6 Cara Menghadapi si Kecil yang Keras Kepala
Anak yang memiliki sifat keras kepala seringkali menjadi tantangan bagi orang tua. Saat menghadapi anak yang keras kepala, orang tua seringkali merasa kewalahan dan tidak tahu bagaimana cara menghadapinya. Namun, sebagai orang tua, kita harus tetap tenang dan mencari cara yang tepat untuk menghadapi anak yang keras kepala. Berikut adalah 6 cara menghadapi anak yang keras kepala yang bisa ibu terapkan:
1. Biarkan Mereka Belajar Dari Pengalaman
Anak yang keras kepala seringkali penasaran dengan hal-hal baru dan ingin mencoba semuanya. Mereka mungkin tidak akan mendengarkan larangan atau peringatan dari orang tua. Sebagai orang tua, kita dapat membiarkan mereka belajar dari pengalaman. Misalnya, jika anak ingin menyentuh barang yang berbahaya, kita dapat membiarkan mereka menyentuhnya sedikit saja agar mereka dapat merasakan hawa panas atau rasa sakit. Dengan cara ini, anak dapat belajar dari pengalaman mereka sendiri dan mengerti mengapa kita melarang mereka melakukan hal tersebut.
2. Berikan Pilihan
Anak yang keras kepala umumnya tidak suka diatur atau diperintah. Mereka ingin merasa memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita dapat memberikan mereka pilihan. Misalnya, jika anak tidak mau makan sayur, kita dapat memberikan mereka pilihan antara makan sayur atau tidak makan sama sekali. Dengan memberikan pilihan, anak akan merasa memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan sendiri, namun tetap dalam batas yang telah kita tentukan.
3. Tunjukkan Sebab-Akibat
Anak yang keras kepala mungkin sulit untuk mengerti aturan atau larangan. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus menjelaskan kepada mereka sebab-akibat dari tindakan atau perilaku mereka. Misalnya, jika anak tidak mau memakai jaket saat cuaca dingin, kita dapat menjelaskan bahwa jika mereka tidak memakai jaket, mereka akan merasa kedinginan dan bisa sakit. Dengan menjelaskan sebab-akibat secara jelas, anak akan lebih mudah memahami mengapa aturan atau larangan tersebut penting.
4. Hindari Memaksakan Kehendak
Memaksakan kehendak pada anak yang keras kepala hanya akan membuat mereka semakin menentang dan memberontak. Sebagai orang tua, kita harus belajar untuk mengendalikan diri dan bersabar. Jika anak menolak melakukan sesuatu, kita dapat mencoba untuk membujuk mereka secara perlahan-lahan dan menggunakan cara yang lebih persuasif. Hindari mengancam atau memarahi anak, karena hal tersebut hanya akan memperburuk situasi.
5. Dengarkan Anak
Anak yang keras kepala mungkin memiliki keinginan dan pendapat mereka sendiri. Sebagai orang tua, kita harus belajar untuk mendengarkan mereka dengan baik. Dengarkan apa yang mereka katakan dan berikan perhatian penuh saat mereka berbicara. Dengan mendengarkan anak, mereka akan merasa dihargai dan lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan kita.
6. Pilih Waktu yang Tepat untuk Menasihati Anak
Sebagai orang tua, kita harus belajar untuk membaca situasi. Pilihlah waktu yang tepat untuk menasihati anak yang keras kepala. Hindari menasihati mereka di depan banyak orang atau dalam situasi yang ramai. Carilah waktu dan tempat yang tenang untuk berbicara dengan anak. Lakukan kontak mata dengan anak saat berbicara, sehingga mereka merasa mendapat perhatian penuh dari kita.
Dalam menghadapi anak yang keras kepala, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan sabar. Jangan pernah membiarkan emosi kita menguasai, karena hal tersebut hanya akan memperburuk situasi. Selalu berikan pengertian, cinta, dan dukungan kepada anak. Ingatlah bahwa anak yang keras kepala memiliki potensi yang besar dan bisa menjadi pemimpin di masa depan. Dengan cara yang tepat, kita dapat membantu mereka mengarahkan kecerdasan dan kekuatan mereka dengan baik.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com