Panduan jam pergi tidur & bangun tidur
Untuk memudahkan orangtua dalam mengatur jam tidur anak-anak mereka, Stacy Karlsen, seorang guru di Wilson Elementary School di Wisconsin, Amerika, telah membuat tabel jam pergi tidur & bangun tidur. Tabel ini awalnya dibuat karena Karlsen sering melihat murid-muridnya tertidur atau tampak kelelahan di kelas. Namun, ternyata tabel ini menuai kontroversi dari para orangtua.
Beberapa orangtua merasa terbantu dengan adanya tabel ini karena mereka dapat mengatur jam tidur anak-anak mereka dengan lebih baik. Namun, ada juga yang menganggap bahwa peraturan dalam tabel ini tidak realistis. Mereka berpendapat bahwa anak-anak memiliki tugas harian dan kegiatan ekstrakurikuler yang membuat mereka sulit untuk pergi tidur tepat waktu. Di Indonesia sendiri, masih banyak sekolah yang memberikan tugas PR yang banyak kepada anak-anak.
Namun, sebenarnya kualitas tidur lebih penting daripada kuantitasnya. Hal ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan di Murdoch Children’s Research Institute, Australia. Dr. Anna Price, seorang ahli tidur, menyatakan bahwa kualitas tidur jauh lebih penting daripada kapan anak pergi tidur dan bangun dari tidur.
Meskipun anak-anak tidur dalam waktu yang cukup, tetapi tidur mereka tidak nyenyak, maka mereka tidak akan mendapatkan waktu istirahat yang dibutuhkan. Oleh karena itu, selain memastikan jumlah jam tidur anak-anak terpenuhi, penting juga untuk memastikan mereka mendapatkan waktu tidur berkualitas.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memastikan anak-anak mendapatkan tidur berkualitas. Pertama, jangan biarkan anak-anak terlalu lelah di siang hari, karena hal ini dapat membuat mereka gelisah saat tidur. Kedua, minta anak-anak membersihkan diri sebelum tidur, karena tidur dalam keadaan bersih dapat membantu mereka tidur lebih nyenyak. Ketiga, atur suhu ruangan agar nyaman dan menyenangkan untuk tidur. Terakhir, ingatkan anak-anak untuk BAK sebelum tidur, agar mereka tidak terbangun di tengah-tengah tidur karena ingin buang air kecil.
Meskipun masih ada tantangan dalam menyuruh anak-anak tidur, saya bersyukur bahwa mereka masih mau disuruh tidur. Namun, saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi ketika mereka sudah masuk usia remaja. Remaja seringkali memiliki banyak kegiatan dan lebih sulit untuk diajak tidur. Oleh karena itu, sebagai orangtua, kita perlu terus mengawasi dan mengatur pola tidur anak-anak kita agar mereka dapat tidur dengan cukup dan berkualitas.
Jumlah jam tidur yang dibutuhkan anak-anak
Menurut National Sleep Foundation, jumlah kebutuhan jam tidur anak-anak dapat berbeda-beda tergantung pada jenis aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari dan kondisi tubuh mereka. Berdasarkan rekomendasi jam tidur yang diterbitkan oleh National Sleep Foundation, anak berusia 9 tahun membutuhkan waktu tidur antara 9-11 jam per hari, sedangkan anak berusia 5 tahun membutuhkan sekitar 10-13 jam tidur setiap hari.
Namun, penting untuk diingat bahwa jumlah jam tidur yang dibutuhkan setiap anak dapat bervariasi. Beberapa anak mungkin membutuhkan sedikit lebih banyak tidur daripada rekomendasi, sementara yang lain mungkin membutuhkan sedikit lebih sedikit. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memperhatikan kebutuhan tidur anak-anak mereka secara individu dan mengatur jadwal tidur yang sesuai.
Tidur siang atau tidak?
Saat anak-anak masih bayi, tidur siang adalah hal yang penting untuk mereka. Namun, seiring bertambahnya usia, kebutuhan tidur anak-anak juga berubah. Beberapa anak mungkin tidak membutuhkan tidur siang lagi saat mereka mencapai usia tertentu. Hal ini tergantung pada kondisi dan kebiasaan tidur anak masing-masing.
Sebagai orangtua, kita perlu memperhatikan apakah tidur siang membuat anak-anak kita sulit tidur di malam hari. Jika tidur siang membuat mereka tidur terlalu larut malam, maka kita bisa mempertimbangkan untuk menghilangkan tidur siang dari rutinitas mereka. Namun, jika anak-anak masih membutuhkan tidur siang untuk mendapatkan kebutuhan tidur yang cukup, kita bisa mengatur jadwal tidur siang yang tepat agar tidak mengganggu tidur malam mereka.
Tantangan dalam menyuruh anak-anak tidur
Menyuruh anak-anak tidur bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua. Beberapa anak mungkin sulit untuk tidur karena mereka tidak ingin melewatkan momen bermain atau menonton televisi. Ada juga yang sulit tidur karena mereka merasa cemas atau khawatir. Sebagai orangtua, kita perlu mencari cara yang efektif untuk menyuruh anak-anak tidur tanpa membuat mereka stres atau frustasi.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menciptakan rutinitas tidur yang konsisten. Misalnya, kita bisa menentukan waktu tidur yang sama setiap malam, melakukan aktivitas yang menenangkan sebelum tidur seperti membaca buku cerita, dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang. Dengan merangkul rutinitas tidur yang baik, anak-anak akan lebih mudah untuk tidur dan mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Dalam hal ini, komunikasi juga sangat penting. Ajak anak-anak untuk berbicara tentang tidur dan pentingnya tidur yang cukup. Jelaskan bahwa tidur adalah waktu untuk tubuh dan pikiran mereka beristirahat, dan bahwa tidur yang cukup akan membuat mereka lebih segar dan siap menghadapi aktivitas di hari berikutnya. Dengan memberikan pemahaman yang baik tentang pentingnya tidur, anak-anak akan lebih termotivasi untuk tidur dengan cukup.
Kesimpulan
Memahami kebutuhan tidur anak-anak adalah hal yang penting bagi setiap orangtua. Setiap anak memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda, dan penting bagi orangtua untuk mengatur jadwal tidur yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, kualitas tidur juga penting untuk kesehatan anak-anak. Menciptakan rutinitas tidur yang konsisten, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan memberikan pemahaman tentang pentingnya tidur dapat membantu anak-anak tidur dengan cukup dan berkualitas. Sebagai orangtua, kita perlu terus mengawasi dan mengatur pola tidur anak-anak kita agar mereka dapat tidur dengan nyenyak dan segar setiap hari.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com