Bu, Ini 5 Jenis Keju untuk MPASI yang Aman Dikonsumsi
Keju bisa menjadi bahan tambahan dalam menu MPASI bayi yang berusia 7-12 bulan. Simak apa saja jenis keju untuk MPASI si Kecil di sini ya, Bu.
Keju merupakan salah satu makanan yang sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai masakan. Keju memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang lembut, sehingga banyak orang yang menyukainya. Tidak hanya itu, keju juga mengandung banyak nutrisi yang penting bagi tubuh, seperti protein, kalsium, fosfor, dan vitamin.
Namun, apakah keju aman untuk dikonsumsi oleh bayi yang sedang dalam masa MPASI? Menurut para ahli gizi, keju aman dikonsumsi oleh bayi yang berusia 7-12 bulan, asalkan diberikan dalam jumlah yang tepat dan jenis keju yang aman untuk dikonsumsi oleh bayi.
Berikut ini adalah 5 jenis keju yang aman untuk dikonsumsi oleh bayi dalam menu MPASI:
1. Keju Cheddar
Keju cheddar merupakan jenis keju yang paling populer di Indonesia. Keju ini memiliki rasa yang kuat dan tekstur yang lembut. Keju cheddar mengandung banyak nutrisi yang penting bagi tubuh, seperti protein, kalsium, fosfor, dan vitamin. Keju cheddar juga mengandung lemak jenuh yang diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
2. Keju Mozzarella
Keju mozzarella merupakan jenis keju yang memiliki rasa yang lembut dan tekstur yang kenyal. Keju ini sering digunakan sebagai topping dalam berbagai masakan, seperti pizza dan pasta. Keju mozzarella mengandung banyak nutrisi yang penting bagi tubuh, seperti protein, kalsium, fosfor, dan vitamin. Keju ini juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 yang baik untuk perkembangan otak bayi.
3. Keju Cottage
Keju cottage merupakan jenis keju yang memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang asam segar. Keju ini mengandung banyak protein, kalsium, fosfor, dan vitamin. Keju cottage juga rendah lemak dan kalori, sehingga aman dikonsumsi oleh bayi yang sedang dalam masa MPASI.
4. Keju Parmesan
Keju parmesan merupakan jenis keju yang memiliki rasa yang khas dan tekstur yang padat. Keju ini sering digunakan sebagai taburan dalam berbagai masakan, seperti pasta dan salad. Keju parmesan mengandung banyak kalsium, fosfor, dan vitamin yang baik untuk pertumbuhan tulang bayi.
5. Keju Gouda
Keju gouda merupakan jenis keju yang memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut. Keju ini sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai masakan, seperti sandwich dan roti bakar. Keju gouda mengandung banyak protein, kalsium, fosfor, dan vitamin. Keju ini juga mengandung zat besi yang baik untuk perkembangan sel darah merah bayi.
Dalam memberikan keju kepada bayi dalam menu MPASI, penting untuk memperhatikan takaran yang diberikan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), keju aman untuk ditambahkan ke menu makan MPASI antara usia 7 hingga 8 bulan. Meski begitu, takaran keju yang dianjurkan adalah 1-2 ons per hari untuk bayi berusia 6-8 bulan, dan 2-4 ons per hari untuk bayi berusia 8-10 bulan.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan cara pengolahan keju yang aman untuk bayi. Pastikan keju yang diberikan sudah matang dan tidak mengandung bahan tambahan yang berbahaya. Hindari memberikan keju yang sudah terkontaminasi dengan bakteri atau jamur.
Untuk mengolah keju dalam menu MPASI, ada banyak resep yang bisa diikuti. Berikut ini adalah beberapa resep olahan keju yang bisa dicoba:
1. Bubur Kentang Dori Keju
Bahan-bahan:
– 100 gram ikan dori
– 100 gram keju
– 1 buah kentang
– 1 buah wortel, parut kasar
– 1/2 iris tahu kuning
– 1 siung bawang putih
– Minyak zaitun
– Air
– ASI atau susu pendamping ASI
Cara membuat:
1. Cuci dan potong semua bahan sebelum diolah.
2. Kukus kentang, wortel, dan tahu hingga matang.
3. Tumis ikan dori dan bawang putih dengan menggunakan minyak zaitun hingga matang.
4. Campurkan semua bahan, tambahkan air secukupnya lalu haluskan menggunakan blender.
5. Tambahkan ASI atau susu pendamping ASI secukupnya dan minyak zaitun sedikit.
6. Bubur kentang dori keju siap disantap oleh bayi.
2. Bubur Ayam Mozzarella
Bahan-bahan:
– 5 sendok nasi putih
– Air
– 2 sdm daging ayam
– 2 buah brokoli, cincang halus
– 1 buah wortel ukuran, parut kasar
– 2 sdm keju mozzarella parut
– ASI atau susu pendamping ASI
– Bawang bombai
– Bawang putih
Cara membuat:
1. Masukkan nasi, daging ayam, bawang bombai, bawang putih, brokoli, dan wortel ke dalam rice cooker atau slow cooker, lalu masak hingga matang menjadi bubur.
2. Lelehkan keju mozzarella lalu simpan dalam wadah terpisah.
3. Setelah bubur matang, tambahkan ASI atau susu pendamping ASI dan tuang keju mozzarella ke atas bubur.
4. Sajikan bubur ayam mozzarella selagi hangat.
3. Kentang Keju
Bahan-bahan:
– 1 buah kentang berukuran besar
– 100 gram keju
– Minyak zaitun
– Air matang
– ASI atau susu pendamping ASI
Cara membuat:
1. Kukus kentang hingga matang dan bertekstur empuk.
2. Haluskan kentang dengan menggunakan saringan, atur kekentalan dengan menggunakan air matang.
3. Tambahkan sedikit ASI atau susu pendamping ASI untuk menambah nutrisi.
4. Parut keju, lalu taburkan di atas kentang.
5. Tambahkan minyak zaitun secukupnya.
6. Hidangkan puree kentang keju untuk bayi.
4. Bayam Keju
Bahan-bahan:
– 1/2 gelas kecil beras
– 1/2 gelas makaroni
– 1/2 ikat bayam
– 1/4 potong brokoli
– 1 siung bawang putih, cincang
– 1 siung bawang merah, cincang
– 100 ml kaldu ayam
– Keju parut
– Air matang
– ASI atau susu pendamping ASI
Cara membuat:
1. Rebus air, masukkan makaroni dan beras secara bersamaan. Masak dengan menggunakan api kecil hingga airnya sedikit.
2. Masukkan bayam, brokoli, bawang putih, bawang merah, dan kaldu ayam ke dalam makaroni dan nasi yang sudah dimasak tadi.
3. Aduk semua bahan hingga merata dan benar-benar matang.
4. Setelah matang, blender kasar bubur yang sudah matang tersebut. Tambahkan ASI atau susu pendamping ASI secukupnya, lalu aduk rata.
5. Sajikan bayam keju untuk menu MPASI bayi.
Dengan mengolah keju dalam menu MPASI, bukan berarti kita mengurangi frekuensi menyusui. ASI tetap penting untuk memberikan nutrisi yang optimal bagi bayi. Namun, dengan memberikan keju dalam menu MPASI, kita dapat memperkaya variasi makanan yang diberikan kepada bayi dan memberikan nutrisi tambahan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh bayi. Pastikan bayi mendapatkan asupan yang cukup dari sumber lain, seperti sayuran, buah-buahan, sumber protein hewani dan nabati, serta sumber karbohidrat kompleks. Berikan makanan yang bervariasi dan sesuai dengan tahap perkembangan bayi.
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memberikan makanan tambahan kepada bayi. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bayi. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat, Bu!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com