisik yang berat.

Beberapa contoh aktivitas yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil pada trimester ketiga meliputi:

  • Berdiri terlalu lama: Berdiri terlalu lama dapat menyebabkan tekanan tambahan pada kaki dan punggung bawah, yang dapat memicu ketidaknyamanan atau bahkan nyeri.
  • Mengangkat atau memindahkan barang-barang berat: Mengangkat benda berat dapat meningkatkan risiko cedera pada punggung atau perut bagian bawah, yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
  • Melakukan aktivitas fisik yang berlebihan: Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti berolahraga berat atau pekerjaan rumah tangga yang terlalu intens, dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan dan memengaruhi kesehatan ibu dan janin.
  • Membersihkan rumah dengan bahan-bahan kimia berbahaya: Pada trimester ketiga, ibu hamil sebaiknya menghindari paparan terhadap bahan kimia berbahaya, termasuk saat membersihkan rumah. Bahan-bahan kimia tersebut dapat berdampak negatif pada kesehatan janin.

Untuk mengatasi larangan ini, sebaiknya ibu hamil membatasi aktivitas fisik yang berat dan berisiko selama trimester ketiga. Meminta bantuan dari pasangan atau orang terdekat untuk pekerjaan rumah tangga yang berat bisa menjadi pilihan yang baik. Jika ibu hamil bekerja, pertimbangkan untuk mengambil cuti melahirkan menjelang hari persalinan untuk menghindari stres berlebihan.

2. Melakukan Olahraga Ekstrem

Olahraga selama kehamilan adalah hal yang dianjurkan, tetapi jenis olahraga yang aman perlu dipilih dengan hati-hati, terutama selama trimester ketiga. Olahraga ekstrem atau berat dapat meningkatkan risiko cedera, pendarahan vagina, atau bahkan persalinan prematur.

Selama trimester ketiga, ibu hamil disarankan untuk menghindari olahraga yang memiliki risiko tinggi, seperti angkat beban berat, berkuda, atau olahraga air yang berbahaya seperti menyelam. Namun, olahraga ringan seperti berjalan santai atau yoga khusus untuk ibu hamil masih bisa dilakukan dan dapat memberikan manfaat kesehatan.

Olahraga yang tepat selama kehamilan dapat membantu mempertahankan kebugaran fisik, mengurangi stres, dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan. Namun, sebaiknya ibu hamil selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum memulai atau melanjutkan program olahraga selama trimester ketiga.

3. Bepergian dengan Jarak yang Cukup Jauh

Perjalanan jauh selama trimester ketiga dapat meningkatkan risiko kelelahan dan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan ibu hamil dan janin. Ketika ibu hamil merasa terlalu lelah, risiko persalinan prematur dapat meningkat, terutama jika ibu hamil memiliki kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi atau masalah kesehatan lainnya.

Selain itu, ibu hamil dengan riwayat keguguran sebelumnya sebaiknya menghindari perjalanan jauh selama trimester ketiga untuk mengurangi risiko komplikasi. Meskipun demikian, dokter kandungan dapat memberikan izin untuk perjalanan jauh hingga usia kehamilan mencapai 34 minggu jika ibu dan janin dalam keadaan sehat.

Jika ibu hamil perlu melakukan perjalanan selama trimester ketiga, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu dan mengambil tindakan pencegahan seperti sering beristirahat selama perjalanan dan membawa catatan medis serta kontak darurat.

4. Sering Tidur dalam Keadaan Telentang

Pada usia kehamilan yang sudah cukup tua, tidur dalam posisi telentang terlalu sering sebaiknya dihindari. Posisi tidur telentang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah dari rahim ke janin, yang dapat memengaruhi kesehatan janin.

Baca Juga:  Sudah 20 Bulan, Kok Belum Bicara?

Posisi tidur yang disarankan selama trimester ketiga adalah tidur dengan posisi miring, terutama tidur miring ke kiri. Tidur dengan posisi miring ke kiri membantu meningkatkan sirkulasi darah ke rahim dan janin serta mengurangi tekanan pada vena utama yang membawa darah kembali ke jantung.

Jika ibu hamil merasa kurang nyaman atau sulit tidur dalam posisi ini, penggunaan bantal untuk menopang punggung atau perut dapat membantu menjaga posisi tidur yang nyaman dan mendukung kesehatan janin.

5. Merokok dan Paparan Asap Rokok

Merokok selama kehamilan adalah larangan mutlak yang harus dihindari. Merokok atau terpapar asap rokok dapat membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin dalam banyak cara.

Merokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti keguguran, preeklamsia, atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko janin lahir prematur atau lahir dengan cacat bawaan.

Jika ibu hamil memiliki kebiasaan merokok sebelum hamil, sebaiknya segera berhenti merokok begitu mengetahui kehamilan. Berhenti merokok adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan ibu dan janin. Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya menghindari tempat-tempat yang merokok atau berisiko tinggi terpapar asap rokok.

6. Membersihkan Kandang Hewan Peliharaan

Ibu hamil sebaiknya tidak membersihkan kandang hewan peliharaan, terutama kandang kucing, selama trimester ketiga kehamilan. Membersihkan kandang hewan peliharaan dapat meningkatkan risiko tertular toksoplasmosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit yang dapat merusak kesehatan janin.

Toksoplasmosis dapat menyebabkan janin terlahir prematur atau mengalami cacat bawaan lahir. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil meminta bantuan dari pasangan atau orang lain untuk membersihkan kandang hewan peliharaan atau membuang kotoran hewan peliharaan selama kehamilan.

7. Berendam atau Mandi dengan Air Panas

Meskipun berendam atau mandi dengan air panas terdengar menggoda untuk meredakan ketegangan otot dan stres selama kehamilan, hal ini sebaiknya dihindari selama trimester ketiga. Mandi dengan air panas yang berkepanjangan dapat menyebabkan suhu tubuh ibu hamil meningkat secara signifikan, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan janin dan menyebabkan dehidrasi.

Menurut beberapa penelitian, paparan suhu tubuh yang tinggi dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada janin. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil menggunakan air dingin atau air hangat suam kuku saat mandi atau berendam selama trimester ketiga.

8. Menggunakan cat basah

Paparan bahan kimia dalam cat basah dapat berisiko bagi kesehatan ibu dan janin. Sebaiknya ibu tidak terlibat langsung dalam aktivitas pengecatan yang menggunakan cat basah, terutama di ruangan yang tidak memiliki ventilasi yang baik.

9. Menggunakan sepatu hak tinggi

Menggunakan sepatu hak tinggi dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh ibu, terutama dengan perubahan pusat gravitasi akibat perut yang semakin membesar. Sebaiknya ibu menggunakan sepatu yang nyaman dan tidak memberikan tekanan berlebih pada kaki.

10. Berendam air panas atau sauna

Kenaikan suhu tubuh akibat berendam air panas atau sauna dapat berisiko bagi janin. Bunda dapat mengganti berendam air panas dengan berendam air hangat yang suhunya tidak lebih dari 40 derajat Celsius.

11. Duduk atau berdiri terlalu lama

Pada usia kehamilan 8 bulan, berada dalam posisi duduk atau berdiri terlalu lama dapat menyebabkan kaki membengkak dan masalah pada pembuluh darah. Bunda perlu mengatur posisi tubuh secara teratur dan melakukan gerakan kecil untuk mengurangi risiko tersebut.

Selama kehamilan, ibu perlu menjaga kesehatan dan menjalani pola hidup sehat demi kesejahteraan ibu dan janin. Penting bagi ibu untuk tetap memperhatikan asupan nutrisi yang cukup, beristirahat yang cukup, dan menjaga kebersihan serta kebersihan diri. Dengan menjaga kesehatan dan melakukan persiapan yang baik, ibu dapat mempersiapkan diri untuk menyambut kehadiran bayi dengan baik.

Hal-Hal yang Harus Dilakukan Saat Hamil 8 Bulan

Selain mematuhi larangan-larangan yang telah disebutkan di atas, ada juga beberapa tindakan yang disarankan untuk dilakukan oleh ibu hamil selama trimester ketiga guna menjaga kesehatan dan kenyamanan ibu dan janin.

1. Meningkatkan Berat Badan dengan Sehat

Pada trimester ketiga, dokter kandungan biasanya akan menyarankan ibu hamil untuk meningkatkan berat badan dengan sehat. Penambahan berat badan yang tepat adalah penting untuk mendukung pertumbuhan janin dan mempersiapkan tubuh ibu untuk persalinan.

Ibu hamil sebaiknya mencoba untuk meningkatkan berat badan sekitar 0,5 kg setiap minggunya selama trimester ketiga. Namun, peningkatan berat badan yang berlebihan juga perlu dihindari. Asupan kalori tambahan sekitar 300 kalori per hari dianjurkan untuk mendukung pertumbuhan janin.

Baca Juga:  Susu Bayi Penambah Berat Badan, Pentingkah?

Untuk mencapai peningkatan berat badan yang sehat, ibu hamil dapat mengonsumsi makanan bergizi seperti susu, telur, buah-buahan, sayuran, dan sumber protein lainnya. Penting untuk menciptakan pola makan seimbang yang memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin.

2. Minum Air dengan Cukup

Selama trimester ketiga, penting bagi ibu hamil untuk menjaga hidrasi yang cukup. Ibu hamil disarankan untuk minum setidaknya 8 gelas air putih setiap hari, dan tambahkan satu gelas ekstra setelah melakukan aktivitas ringan.

Kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan ibu dan janin. Untuk memastikan bahwa ibu hamil cukup minum, ibu hamil dapat memantau warna urin. Urin yang berwarna kekuningan atau lebih gelap dapat menjadi tanda bahwa ibu hamil perlu meningkatkan asupan cairan.

3. Mengkonsumsi Makanan dengan Gizi Seimbang

Makanan yang seimbang adalah kunci untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin selama trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil perlu memastikan bahwa asupan nutrisi seperti zat besi, protein, kalsium, vitamin, dan asam folat mencukupi.

Berikut beberapa contoh makanan yang kaya akan nutrisi yang diperlukan selama kehamilan:

  • Zat besi: Dibutuhkan untuk mencegah anemia, dan dapat ditemukan dalam daging merah, ayam, ikan, dan sumber makanan nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Protein: Penting untuk pertumbuhan sel-sel baru dan jaringan pada janin. Sumber protein termasuk daging, telur, tahu, dan produk susu.
  • Kalsium: Untuk perkembangan tulang dan gigi yang sehat pada janin. Produk susu rendah lemak, keju, dan sayuran berdaun hijau kaya akan kalsium.
  • Vitamin: Vitamin seperti vitamin C (ditemukan dalam buah-buahan segar), vitamin A (ditemukan dalam wortel dan sayuran berdaun hijau), dan vitamin D (ditemukan dalam susu dan sinar matahari) penting untuk kesehatan ibu dan janin.
  • Asam folat: Membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin. Asam folat dapat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, jeruk, dan sereal yang diperkaya asam folat.

Konsumsi makanan dengan gizi seimbang akan membantu ibu hamil mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin yang optimal.

4. Olahraga Ringan dengan Rutin

Selama tidak ada risiko tinggi untuk persalinan prematur, ibu hamil masih dapat berolahraga selama trimester ketiga. Olahraga ringan yang dilakukan dengan rutin dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan ibu dan janin.

Beberapa manfaat berolahraga selama kehamilan meliputi:

  • Mengurangi nyeri vagina: Olahraga ringan seperti berjalan santai dapat membantu mengurangi nyeri atau ketidaknyamanan pada area panggul dan vagina.
  • Mengatasi nyeri punggung: Banyak ibu hamil mengalami nyeri punggung selama trimester ketiga. Olahraga ringan, terutama yang menguatkan otot-otot punggung, dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan ini.
  • Meredakan sembelit: Berolahraga dapat membantu memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit yang sering terjadi selama kehamilan.
  • Meningkatkan kualitas tidur: Olahraga yang teratur dapat membantu ibu hamil tidur lebih nyenyak dan merasa lebih segar.

Olahraga ringan yang dianjurkan selama trimester ketiga termasuk jalan santai, yoga khusus untuk ibu hamil, dan berenang. Selalu konsultasikan dengan dokter kandungan sebelum memulai atau melanjutkan program olahraga selama kehamilan untuk memastikan bahwa aktivitas tersebut aman.

Kesimpulan

Trimester ketiga kehamilan adalah periode penting yang membutuhkan perhatian khusus terhadap kesehatan dan kenyamanan ibu hamil serta perkembangan janin. Melalui pemahaman dan pengikutiannya terhadap larangan-larangan yang dianjurkan selama trimester ketiga, ibu hamil dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan janin dengan baik.

Aktivitas fisik yang berlebihan, perjalanan jauh, tidur dalam posisi telentang terlalu sering, merokok, paparan asap rokok, membersihkan kandang hewan peliharaan, dan berendam dengan air panas adalah beberapa larangan yang perlu dihindari selama trimester ketiga.

Sementara itu, meningkatkan berat badan dengan sehat, minum cukup air, mengonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga ringan dengan rutin adalah langkah-langkah yang disarankan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

Selalu konsultasikan dengan dokter kandungan untuk saran dan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi kehamilan Anda, dan selalu dengarkan tubuh Anda sendiri untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan selama perjalanan menuju persalinan yang sehat dan bahagia.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com