Teman Sekolah: Keluarga Kedua Bagi Remaja
Sebagai seorang remaja yang berusia 12 tahun dan duduk di bangku SMP, saya menyadari bahwa teman adalah kebutuhan hidup bagi saya. Meskipun pada dasarnya saya lebih nyaman berada sendirian, saya mengakui bahwa sulit bagi saya untuk bergaul, terutama ketika berada di lingkungan baru. Namun, karena saya bersekolah, waktu yang saya habiskan bersama teman jauh lebih banyak daripada waktu yang saya habiskan di rumah. Suka atau tidak suka, teman sekolah adalah ‘keluarga kedua’ bagi saya.
Dalam memilih teman, saya cenderung mempertimbangkan beberapa hal, seperti kesesuaian kebutuhan, kesamaan hobi, obrolan yang nyambung, atau bahkan karena alasan sepele seperti hanya sekadar suka-suka saja. Berdasarkan pengamatan saya, ada 14 tipe pertemanan yang sering saya temui di kalangan remaja saat ini. Mari kita jelajahi lebih detail setiap tipe pertemanan ini.
1. Tipe Toksik
Teman dengan tipe ini sangat berbahaya. Mereka cenderung menggunakan bahasa kasar dan sering mengumpat. Saya sarankan untuk menjauhi teman dengan tipe ini, karena jika kita terlalu sering berinteraksi dengan mereka, kita bisa mudah tercemar. Jadi, jika anak Anda pulang sekolah dan mengatakan sesuatu yang kasar, jorok, atau vulgar, jangan langsung menganggap bahwa anak Anda nakal. Mungkin saja hal tersebut disebabkan oleh pengaruh teman dengan tipe ini. Jika Anda memilih untuk tetap berteman dengan mereka, cobalah untuk membantu mereka mengubah perilaku mereka dengan memberikan nasihat yang baik. Kemungkinan besar, ada lebih dari satu orang dengan tipe ini di kelas anak Anda.
2. Terlalu Pintar
Tipe teman ini selalu memiliki nilai pelajaran yang tinggi. Mereka rajin belajar dan selalu berusaha menjadi yang terbaik. Meskipun mereka memiliki kecerdasan yang luar biasa, kita harus berhati-hati saat berinteraksi dengan mereka. Jangan pernah mencoba untuk bersaing dengan mereka dalam hal pengetahuan atau kecerdasan, karena kemungkinan besar kita tidak akan bisa menang. Tipe teman ini biasanya ada minimal satu orang di setiap kelas.
3. Tipe Alay
Jika anak Anda suka main Tik Tok atau nge-vlog, maka mereka kemungkinan memiliki teman dengan tipe ini. Mereka cenderung suka berpakaian mencolok dan berbicara dengan gaya yang unik. Meskipun terkadang sedikit toksik, mereka sebenarnya adalah anak-anak yang baik. Jumlah populasi dari tipe teman ini di kelas anak Anda kemungkinan sekitar 2-6 orang.
4. Teman Mabar
Jika anak Anda hobi bermain game, maka pasti akan memiliki teman dengan tipe ini. Mereka sangat mengerti tentang game-game seru dan populer saat ini. Mereka memiliki karakteristik yang sedikit aneh dan terkadang terlihat seperti seorang geek. Saya sendiri memiliki teman mabar tidak hanya dari teman sekolah, tetapi juga dari teman yang saya kenal di SD dan bahkan teman dari luar negeri yang belum pernah saya temui secara langsung. Selama mereka menyenangkan untuk diajak bermain, saya tak masalah. Kemungkinan jumlah populasi tipe teman ini di kelas lebih dari 5 orang.
5. Anak Ketinggalan Zaman
Tipe teman ini sepertinya masih terjebak dengan kesenangan dan minatnya saat berada di SD. Mereka sulit menerima kenyataan bahwa mereka sudah memasuki masa remaja dan bukan lagi anak-anak. Kemungkinan ada 1-2 orang dengan tipe ini di kelas anak Anda.
6. Weeaboo!
Tipe teman ini adalah pecinta anime Jepang yang obsesif dengan segala hal yang berbau Jepang. Jika anak Anda juga menyukai anime, maka kemungkinan besar dia akan cocok berteman dengan tipe ini. Namun, kelompok Weeaboo sering kali diejek oleh teman-teman lainnya. Kemungkinan jumlah populasi tipe teman ini di sekolah anak Anda sekitar 0-2 orang.
7. Tipe Kutu Buku
Tipe teman ini sangat suka pergi ke perpustakaan sekolah (jika ada). Mereka sering menghabiskan waktu istirahat mereka di sana atau bahkan membawa buku sendiri dari rumah. Mereka sering dianggap sebagai anak yang pendiam dan terkadang diabaikan oleh teman-teman lainnya, kecuali mungkin oleh para guru. Kemungkinan hanya ada 0-1 orang dengan tipe ini di sekolah anak Anda.
8. Memer
Tipe teman ini adalah mereka yang gemar menghabiskan waktu di platform seperti Youtube, Reddit, 4Chan, Tumblr, dan sebagainya. Mereka seru diajak ngobrol dan ternyata ada banyak variasi tipe Memer. Ada yang suka dark humor, meme biasa, meme sindiran, meme politik, dan lain-lain. Mereka suka berkumpul dan membahas video, foto, atau format meme tertentu, dan seringkali mereka tertawa bersama. Kosakata yang mereka gunakan kadang-kadang mengandung kata-kata kasar seperti shit, fuck, atau kata-kata kasar lain yang biasa ada dalam meme. Mereka biasanya tidak suka berinteraksi dengan tipe sejarawan karena dalam obrolan yang membahas meme sejarah, sejarawan cenderung lebih unggul karena mereka memiliki pengetahuan yang lebih luas. Kemungkinan jumlah populasi tipe teman ini di sekolah anak Anda sekitar 3-8 orang.
9. Tipe Pendiam
Tipe teman ini terkenal karena kebiasaannya yang pendiam. Mereka cenderung terlihat membosankan dan sering diabaikan oleh teman-teman lainnya. Jadi, kita harus berhati-hati, karena bisa saja mereka melakukan sesuatu tanpa sepengetahuan kita (tapi ini hanya bercanda). Namun, jika kita menjadi teman dekat dengan mereka, kita akan menemukan bahwa mereka adalah orang yang baik hati. Kemungkinan jumlah tipe teman ini di sekolah anak Anda adalah 1-2 orang.
10. Music Lover
Tipe teman ini adalah pecinta musik dalam berbagai genre, seperti klasik, rock, jazz, pop, musik lama, 90-an, 80-an, punk, dan lain-lain. Mereka selalu bersenandung sepanjang hari, entah itu di kelas, taman, kantin, atau saat duduk sendirian. Mereka mirip dengan orang yang memiliki obsesi terhadap musik, tetapi mereka bukanlah orang yang membosankan. Kemungkinan jumlah tipe teman ini di sekolah adalah 3-10 orang, sedangkan di kelas mungkin ada sekitar 2-5 orang.
11. K-POPer!
Tipe teman ini adalah pecinta budaya Korea. Mereka sering menggunakan profil gambar selebriti Korea, suka berbicara dengan sedikit bahasa Korea, bahkan dalam status WhatsApp mereka, mereka sering mengenakan pakaian ala Korea, dan sering menulis tulisan Korea di papan tulis. Ketika berbicara dengan teman sejenisnya, orang lain tidak akan bisa mengikuti percakapan mereka. Jumlah populasi tipe teman ini bisa mencapai 6 orang di kelas dan lebih dari 11 orang di sekolah.
12. Tipe Pembully
Bullying adalah hal yang buruk. Namun, jenis orang seperti ini selalu ada di manapun kita bersekolah. Mereka suka mencari perhatian dengan cara mengganggu, melecehkan, mencuri barang, memeras, bahkan terkadang melakukan kekerasan fisik seperti mendorong atau memukul. Jika saya menghadapi orang dengan tipe ini, saya pasti akan melawannya. Jika sudah terlalu parah, saya akan melapor kepada guru. Menghadapi orang dengan tipe ini memang melelahkan dan membuat hati kita sedih. Setidaknya ada satu orang dengan tipe ini di setiap kelas.
13. Anak Aneh
Tipe teman ini bisa dibilang aneh. Mereka terkadang terlihat gila, sangat nakal, tetapi lucu dan menggemaskan. Apakah kita memilih untuk dekat dengan mereka atau tidak, itu adalah keputusan anak Anda. Yang jelas, mereka tidak membawa masalah atau bencana. Kemungkinan jumlah tipe teman ini di sekolah Anda sekitar 0,5-1% dari total populasi. Jika ada, berarti sekolah anak Anda menarik!
14. Tipe Sejarawan
Tipe teman ini adalah mereka yang suka membaca Wikipedia dan suka berkumpul untuk berdiskusi tentang sejarah. Mereka merasa bahwa tipe mereka adalah tipe yang sangat langka di dunia ini. Mereka senang mencari teman untuk berdiskusi tentang topik-topik seperti perang, sastra, negara, dan lain-lain. Mereka biasanya aktif dalam pelajaran, kompetisi cerdas cermat, dan kuis. Mereka termasuk orang-orang yang cukup pintar, entah mengapa. Mereka juga suka meme, terutama meme sejarah. Kemungkinan jumlah tipe teman ini di sekolah adalah 0-4 orang.
Dalam menjalin pertemanan, kita harus memahami bahwa setiap orang memiliki keunikan dan karakteristiknya sendiri. Tidak ada tipe teman yang lebih baik atau lebih buruk dari yang lainnya. Yang penting adalah menghargai perbedaan dan menjaga hubungan baik dengan teman-teman kita. Pertemanan adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan remaja. Lewat pertemanan, kita dapat belajar menghargai, menghormati, dan saling membantu satu sama lain.
Sebagai seorang remaja, saya menyadari bahwa teman sekolah adalah ‘keluarga kedua’ bagi saya. Meskipun saya cenderung lebih nyaman sendirian, saya menyadari bahwa pertemanan sangat penting dalam hidup saya. Saya berusaha untuk memilih teman-teman yang positif dan mendukung, serta menghindari teman dengan pengaruh negatif. Saya juga belajar untuk menerima perbedaan dan menjaga hubungan baik dengan semua teman saya.
Dalam menyeleksi teman-teman, saya mempertimbangkan beberapa faktor, seperti kesamaan minat, kesesuaian kebutuhan, dan tingkat kenyamanan. Saya juga menghargai keunikan setiap teman saya dan berusaha untuk saling mendukung dan menghormati satu sama lain. Saya percaya bahwa pertemanan yang baik dapat membantu saya tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang lebih baik.
Dalam menjalani masa remaja, tidak semua pertemanan berjalan mulus dan sesuai harapan. Ada konflik, pertengkaran, dan perbedaan pendapat yang mungkin timbul. Namun, penting bagi kita untuk belajar menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang baik dan dewasa. Pertemanan yang baik adalah yang bisa bertahan dalam segala situasi dan tetap saling mendukung meskipun ada perbedaan.
Sebagai seorang remaja, saya juga menyadari bahwa pertemanan bukan hanya tentang bersenang-senang dan menghabiskan waktu bersama. Pertemanan juga melibatkan tanggung jawab, saling percaya, dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam hidup. Saya belajar untuk menjadi teman yang baik dengan mendengarkan, memberi dukungan, dan menghormati teman-teman saya.
Dalam menjalani masa remaja, kita juga perlu memahami bahwa pertemanan tidak selalu abadi. Ada teman yang datang dan pergi dari kehidupan kita. Hal ini adalah bagian dari proses tumbuh dan berkembang sebagai individu. Meskipun sulit untuk melepaskan teman lama, kita harus belajar untuk menerima perubahan dan membuka diri untuk pertemanan baru.
Dalam menjalin pertemanan, saya juga mengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara pertemanan dan kehidupan pribadi. Saya menyadari bahwa saya juga perlu menghabiskan waktu sendirian untuk beristirahat, merenung, dan mengembangkan minat dan bakat pribadi saya. Pertemanan yang sehat adalah yang memungkinkan kita untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu yang mandiri dan bahagia.
Dalam kesimpulan, sebagai seorang remaja, saya menyadari bahwa teman sekolah adalah ‘keluarga kedua’ bagi saya. Saya belajar untuk memilih teman dengan bijak, menghargai perbedaan, dan menjaga hubungan baik dengan semua teman saya. Pertemanan adalah salah satu hal terpenting dalam hidup saya dan saya berusaha untuk menjadi teman yang baik dan mendukung bagi semua orang di sekitar saya.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com