Penyebab Rambut Bayi Rontok
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan rambut bayi rontok. Berikut ini adalah beberapa penyebab umumnya:
1. Gesekan dan Tekanan
Beberapa bayi terkadang mengalami kebotakan pada area tertentu seperti samping atau belakang kepala. Kebotakan ini biasanya disebabkan oleh gesekan dan tekanan yang terjadi saat bayi dalam posisi tiduran. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan dapat duduk sendiri dan lebih aktif bergerak, sehingga rambut pada area tersebut akan tumbuh kembali.
2. Hormon
Penurunan kadar hormon tertentu pada bayi setelah kelahiran dapat menyebabkan rambut bayi rontok. Menurut para ahli, kerontokan rambut bayi umumnya terjadi pada 6 bulan pertama dan mencapai puncaknya pada bulan ke-3. Setelah rambut rontok, rambut bayi akan berada dalam fase istirahat dan baru akan mulai tumbuh kembali pada usia 3-7 bulan. Namun, rambut bayi mungkin membutuhkan waktu hingga 2 tahun untuk tumbuh dengan lebat.
3. Stres
Bayi juga dapat mengalami stres, yang dapat menyebabkan kerontokan rambut. Stres pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti operasi, penyakit parah, diet ketat, krisis emosional, atau demam tinggi. Folikel rambut bayi sangat sensitif terhadap stres, baik fisik maupun emosional. Kerontokan rambut dapat terjadi sekitar 3-4 bulan setelah bayi mengalami stres berat, namun rambut akan tumbuh kembali dalam waktu 6-8 bulan.
4. Cradle Cap
Cradle cap adalah kondisi kulit kepala bayi yang ditandai dengan adanya bercak kasar, bersisik, dan kadang-kadang berminyak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon atau infeksi jamur. Meskipun cradle cap tidak menyebabkan rambut bayi rontok secara langsung, rambutnya dapat tercabut saat membersihkan sisik dari kulit kepala. Kondisi ini umumnya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau lebih lama.
5. Kurap
Kurap atau tinea capitis adalah infeksi jamur yang dapat menyebabkan rambut bayi rontok. Infeksi ini ditandai dengan adanya ruam merah dan bersisik yang terlihat seperti cincin di kulit kepala. Kurap mudah menular dan umumnya tidak menginfeksi anak di bawah 2 tahun. Pengobatan yang tepat dapat membantu mengatasi infeksi ini dan mencegah kerontokan rambut yang lebih parah.
6. Alopecia Areata
Alopecia areata adalah kondisi yang menyebabkan munculnya bintik-bintik kebotakan pada kulit kepala. Kondisi ini disebabkan oleh sistem imun yang tidak normal dan dapat merusak sel-sel rambut sehat di kepala. Kondisi ini umumnya tidak menular dan membutuhkan pengobatan yang tepat untuk mencegah kerontokan rambut yang lebih lanjut.
7. Hipotiroidisme
Bayi yang menderita hipotiroidisme, yaitu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon, dapat mengalami kerontokan rambut di seluruh kulit kepala. Pengobatan dengan obat penambah hormon tiroid biasanya diperlukan untuk mengatasi kondisi ini dan mendorong pertumbuhan rambut yang sehat.
8. Telogen Effluvium
Telogen effluvium adalah kondisi di mana sejumlah besar folikel rambut bayi berada dalam fase istirahat, yang menyebabkan rambut rontok secara mendadak. Kondisi ini umumnya terjadi setelah bayi lahir dan dapat disebabkan oleh stres saat persalinan atau faktor lain yang mempengaruhi siklus pertumbuhan rambut. Rambut bayi biasanya akan tumbuh kembali dalam waktu beberapa bulan.
9. Malnutrisi
Asupan nutrisi yang tidak mencukupi dapat menyebabkan kerontokan rambut pada bayi. Kekurangan protein, asam amino, besi, niacin, seng, biotin, dan vitamin A yang berlebihan dapat menyebabkan kerontokan rambut. Jika bayi mengalami malnutrisi, dokter akan merekomendasikan rancangan makan sehat atau memberikan suplemen untuk mengatasi kekurangan nutrisi.
Cara Mengatasi Kerontokan Rambut pada Bayi
Meskipun kerontokan rambut pada bayi adalah proses alami yang normal, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan meminimalisir kerontokan tersebut:
1. Ubah Posisi Tidur dan Duduk Bayi
Mengubah posisi tidur dan duduk bayi secara teratur dapat mengurangi tekanan dan gesekan pada satu sisi kepala, sehingga meminimalisir kerontokan rambut. Misalnya, jika bayi lebih sering menghadap ke kanan, coba ubah posisinya agar menghadap ke kiri.
2. Perhatikan Gejala Lainnya
Jika rambut bayi rontok disertai dengan gejala lain seperti ruam, kulit kepala mengelupas berlebihan, atau bercak gosong, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Perawatan Rambut dan Kulit Kepala Bayi
Merawat rambut dan kulit kepala bayi dengan baik dapat membantu meminimalisir kerontokan rambut. Beberapa langkah perawatan yang bisa dilakukan antara lain:
- Hindari penggunaan topi atau aksesoris rambut pada bayi saat cuaca sedang panas.
- Sisir rambut bayi hanya setiap dua hari sekali menggunakan sikat sisir lembut khusus untuk bayi.
- Hindari penggunaan pengering rambut untuk mengeringkan rambut bayi.
- Jangan mengikat rambut bayi terlalu kencang.
- Cuci rambut bayi hanya 2-3 kali seminggu menggunakan sampo khusus bayi.
4. Berikan Tummy Time
Tummy time, yaitu memberikan bayi waktu berbaring tengkurap, dapat membantu mengurangi tekanan pada belakang kepala bayi dan meminimalisir kerontokan rambut. Selain itu, tummy time juga baik untuk perkembangan kemampuan bayi, seperti belajar berguling, mendorong, menegakkan kepala, merangkak, dan berdiri.
Jadi, kerontokan rambut pada bayi adalah hal yang normal dan umum terjadi. Bunda tidak perlu khawatir asalkan mengikuti langkah-langkah perawatan yang telah disebutkan di atas. Namun, jika rambut bayi tidak tumbuh kembali setelah memasuki usia satu tahun atau terdapat gejala yang mencurigakan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com