5 Aktivitas untuk Perkembangan Motorik Si Kecil di Bawah 1 Tahun
Pada usia di bawah 1 tahun, perkembangan motorik bayi sangat penting untuk dilatih. Dalam tahap ini, bayi sedang belajar mengontrol gerakan tubuhnya dan mengembangkan keterampilan motoriknya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan stimulasi yang tepat agar perkembangan motorik bayi bisa berjalan dengan baik. Berikut ini adalah 5 aktivitas yang bisa dilakukan untuk merangsang perkembangan motorik si kecil di bawah 1 tahun.
1. Bermain Genggam-Tarik
Aktivitas pertama yang bisa dilakukan adalah bermain genggam-tarik. Pada usia ini, bayi mulai bisa merespons sentuhan dengan meraih dan menggenggam benda di sekitarnya. Orang tua bisa membantu merangsang perkembangan motorik bayi dengan memberikan jari-jari mereka untuk digenggam oleh si kecil. Setelah itu, perlahan-lahan tarik jari-jari tersebut dari genggaman bayi. Selain itu, orang tua juga bisa menggunakan mainan yang bisa digenggam dan ditarik oleh bayi. Aktivitas sederhana ini bisa melatih kekuatan otot tangan dan jari bayi.
2. Berikan Mainan Bersuara
Pada usia 4 bulan, bayi mulai peka terhadap suara. Orang tua bisa memanfaatkan hal ini dengan memberikan mainan yang bersuara kepada si kecil. Misalnya, gantungkan mainan dengan suara gemerincing di dekat wajah bayi atau letakkan mainan tersebut di dekatnya. Hal ini akan merangsang bayi untuk meraih mainan tersebut. Dengan begitu, bayi akan mengembangkan kemampuan motoriknya dalam meraih dan menggenggam benda. Selain itu, konsentrasi bayi juga akan terlatih dalam aktivitas ini.
3. Belajar Tengkurap
Posisi tengkurap sangat penting dalam perkembangan motorik bayi. Pada usia 3 bulan, bayi mulai bisa menggerakkan tubuhnya sendiri dan berguling-guling. Orang tua bisa membantu merangsang perkembangan motorik bayi dengan meletakkan si kecil dalam posisi tengkurap. Dalam posisi ini, bayi akan menggerakkan tubuhnya seperti menendang kaki dan mendongakkan kepala. Orang tua bisa meletakkan mainan atau benda favorit bayi di depannya agar bayi mencoba menggapai mainan tersebut. Aktivitas ini akan melatih kekuatan otot tubuh bayi dan mengembangkan keterampilan motoriknya.
4. Belajar Duduk
Setelah bayi bisa menggerakkan kepala naik-turun, orang tua bisa mulai mengajarkan bayi untuk duduk. Biasanya, bayi sudah bisa duduk dengan bantuan orang tua pada usia 4-6 bulan. Duduk adalah posisi yang melibatkan banyak otot di bagian punggung dan perut bayi. Orang tua bisa mulai dengan meletakkan bayi dalam posisi duduk dan memberikan bantuan dengan menyeimbangkan tubuhnya. Setelah itu, perlahan-lahan lepaskan bantuan tangan sehingga bayi bisa menopang tubuhnya sendiri. Awalnya, bayi mungkin hanya bisa bertahan sebentar dalam posisi tersebut, tapi seiring berjalannya waktu, ia akan semakin terlatih dan bisa duduk sendiri.
5. Suap Sendiri
Selain melatih kemampuan motorik, orang tua juga bisa merangsang perkembangan kemandirian bayi dengan mengajarkannya untuk makan sendiri. Hal ini bisa dilakukan ketika bayi mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). Orang tua bisa memberikan sendok kepada bayi dan mengajarkannya untuk menyendok makanan sendiri. Awalnya, bayi mungkin butuh bantuan orang tua dalam memegang sendok. Namun, seiring berjalannya waktu, bayi akan semakin terlatih dan bisa menyendok makanan sendiri. Aktivitas ini tidak hanya melatih motorik bayi, tapi juga mengembangkan kemampuan berpikir dan kemandirian.
Melatih perkembangan motorik bayi di bawah 1 tahun sangat penting untuk membantu bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Orang tua perlu memberikan stimulasi yang tepat agar bayi bisa mengembangkan keterampilan motoriknya secara optimal. Selain itu, orang tua juga perlu memperhatikan tahapan perkembangan motorik bayi agar bisa memberikan aktivitas yang sesuai dengan usia dan kemampuan bayi. Dengan melatih perkembangan motorik bayi sejak dini, orang tua dapat membantu bayi dalam mengembangkan keterampilan motoriknya dan mendukung perkembangan kognitifnya.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com