6 Gangguan Sistem Pencernaan pada Anak

Gangguan Sistem Pencernaan yang Biasa Dialami Anak

Perut Kembung

Perut kembung adalah salah satu gangguan sistem pencernaan yang sering dialami oleh anak-anak. Gejala perut kembung pada anak dapat dilihat dari beberapa tanda, seperti perut yang terasa kencang, sering bersendawa, rewel, dan sering kentut. Gangguan sistem pencernaan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti cara makan dan minum yang tidak benar, minum susu dari botol dot yang banyak gelembung udaranya, kebiasaan mengisap botol dot kosong, serta terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gas, seperti brokoli, ubi, bawang, atau kol. Namun, perut kembung pada anak juga bisa disebabkan oleh refluks asam lambung.

Untuk mengatasi perut kembung pada anak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua. Pertama, hindari memberikan makanan yang mengandung gas, seperti brokoli, kubis, kacang-kacangan, dan makanan pedas. Kedua, biasakan anak untuk mengunyah makanan secara perlahan dan tidak terburu-buru. Ketiga, perbanyak minum air putih untuk membantu melancarkan pencernaan. Keempat, berikan kompres hangat pada perut anak untuk meredakan perut kembung.

Diare

Diare adalah gangguan sistem pencernaan yang paling umum dialami oleh anak-anak. Diare pada anak dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, keracunan makanan, alergi, gangguan penyerapan makanan, atau efek samping obat. Gejala diare pada anak umumnya ditandai dengan feses yang cair atau encer, serta frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya. Diare yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi pada anak.

Untuk mengatasi diare pada anak, penting untuk menjaga kecukupan cairan tubuh dengan memberikan anak minum air putih atau cairan rehidrasi oral. Selain itu, hindari memberikan makanan yang sulit dicerna atau mengandung banyak serat. Jika anak mengalami diare yang disertai dengan gejala lain, seperti muntah, demam tinggi, atau kehilangan nafsu makan, sebaiknya segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Baca Juga:  6 Holiday Program yang Tidak Menginap untuk Anak Usia 7-15 Tahun

Sembelit atau Konstipasi

Sembelit atau konstipasi adalah gangguan sistem pencernaan yang sering dialami oleh anak-anak. Anak dikatakan mengalami sembelit jika frekuensi buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu, anak harus mengejan atau berusaha keras untuk buang air besar, feses tampak keras, kering, dan kecil-kecil. Sembelit pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurang asupan serat, kurang minum air putih, kurang bergerak, atau efek samping obat-obatan tertentu.

Untuk mengatasi sembelit pada anak, penting bagi orang tua untuk memberikan anak asupan serat yang cukup melalui makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Selain itu, anak perlu diberikan cukup cairan, seperti air putih, untuk membantu melancarkan pencernaan. Orang tua juga dapat mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur dan menjaga jadwal makan yang teratur.

GERD (Refluks asam lambung)

Refluks asam lambung atau GERD juga dapat dialami oleh anak-anak. Gejala refluks asam lambung pada anak bisa berupa mual dan muntah saat makan, sulit menelan, sakit perut setelah makan, susah tidur, hingga rewel berkepanjangan. GERD pada anak mungkin menyerupai gejala gangguan sistem pencernaan lainnya, sehingga sebaiknya orang tua berkonsultasi dengan dokter untuk mendiagnosis penyakitnya.

Gastritis atau radang lambung

Gastritis adalah gangguan sistem pencernaan yang terjadi akibat peradangan dan iritasi pada dinding lambung. Gejala gastritis pada anak umumnya meliputi mual, muntah, dan sakit perut di daerah atas pusar. Gastritis pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi obat-obatan tertentu, atau gangguan autoimun.

Untuk mengatasi gastritis pada anak, sebaiknya orang tua membawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter dapat memberikan obat-obatan atau saran mengenai pola makan yang sehat untuk mengurangi gejala gastritis.

Baca Juga:  6 Rekomendasi Standing Mixer Buat Baker Pemula

Keracunan makanan

Keracunan makanan adalah gangguan sistem pencernaan yang sering dialami oleh anak-anak. Keracunan makanan pada anak umumnya disebabkan oleh kuman yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi. Beberapa bakteri yang sering menjadi penyebab keracunan makanan adalah E. Coli, Salmonella, dan Listeria.

Gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, sakit perut, dan demam. Jika anak mengalami keracunan makanan, sebaiknya orang tua memberikan anak minum air putih yang cukup, menyajikan makanan dalam porsi kecil, memastikan anak cukup istirahat, dan menghindari memberikan obat diare tanpa resep dokter.

Untuk mencegah keracunan makanan, orang tua perlu memastikan makanan yang diberikan kepada anak dalam kondisi baik dan higienis. Selain itu, pengolahan makanan juga perlu dilakukan dengan benar agar lebih mudah dicerna oleh saluran pencernaan anak.

Nutrisi yang Membantu Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan Anak

Selain mengatasi gangguan sistem pencernaan yang dialami anak, penting bagi orang tua untuk memberikan asupan nutrisi yang baik dan seimbang untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan anak. Beberapa nutrisi yang dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan anak antara lain:

1. 9 Asam Amino Esensial (9AAE): Asam amino esensial adalah zat-zat yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Asam amino esensial dapat membantu memperbaiki dan memperkuat jaringan dalam saluran pencernaan anak.

2. Serat: Serat adalah zat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan. Serat membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, dan menjaga keseimbangan bakteri baik dalam saluran pencernaan anak.

3. Vitamin C: Vitamin C adalah antioksidan yang dapat membantu melindungi saluran pencernaan anak dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin C juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak.

Baca Juga:  Ragam Manfaat Alpukat untuk Bayi 6 Bulan dan Ide Penyajiannya

4. Vitamin D3: Vitamin D3 adalah nutrisi penting bagi kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh anak. Vitamin D3 juga dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan anak.

5. Zinc: Zinc adalah mineral yang penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan anak. Zinc membantu meningkatkan penyerapan nutrisi dalam saluran pencernaan.

6. Zat besi: Zat besi adalah mineral yang penting untuk produksi sel darah merah dalam tubuh anak. Zat besi juga dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan anak.

7. Magnesium: Magnesium adalah mineral yang penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan anak. Magnesium membantu mengatur kontraksi otot dalam saluran pencernaan.

Dengan memberikan asupan nutrisi yang seimbang dan berkualitas, orang tua dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan anak dan meningkatkan daya tahan tubuh anak terhadap gangguan sistem pencernaan. Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk menjaga pola makan anak dengan memberikan makanan yang sehat dan teratur, serta mengajarkan anak tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com