8 Kiat Sukses bagi Bunda Menyusui Sambil Bekerja
Bagi ibu yang bekerja, menyusui merupakan sebuah tantangan besar. Setelah cuti melahirkan usai, Bunda mau tak mau harus meninggalkan bayi tapi tetap harus memberikan ASI secara maksimal. Menyediakan ASI perah (ASIP) bagi bayi menjadi pilihan bagi para ibu menyusui. Namun ternyata, ada saja kendala yang harus dihadapi, mulai dari stok ASIP yang kurang, bayi yang tidak mau menyusu selain dari puting, dan lain sebagainya.
Lantas, bagaimanakah cara agar ibu menyusui dapat memberikan ASI secara optimal sambil tetap bekerja? Berikut kami berikan beberapa kiat yang dapat membantu masalah yang sedang Bunda hadapi:
Berlatih Memompa ASI yang Benar
Bunda sebaiknya sudah belajar memompa ASI saat ASI pertama kali keluar. Bunda bisa menggunakan tangan maupun pompa. Jika memilih menggunakan pompa, Bunda disarankan untuk memakai pompa elektrik agar lebih cepat dan praktis. Semakin sering Bunda memompa ASI, maka keahlian Bunda pun akan semakin baik. Tak hanya itu, ASIP yang dihasilkan pun akan lebih banyak.
Persiapkan Diri Sebelum Kembali Bekerja
Jangan panik ketika Bunda sudah harus kembali bekerja. Tetap bersikap tenang dan mulai persiapkan diri setidaknya dua minggu menjelang masa cuti habis. Dimulai dengan menyusun jadwal pemberian ASI dan menabung stok ASIP untuk bayi. Pompa ASI setiap hari setiap 3 jam sekali di luar waktu menyusui bayi. Semakin sering Bunda memompa ASI, maka produksi ASI pun akan lebih banyak. Dengan berlatih memompa ASI jauh sebelum Bunda kembali bekerja juga akan membantu Bunda untuk mengetahui cara memompa yang benar.
Tetap Rileks dan Hindari Stres
Beban pekerjaan dan rasa lelah mengurus bayi merupakan faktor yang dapat menyebabkan ibu menyusui kerap mengalami stres. Padahal, salah satu kunci agar ibu yang bekerja tetap bisa memberikan ASI secara eksklusif adalah rileks dan menghindari stres. Saat Bunda stres, maka kualitas ASI pun akan ikut terpengaruh menjadi lebih sedikit. Untuk itu, usahakan untuk menjaga diri Bunda agar tidak merasa stres.
Caranya adalah dengan istirahat cukup, makan makanan bergizi, dan tetap mendapatkan waktu bagi diri sendiri. Ajak Ayah untuk bekerja sama menjaga buah hati. Bisa juga menyewa seseorang untuk membantu Bunda supaya beban Bunda tidak terlalu berat.
Menjaga Asupan Makanan
Banyak makan selama menyusui memang benar, tapi jangan asal makan ya, Bu. Pilihlah makanan yang bergizi agar produksi ASI tetap melimpah walaupun Bunda harus bekerja setiap hari. Sempatkan sarapan di pagi hari serta makan siang dan malam secara teratur. Tambahkan juga kudapan sehat dan minuman yang dapat memperlancar produksi ASI.
Berlatih Memompa ASI yang Benar
Bunda sebaiknya sudah belajar memompa ASI saat ASI pertama kali keluar. Bunda bisa menggunakan tangan maupun pompa. Jika memilih menggunakan pompa, Bunda disarankan untuk memakai pompa elektrik agar lebih cepat dan praktis. Semakin sering Bunda memompa ASI, maka keahlian Bunda pun akan semakin baik. Tak hanya itu, ASIP yang dihasilkan pun akan lebih banyak.
Persiapkan Diri Sebelum Kembali Bekerja
Jangan panik ketika Bunda sudah harus kembali bekerja. Tetap bersikap tenang dan mulai persiapkan diri setidaknya dua minggu menjelang masa cuti habis. Dimulai dengan menyusun jadwal pemberian ASI dan menabung stok ASIP untuk bayi. Pompa ASI setiap hari setiap 3 jam sekali di luar waktu menyusui bayi. Semakin sering Bunda memompa ASI, maka produksi ASI pun akan lebih banyak. Dengan berlatih memompa ASI jauh sebelum Bunda kembali bekerja juga akan membantu Bunda untuk mengetahui cara memompa yang benar.
Tetap Rileks dan Hindari Stres
Beban pekerjaan dan rasa lelah mengurus bayi merupakan faktor yang dapat menyebabkan ibu menyusui kerap mengalami stres. Padahal, salah satu kunci agar ibu yang bekerja tetap bisa memberikan ASI secara eksklusif adalah rileks dan menghindari stres. Saat Bunda stres, maka kualitas ASI pun akan ikut terpengaruh menjadi lebih sedikit. Untuk itu, usahakan untuk menjaga diri Bunda agar tidak merasa stres.
Caranya adalah dengan istirahat cukup, makan makanan bergizi, dan tetap mendapatkan waktu bagi diri sendiri. Ajak Ayah untuk bekerja sama menjaga buah hati. Bisa juga menyewa seseorang untuk membantu Bunda supaya beban Bunda tidak terlalu berat.
Menjaga Asupan Makanan
Banyak makan selama menyusui memang benar, tapi jangan asal makan ya, Bu. Pilihlah makanan yang bergizi agar produksi ASI tetap melimpah walaupun Bunda harus bekerja setiap hari. Sempatkan sarapan di pagi hari serta makan siang dan malam secara teratur. Tambahkan juga kudapan sehat dan minuman yang dapat memperlancar produksi ASI.
Usahakan Tetap Menyusui Langsung
Meski bekerja, tapi Bunda tetap harus menyempatkan diri untuk menyusui bayi secara langsung. Waktu terbaik untuk menyusui langsung adalah ketika akan berangkat kerja, pulang kerja, serta menjelang bayi tidur malam. Aktivitas ini akan membangun ikatan batin atau bonding antara Bunda dan bayi, sehingga ia tetap merasa dekat dengan Bunda walaupun Bunda tidak bisa selalu bersamanya.
Menjaga Asupan Cairan Selama Menyusui
Asupan cairan ibu menyusui tentunya akan lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa pada umumnya, Bu. Cairan yang masuk ke tubuh Bunda memiliki peranan besar bagi kelancaran menyusui bayi. Jika orang dewasa normal membutuhkan 8 gelas air putih sehari, maka ibu menyusui akan membutuhkan lebih dari itu. Jadi, walaupun Bunda sedang sibuk bekerja dan mengurus bayi, jangan lupa untuk sering minum air putih, ya. Bila perlu, sediakan botol besar yang harus habis dan diisi ulang kembali hingga kebutuhan cairan Bunda dalam sehari tercukupi.
Pompa ASI Selama Bekerja
Selain di rumah, Bunda juga harus memompa ASI di tempat kerja. Usahakan untuk melakukannya sebanyak 2-3 kali saat waktu istirahat atau ketika tidak terlalu sibuk bekerja. Jangan lupa untuk memberi catatan pada wadah penyimpanan ASIP secara lengkap, mulai dari hari, tanggal, dan jam ketika ASI dipompa. Catatan tersebut diperlukan untuk mengetahui tanggal kadaluarsa ASIP.
Ambil Cuti Bila Perlu
Ketika beban pekerjaan sudah terlalu berat atau Bunda sudah merasa sangat kewalahan sehingga menyebabkan suplai ASI semakin berkurang, maka ibu menyusui disarankan untuk segera mengambil cuti selama beberapa hari. Manfaatkan waktu cuti ini untuk sesering mungkin menyusui secara langsung dan memperbaiki ikatan dengan bayi sebagai cara merangsang produksi ASI.
Masa cuti ini juga bisa Bunda gunakan untuk rehat sejenak dari urusan pekerjaan sehingga Bunda bisa menjadi lebih tenang. Ketika Bunda sudah merasa rileks, maka hormon yang menghasilkan ASI pun akan meningkat secara perlahan, Bu.
Nah, itulah beberapa kiat yang bisa ibu menyusui lakukan agar bisa sukses memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya. Jangan patah semangat ya, Bu. Tetap yakin dan berpikir positif bahwa Bunda bisa memberikan ASI secara optimal untuk buah hati. Semangat terus ya, Bu.
Jika Bunda memiliki pertanyaan seputar anak, ibu dapat bertanya langsung ke pakar kami melalui fitur Tanya Pakar. Namun untuk menggunakan fitur tersebut, ibu perlu melakukan registrasi terlebih dahulu ya, Bu. Selamat mencoba.
Sumber:
Haibunda
Bundapedia
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com