Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik adalah salah satu dari tiga jenis gaya belajar yang dapat ditemui pada anak-anak. Gaya belajar ini ditandai dengan kecenderungan anak untuk lebih mudah menerima dan memahami informasi melalui aktivitas fisik. Anak-anak dengan gaya belajar kinestetik tidak suka duduk diam dalam waktu yang lama untuk melihat atau mendengarkan penjelasan pelajaran. Mereka lebih suka belajar dengan praktek langsung, seperti menyentuh atau menggerakkan benda-benda di sekitarnya.
Anak-anak dengan gaya belajar kinestetik ini cenderung tidak bisa duduk diam saat belajar. Mereka akan merasa lebih nyaman dan fokus saat belajar sambil bergerak atau melakukan aktivitas fisik. Oleh karena itu, sebagai orang tua, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mendukung anak dengan gaya belajar kinestetik:
1. Hindari memaksa anak untuk duduk lama di meja belajar. Berikan anak kesempatan untuk belajar sambil bergerak, seperti membaca buku di teras atau berjalan-jalan di sekitar rumah.
2. Biarkan anak mengunyah permen karet selama belajar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dapat membantu anak untuk tetap fokus dan lebih mudah mengingat informasi.
3. Gunakan alat peraga atau manipulatif selama proses belajar. Misalnya, Anda dapat menggunakan papan tulis kecil atau benda-benda yang dapat dipegang oleh anak saat belajar. Hal ini akan membantu anak untuk tetap bergerak dan aktif selama proses belajar.
4. Manfaatkan kesempatan untuk mengajarkan anak melalui praktek langsung. Anak dengan gaya belajar kinestetik akan lebih senang jika mereka dapat mempraktekkan apa yang mereka pelajari. Misalnya, jika mereka sedang belajar tentang sains, ajak mereka untuk melakukan percobaan sederhana di rumah.
5. Berikan kesempatan kepada anak untuk mengajar. Anak dengan gaya belajar kinestetik juga bisa belajar dengan mengajar orang lain. Ajak mereka untuk menjelaskan konsep atau materi pelajaran kepada adik atau teman sebaya mereka. Hal ini akan membantu anak untuk memahami materi pelajaran dengan lebih baik.
Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual adalah jenis gaya belajar yang kedua yang dapat ditemui pada anak-anak. Anak dengan gaya belajar visual cenderung lebih mudah menerima dan memahami informasi melalui penglihatan. Mereka lebih fokus dan tertarik pada hal-hal yang dapat dilihat secara visual, seperti gambar, diagram, atau video.
Anak dengan gaya belajar visual akan merasa kesulitan jika materi pelajaran hanya disampaikan secara lisan tanpa didukung dengan visual. Oleh karena itu, sebagai orang tua, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mendukung anak dengan gaya belajar visual:
1. Menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran. Misalnya, Anda dapat menggunakan gambar atau ilustrasi untuk menjelaskan konsep atau materi pelajaran kepada anak. Hal ini akan membantu anak untuk lebih memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik.
2. Minta anak untuk menggambarkan ide-ide mereka dalam bentuk gambar. Ini akan membantu anak untuk memvisualisasikan konsep atau ide-ide yang mereka pelajari.
3. Sajikan materi pelajaran dalam bentuk cerita komik. Anak dengan gaya belajar visual akan lebih tertarik dan fokus saat belajar jika materi pelajaran disajikan dalam bentuk cerita komik yang menarik.
4. Manfaatkan teknologi untuk memberikan metode belajar melalui video. Anda dapat mencari video yang berkaitan dengan materi pelajaran yang harus dipelajari oleh anak. Hal ini akan membantu anak untuk lebih memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik.
5. Berikan dekorasi pada ruang belajar anak. Anda dapat menghiasi ruang belajar anak dengan hasil karya gambar atau ilustrasi anak. Hal ini akan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi mereka.
Gaya Belajar Auditori
Gaya belajar auditori adalah jenis gaya belajar yang ketiga yang dapat ditemui pada anak-anak. Anak dengan gaya belajar auditori cenderung lebih peka terhadap suara dan sangat tertarik dengan musik. Mereka lebih suka mendengarkan penjelasan secara verbal atau melalui diskusi.
Anak dengan gaya belajar auditori akan merasa bosan dan kurang tertarik jika harus membaca buku dengan banyak halaman. Mereka lebih suka mendengarkan penjelasan secara verbal atau melalui diskusi. Oleh karena itu, sebagai orang tua, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mendukung anak dengan gaya belajar auditori:
1. Ajak anak untuk mengemukakan pendapat atau ide-ide mereka secara verbal. Berikan mereka kesempatan untuk berbicara dan berdiskusi tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari.
2. Dukung anak untuk membacakan materi pelajarannya dengan keras. Hal ini akan membantu anak untuk lebih memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik.
3. Terapkan teknik bercerita dalam proses pembelajaran. Misalnya, Anda dapat menggunakan cerita atau dongeng untuk menjelaskan konsep atau materi pelajaran kepada anak. Hal ini akan membantu anak untuk lebih memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik.
4. Manfaatkan video pembelajaran yang dipandu oleh mentor interaktif. Video pembelajaran ini akan membantu anak untuk memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik melalui pendekatan auditori.
5. Buatlah rekaman mengenai poin-poin penting yang telah dipelajari anak dalam sehari. Putar kembali rekaman tersebut untuk anak dengarkan sebelum tidur. Hal ini akan membantu anak untuk mengingat informasi dengan lebih baik.
Cara Melihat Gaya Belajar Anak
Untuk mengetahui gaya belajar yang dimiliki oleh anak, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:
1. Perhatikan kebiasaan anak. Coba perhatikan kebiasaan anak, seperti apa yang mereka sukai atau gemari. Anak yang suka menggambar atau bermain dengan benda-benda di sekitarnya cenderung memiliki gaya belajar kinestetik. Anak yang senang membaca atau melihat gambar-gambar cenderung memiliki gaya belajar visual. Sedangkan anak yang lebih tertarik dengan suara atau musik cenderung memiliki gaya belajar auditori.
2. Diskusikan dengan guru anak. Guru anak biasanya telah mengamati dan mengenal karakteristik belajar setiap anak di kelasnya. Mereka dapat memberikan informasi yang berguna tentang gaya belajar apa yang dimiliki oleh anak.
3. Cari tahu gangguan yang bisa merusak konsentrasi anak. Setiap anak memiliki gangguan yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi konsentrasinya saat belajar. Misalnya, anak yang terganggu dengan suara kendaraan atau hewan cenderung memiliki gaya belajar auditori. Sedangkan anak yang terganggu dengan gangguan visual, seperti orang lain yang lewat di dekatnya, cenderung memiliki gaya belajar visual.
4. Berikan anak tugas. Melalui tugas-tugas yang diberikan kepada anak, Anda dapat melihat bagaimana cara mereka menyelesaikan tugas tersebut. Misalnya, anak dengan gaya belajar visual cenderung melihat gambar atau petunjuk secara keseluruhan sebelum mulai mengerjakan tugas. Sedangkan anak dengan gaya belajar kinestetik cenderung langsung mencoba merakit atau melakukan percobaan secara langsung. Anak dengan gaya belajar auditori cenderung mendengarkan penjelasan atau instruksi secara verbal sebelum mulai mengerjakan tugas.
Dengan mengetahui gaya belajar yang dimiliki oleh anak, Anda dapat lebih memahami cara terbaik untuk mendampingi anak dalam proses belajar di rumah. Pastikan Anda selalu mendampinginya dan memperhatikan kebutuhan belajarnya agar anak dapat belajar dengan lebih optimal.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com