Usir Bosan dan Mainkan 7 Permainan Tradisional Ini, Yuk!
Dalam era modern seperti sekarang ini, permainan tradisional seringkali terabaikan. Anak-anak lebih tertarik untuk bermain gadget atau game console. Namun, sebenarnya permainan tradisional memiliki daya tarik tersendiri dan sangat penting untuk diperkenalkan kepada anak-anak. Selain seru untuk dimainkan, permainan tradisional juga memiliki manfaat yang baik bagi perkembangan anak, terutama dalam mengembangkan kemampuan motorik dan kognitif mereka.
Di tengah kebosanan anak-anak yang terpaksa harus berada di dalam rumah, mengajak mereka memainkan permainan tradisional bisa menjadi solusi yang tepat. Berikut ini adalah beberapa permainan tradisional yang seru untuk dimainkan bersama anak-anak:
1. Gobak Sodor
Permainan tradisional ini pasti masih familiar di telinga kita. Gobak sodor adalah permainan yang mengajak anak-anak untuk bergerak aktif. Ajak seluruh anggota keluarga untuk bermain di halaman rumah. Bagi anak-anak menjadi dua kelompok dengan minimal dua orang per kelompok. Buatlah garis-garis yang menandakan benteng pertahanan masing-masing kelompok.
Untuk menentukan pemenangnya, bisa menggunakan cara hompimpa. Setelah pemenang ditentukan, mereka bisa memulai permainan dengan berlari dan mengejar lawan. Anak-anak harus bergerak dengan cepat agar tidak tertangkap oleh lawan. Permainan ini tidak hanya seru, tetapi juga dapat melatih kecepatan dan ketangkasan anak.
2. Petak Umpet
Jika ingin mengajari anak berhitung dengan cara yang menyenangkan, permainan petak umpet bisa menjadi pilihan. Pada permainan ini, satu anak menjadi “jaga” dan harus mencari anak-anak lain yang bersembunyi. Sambil menjadi “jaga”, anak tersebut harus menghitung angka hingga mencapai jumlah tertentu sambil menunggu anak-anak lain bersembunyi.
Permainan petak umpet tidak hanya melatih kemampuan berhitung anak, tetapi juga melatih kemampuan berpikir mereka. Anak-anak akan berpikir strategi dalam mencari tempat bersembunyi yang baik dan mencari teman-temannya yang bersembunyi. Permainan ini juga dapat meningkatkan konsentrasi anak.
3. Engklek
Engklek adalah permainan tradisional yang masih sering dimainkan oleh anak-anak di pedesaan. Permainan ini dilakukan dengan menggambar kotak-kotak besar di lantai atau tanah. Engklek dimainkan oleh minimal dua orang dan maksimal lima orang. Anak-anak harus melompati kotak-kotak tersebut dengan satu kaki.
Jika kaki menginjak garis, anak harus mengulang dari kotak yang terinjak sebelumnya. Permainan ini melatih keseimbangan dan kekuatan kaki anak. Selain itu, engklek juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berinteraksi dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
4. Lompat Tali
Permainan lompat tali dapat melatih motorik kasar dan keseimbangan anak. Anak harus melompati tali yang dipegang oleh dua orang dengan cara yang tepat agar tidak terjatuh. Sebelum bermain, ajak anak untuk membuat tali lompat terlebih dahulu. Ini bisa menjadi kegiatan yang melatih kemampuan motorik halus mereka.
Melalui permainan ini, anak juga belajar mengkoordinasikan mata dan tangan mereka. Selain itu, lompat tali juga dapat meningkatkan kekuatan dan kecepatan kaki anak. Ini adalah permainan yang sangat menyenangkan dan bisa dilakukan di dalam atau di luar rumah.
5. Bola Bekel
Bermain bola bekel adalah cara yang bagus untuk melatih ketangkasan anak. Permainan ini melibatkan cepatnya gerakan tangan anak. Untuk memainkannya, Anda perlu membeli bola bekel dan beberapa biji bekel. Ajak anak untuk belajar cara memainkannya.
Letakkan biji-biji tersebut di atas lantai. Pantulkan bola ke lantai secara perlahan, lalu ambil satu biji dan tangkap bola tersebut dengan satu tangan sebelum jatuh ke lantai. Pantulkan kembali bola dan letakkan biji yang diambil tadi di lantai. Tingkatkan kesulitan permainan dengan menambah jumlah biji yang harus diambil.
6. Kelereng
Kelereng adalah permainan tradisional yang populer di kalangan anak laki-laki. Permainan ini melibatkan tembak-menembak kelereng dengan cara menyentil. Setiap kali berhasil mengenai kelereng lawan, kelereng tersebut menjadi milik pemain. Pemenangnya adalah pemain yang berhasil mengumpulkan kelereng lawan paling banyak.
Permainan kelereng dapat melatih ketangkasan motorik anak, terutama dalam mengendalikan tangan. Selain itu, permainan ini juga mengajarkan anak tentang persaingan sehat dan menghargai hasil kerja keras orang lain.
7. Congklak
Congklak adalah permainan tradisional yang dikenal di seluruh Indonesia. Permainan ini menggunakan papan dan biji congklak yang terbuat dari cangkang kerang. Congklak hanya dapat dimainkan oleh dua orang. Tentukan pemain yang dapat jalan terlebih dahulu dengan cara suit.
Pemenangnya dapat mengambil semua biji dari salah satu lubangnya dan menaruhnya satu per satu ke lubang lainnya dari kiri ke kanan. Setelah itu, pemenang mengambil biji terakhir yang ditempati dan mengulangi langkah yang sama. Pemain yang memiliki biji terbanyak adalah pemenangnya.
8. Ular Naga
“Ular naga panjangnya bukan kepalang…” Lagu ini pasti masih mengingatkan kita pada permainan ular naga yang seru dimainkan oleh banyak anak. Permainan ini biasanya dimainkan oleh banyak orang, sehingga cocok untuk menghabiskan waktu di rumah.
Pilih dua orang untuk menjadi penjaga dengan cara hompimpa. Sementara itu, pemain lainnya berjalan melewati penjaga tersebut sambil menyanyikan lagu ular naga. Ketika lagu selesai, penjaga harus menangkap satu pemain dan pemain yang tertangkap harus keluar dari permainan. Permainan ini melatih koordinasi dan kecepatan anak.
Manfaat Permainan Tradisional
Selain seru untuk dimainkan, permainan tradisional juga memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat didapatkan melalui permainan tradisional:
1. Melatih kreativitas
Permainan tradisional sering melibatkan strategi, sehingga melatih kreativitas anak. Anak akan belajar berpikir dan mencari solusi dalam menghadapi tantangan dalam permainan. Mereka akan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mengasah imajinasi mereka.
2. Mengembangkan kemampuan sosial
Permainan tradisional sering melibatkan kerja sama antar pemain. Anak-anak akan belajar bekerja sama dengan teman-temannya untuk mencapai tujuan bersama. Mereka akan belajar saling mendukung, berbagi, dan menghargai pendapat orang lain.
3. Meningkatkan kecerdasan motorik
Permainan tradisional melibatkan gerakan fisik yang aktif, sehingga dapat meningkatkan kecerdasan motorik anak. Gerakan seperti melompat, berlari, dan menyeimbangkan tubuh dapat melatih kekuatan otot dan koordinasi tubuh anak.
4. Mengajarkan nilai-nilai budaya
Permainan tradisional merupakan bagian dari budaya dan tradisi suatu daerah. Melalui permainan tradisional, anak-anak dapat belajar menghargai dan memahami nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat. Mereka akan belajar tentang keragaman budaya dan menghormati perbedaan antar budaya.
5. Mengurangi ketergantungan pada teknologi
Dalam era digital seperti sekarang ini, anak-anak seringkali terlalu tergantung pada gadget dan teknologi. Mengajak mereka bermain permainan tradisional dapat mengurangi ketergantungan mereka pada teknologi. Mereka akan belajar untuk menikmati kegiatan fisik yang sederhana dan mengembangkan kreativitas mereka tanpa bergantung pada teknologi.
Dengan memainkan permainan tradisional bersama anak-anak, kita dapat mempererat hubungan antara anggota keluarga. Selain itu, anak-anak juga akan belajar banyak hal yang bermanfaat melalui permainan tradisional. Jadi, jangan ragu untuk mengajak anak-anak bermain permainan tradisional dan nikmati waktu berkualitas bersama mereka.
Permainan tradisional bukan hanya sekedar permainan, tetapi juga merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Melalui permainan tradisional, anak-anak dapat belajar tentang sejarah dan nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat kita. Oleh karena itu, mari kita ajak anak-anak untuk bermain permainan tradisional dan tetap melestarikan warisan budaya kita.
Permainan tradisional juga bisa menjadi alternatif yang baik untuk mengisi waktu luang anak-anak di rumah. Dengan mengajak mereka bermain permainan tradisional, kita dapat mengurangi waktu mereka yang dihabiskan di depan layar gadget. Selain itu, permainan tradisional juga bisa menjadi sarana untuk mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai sosial seperti kerjasama, kejujuran, dan sportivitas.
Jadi, jangan ragu untuk mengajak anak-anak bermain permainan tradisional ini. Selain bisa mengusir kebosanan, permainan tradisional juga memiliki manfaat yang baik bagi perkembangan anak-anak. Mari kita jaga dan lestarikan permainan tradisional agar tetap hidup dan tidak terlupakan oleh generasi-generasi mendatang. Selamat bermain!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com